Persiapan pernikahan Geya dan Andra akhirnya dilakukan, hanya sebuah acara sederhana yang memang untuk menutupi semua aib yang ada di antara kedua belah pihak. Tidak ada yang mau mendengarkan Aydin, tentu saja karena memang Aydin hanya seorang anak SMA biasa, yang sekarang ini sedang harus fokus belajar karena dia sudah kelas dua belas, selain itu kesibukan Aydin adalah mengurus gengnya yang sebenarnya tidak menghasilkan apa-apa juga untuknya, hanya saja dia tampak hebat dengan menjadi ketua di dalam gengnya.
Aydin diam, tapi sudah merencanakan banyak hal, karena sekali lagi dia tidak mau kalau sampai Geya harus menikah dengan sosok seperti Andra, tidak mau kalau sampai sepupunya itu menghabiskan waktu dalam sisa di hidupnya bersama pria brengsek seperti Andra.
Aydin tidak masuk sekolah hari ini, dia memakai batik karena memang menghadiri acara yang dicanangkan akan menjadi akad nikah untuk Geya. Aydin tampak santai, tampak tenang di tempatnya, tapi di dalam diammnya sudah mempersiapkan semuanya.
Dia masih duduk tenang di tempatnya, hari ini semua orang sedang menunggu keluarga Andra yang konon katanya sudah di jalan, para keluarga sudah berkumpul di rumah ini, karena memang pernikahan ini sama sekali tidak dirahasiakan, kedua orang tua Aydin juga sudah berada di sana, mereka semua berkumpul semua di sana untuk menyaksikan pernikahan pertama di kalangan persepupuan Aydin dan Geya.
Sementara itu di tempat lain, mobil pengantin yang mengangkut Andra dicegat, oleh anak-anak remaja tanggung bersenjata, tentu saja mereka tidak bisa bergerak, semua yang di dalam mobil heboh, tapi Andra sendiri tampak santai, kenapa? Ya, karena dia tidak merasa kalau dia harus kaget dengan ini semua, sama sekali tidak ada yang mengejutkan karena sudah pasti mereka semua adalah anggota geng Aydin.
Andra keluar dari dalam mobil, yang lainnya sudah melarang, tapi dia tetap berjalan keluar dan menemui mereka semua yang menghadang.
"Gue mau nikah!" Andra mengatakan itu agar mereka semua memberikan jalanan. "Gue nikahnya juga sama sepupu ketua kalian, masa nggak boleh lewat?" Andra bertanya, dia tidak mencintai Geya sih, karena memang tipe idealnya bukan perempuan-perempuan cupu nan pintar seperti Geya, dia sukanya wanita bar-bar dan bisa melakukan apa saja untuk memuaskan imajinasinya, tapi karena memang sudah kadung hamil dan dia juga sudah menerima pukulan dari papa Geya, maka sudah tidak ada kesempatan untuk mundur.
Kemudian akhirnya mereka semua menyekap Andra, membawa Andra masuk ke dalam mobil dan pergi dari sana, membuat orang-orang yang ada di dalam mobil pengantin langsung gaduh, mereka semua bingung, ini sebenarnya apa? Untuk apa juga Andra harus diculik?
Anggota geng yang Aydin perintahkan langsung membawa Andra menjauh dari mobil pengantin yang membawa Andra sebelumnya, pokoknya sesuai dengan perintah Aydin, mereka akan membawa Andra ke lokasi yang jaraknya jauh, nanti turunkan sembarangan, jadi Andra bisa cari jalan pulangnya sendiri dan itu akan banyak mengulur waktu.
***
Pihak keluarga mengabari kalau Andra diculik, mobil mereka dihadang dan ada beberapa foto yang sudah sempat diambil sang supir, banyak dari mereka yang mengenakan masker untuk menjadi penutup wajah, jadi lumayan sulit untuk dikenali, mama Andra mengatakan bahwa Andra dibawa pergi kemungkinan oleh teman-temannya sendiri, karena anak-anak yang membawanya sepertinya adalah anak-anak remaja juga.
Rafif menghadap Aydin, ini sudah mundur sekitar satu jam, maka biasanya seseorang yang paling bisa diandalkan adalah Aydin.
"Bisa kamu cari Andra?" Rafifi bertanya, dia sudah tidak enak hati dengan para petugas dari kantor urusan agama.
"Aku nggak mau cari dia." Aydin mengatakan itu dengan wajah datarnya, dia tidak bersedia, bahkan tidak sudi, karena dia masih menjadi seseorang yang sangat menentang acara ini.
Rafif menatap nanar keponakannya itu. "Atau jangan-jangan kamu yang menculik Andra?" tanyanya, karena memang kalau Aydin tidak setuju, maka dia akan melakukan banyak hal untuk membuat skenario seolah dia tidak melakukan apa-apa, banyak diamnya, tapi juga banyak bergerak di balik keterdiamannya.
Aydin memilih tidak menjawab.
"Adik kamu sudah hamil, kita harus menikahkannya." Rafif mengingatkan, paling tidak dengan bicara baik-baik Aydin bisa menyerahkan Andra kembali untuk melakukan akad nikah hari ini.
"Dia terlalu bangsat untuk Geya." Bahkan Aydin merasa bahwa di sana dialah yang paling bijak di sana, dialah yang memikirkan bagaimana nasib Geya ke depannya, jadi memang dia mau melindungi Geya.
"Terus kamu mau membiarkan Geya menanggung semua aib ini sendirian?" Rafif bertanya, dia masih mau memberikan anaknya itu pelajaran dengan membiarkannya memiliki kehidupan pernikahan, menjalani kehidupan yang sebenarnya.
Aydin terdiam sejenak, apa masih menjadi aib? Bahkan pernikahannya ini sangat prepare, memang tidak ada acara yang besar, tidak ada pesta apa-apa, tapi dengan mengundang keluarga besar, bukannya Geya akan tetap menjadi buah bibir.
"Lebih baik menanggung semuanya sekarang, daripada harus menghabiskan waktu dengan seseorang yang memang nggak pantas untuk dipertimbangkan." Aydin menjelaskan, dia memiliki sudut pandangnya sendiri soal Andra, dia tahu kalau apa yang cowok itu lakukan pada Geya adalah usahanya mengusik Aydin, adalah usahanya untuk membuat Aydin merasa kalah darinya. Karena memang kalau memakai tenaga, Andra sadar kalau dia akan kalah, Aydin memiliki sangat banyak pengalaman di dalam hidupnya.
Rafif menatap keponakannya. "Kamu membuat om malu."
Karena pihak KUA juga sudah mulai mengomel, karena jadwal mereka juga banyak hari ini, maka akhirnya Aydin berdiri di hadapan semua orang.
"Aku yang akan menikahi Geya!" ujar Aydin di hadapan semua orang, di hadapan orang tuanya sendiri, di hadapan semua orang yang sudah ada di sana pokoknya, Geya yang sejak tadi juga sudah di lantai satu, sudah duduk di hadapan penghulu langsung menoleh menatap Aydin.
"Kami sepupu dan kami boleh menikah." Aydin melanjutkan kalimatnya.
Mamanya langsung menatapnya, bagaimana mungkin Aydin mau menikah dengan seseorang yang selama ini dia anggap adik sendiri. Keluarga semuanya langsung heboh, mamanya maju memegang lengan Aydin. "Jangan didengarkan, anak ini memang suka sembarangan." Sebagai orang tua tentu dia tidak mau berbesan dengan adiknya sendiri, Geya adalah anak perempuan dari adik laki-lakinya, dia tidak bisa membiarkan ini.
Aydin melepaskan dirinya dari mamanya, dia sudah punya keputusannya sendiri. "Aku yang akan menikah dengan Geya." Aydin masih memutuskan, dia bahkan mengajak Rafif untuk duduk di meja yang sudah disediakan.
***
Suka nggak sih sama cerita ini guys? Atau kebanyakan on going di wattpad ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Sempurna
Ficção Adolescente"Aku hamil." Aydin menunduk, dia menangis, tentu saja. "Maaf..." *** "Gue nggak akan biarin lo nikah sama bajingan satu itu!" "Terus anak ini gimana?" "Gue yang akan tanggung jawab!" *** Aydin sangat menyayangi sepupunya, tapi sepupunya malah mem...