Satu minggu telah berlalu. Selama itu juga Carl dan kelompok Xein telah pergi bersama.
Awalnya mereka bertujuh hanya akan mengantar Carl ke sebuah pangkalan untuk memberikannya perlindungan, karena bagaimanapun itu lebih aman daripada mengikuti ke tempat persembunyian mereka yang hanya ada sedikit orang.
Tapi nyatanya mereka terlalu nyaman dengan kehadiran Carl dan enggan berpisah dengannya. Xein yang paling enggan dari mereka semua, jadi dia bertanya kepada Carl.
"Setelah berjalan sekitar satu jam, kita akan sampai ke pangkalan bulan merah. Kami akan melaporkan misi kami dan mendapat imbalan, setelah itu kami akan pergi." Xein menatap matanya, dia memberi jeda sebelum melanjutkan.
"Kau.. akan tinggal atau mengikuti kami, terserah padamu." Dia mengatakan itu dengan lirih, tidak siap jika Carl memilih untuk tinggal dan pergi darinya.
Tapi Carl bahkan tidak memikirkan itu dan langsung memilih untuk mengikuti mereka. Lagipula dia tidak mengenal seorang pun disana.
Dan begitulah, Carl yang semakin terbuka dengan mereka dan mereka yang sedikit demi sedikit sudah tidak asing dengan berbagai kejutan dari Carl.
Misalnya selama satu minggu ini perjalanan mereka mulus tanpa adanya hambatan yang terlalu besar, mereka sadar bahwa ini ada campur tangan Carl.
Lalu Carl yang selalu mengeluarkan barang-barang 'ajaib' dan membaginya dengan mereka. Dia yang selalu tidur dan jarang berbicara jika bukan sesuatu yang penting.
Carl sendiri tidak masalah dengan sikap mereka, seperti Cane yang selalu mengganggunya dan memanggilnya bayi kecil. Lalu sikap antusias Clint yang agak terlalu berlebihan, atau Net yang bertubuh besar tapi pemalu.
Yah dia menikmati waktu mereka bersama.
"Ini.. pakai ini." Carl menyodorkan bumbu-bumbu yang diperlukan untuk memanggang daging.
"Wow Carl.. kau juga memiliki bumbu!" Clint berujar dengan antusias yang entah sudah berapa kali dia lakukan dalam satu minggu ini.
Waktu pertama mereka bertemu, mereka juga sedang memanggang daging. Carl mendapat bagian dari itu.
Tapi diera apokaliptik ini orang-orang lebih memilih makanan berat yang akan mengenyangkan mereka daripada makanan enak yang kaya akan rasa. Jadi daging yang dia makan waktu itu hanya ditaburi sedikit garam, dan keseluruhan rasanya adalah hambar.
"Ini milikmu, tidak masalah?" Vrey menimpali.
"Tidak masalah." Carl juga mengeluarkan sekeranjang buah segar untuk mereka makan.
Mereka saat ini sedang berada disebuah pom mini.
Waktu itu mereka memang berniat meninggalkan minibus ditengah jalan, lalu ternyata sebelum bahan bakarnya benar-benar habis mereka menemukan bahan bakar di tangki mobil lain.
Jadi mereka membawanya lagi dan meninggalkannya disini, Xein menyamarkannya dengan ruang dan berjalan kearah pangkalan.
Kemampuan ruang Xein berbeda dengan kemampuan ruang angkasa. Cara kerja ruangnya adalah mengisolasi benda ataupun mengangkat benda dengan distorsi ruang, sedikit mirip dengan telekinesis tapi sebenarnya berbeda.
Sedangkan ruang angkasa, kemampuan itu tidak bisa digunakan untuk menyerang atau perlindungan, itu hanya berguna untuk menyimpan barang dan menjaga kesegarannya agar tetap sama seperti semula.
Setelah mereka mendapat bayaran atas misi mereka, mereka kembali ketempat minibus tadi.
Karena mereka lapar, mereka membuat barbeque untuk merayakan keberhasilan misi mereka.
•••
"Nah sampai. Carl.. selamat datang di markas kami."
Didepan ada sebuah parit yang digali mengelilingi bangunan itu, lalu ada jembatan yang harus diturunkan dulu untuk dipakai. (Kaya jembatan gantung gitu loh)
Carl turun dari minibus, dia memandang pagar tembok besar didepan yang mengelilingi sebuah bangunan yang agak tua atau bisa dikatakan sebuah kastil yang terlihat tua.
Pagar itu memiliki tinggi sekitar dua setengah meter dan sepertinya mereka menambah tingginya menjadi enam meter, itu bisa dilihat dari warna cat yang tidak rata pada tengah pagar.
Lalu gerbang besi yang diatasnya ditutupi pagar tembok seperti disekelilingnya.
Bangunan itu terlihat seperti sudah lama tidak dihuni. Bahkan dengan pagar yang sangat tinggi bangunan itu masih terlihat dari kejauhan.
Rylle berjalan kearah semak semak, lalu berjongkok dan menarik seutas tali yang ada dibawahnya dengan kode panjang dan pendek.
Carl memandangnya tanpa berbicara lalu dia menoleh kearah gerbang yang perlahan lahan terbuka dengan sendirinya.
"Ini cara kami masuk."
Carl mendengar suara itu. Mendongak keatas dan bersitatap dengan Xein.
Carl menatap mata Xein begitupun dengan Xein, dia memandang Carl dan menemukan bayangannya didalam matanya. Tanpa sadar sudut mulutnya menarik kurva kecil.
Suasana yang semula romantis langsung hancur begitu deheman datang dari samping.
"EHEMM!"
"Ahh.. panas sekali ya.. disini jadi banyak nyamuk." Clint mengatakannya dengan nada menggoda. Dia mengibas ngibaskan tangannya seolah mengusir para nyamuk
Melihat itu Cane juga ikut menimpali.
"Benar sekali, dan lagi nyamuknya sangat sangat beeee..sar!!" Cane melebarkan tangannya seolah menggambarkan betapa besarnya nyamuk itu.
Net yang berada didekat mereka mengingatkan dengan berbisik.
"Hey kalian.. jangan menggodanya lagi. Apa kalian tidak melihat tatapan Xein seakan ingin memakan kalian." Bisiknya pada dua orang itu.
Mereka serentak menengok kearah Xein berada. Disana dia menatap mereka dengan mengancam sedangkan Carl dia asik memandangi sekelilingnya.
Gleg
Mereka berdua menelan ludah mereka dengan susah payah, ternyata ini arti dari membangunkan kucing yang sedang tidur.
Mereka lupa bagaimana Xein sebenarnya setelah melihat dia yang bersikap lembut pada Carl.
'Ibu.. tolong!!!' batin keduanya menangis.
_______
D : 10.10.22 SEN
P : 30.10.22 MINOke.. jan lupa buat tkan V and tulis C muach:v

KAMU SEDANG MEMBACA
Lazy Lady and Hen
Science FictionDILARANG PLAGIAT. _____________________ Saya malas nulis sinopsis.. lewati aja ya hehe~ _____________________ Draf 24-06-22 publish 12.07.2022 _____________________ - Carliose Zeiss (mc)