01

294 48 3
                                    

Holla!!

Hehe~ Maap telat..
Kuota saya habis soalnya 👀✌🏻
Terus maaf juga karna ga bales komen.. saya jarang buka notif (づ ̄ ³ ̄)づ

Dan yak.. selamat membaca~
_______

"Emm.. haruskah kita membangunkannya?" Net bertanya dengan ragu.

Segera, banyak pasang mata yang memandang kearah Xein, meminta pendapat.

Xein melirik mereka dan berbicara dengan datar "Tidak perlu. Makan dulu, dia akan bangun saat dia lapar."

Clint melihat temannya dan Carl bergantian lalu berkata pelan "Lalu kapten, apa kita perlu menyisihkan sedikit makanan untuknya?"

Xein yang mendengar itu berhenti sejenak, sedikit tertegun.

Mereka telah banyak bertemu orang, tapi mereka bahkan tidak akan berbagi makanan dengan para penyintas lain walaupun pihak sebrang sangat ingin, ini mengejutkan mereka mau menawarkan perbekalan mereka pada seseorang yang baru saja mereka temui.

Clint masih menunggu keputusan kaptennya dan berfikir jika itu mungkin tidak akan disetujui, saat dia akan melupakan perkataannya Xein mengatakan sesuatu yang membuat enam orang terkejut.

"Terserah kalian." Lalu dia sibuk kembali dengan daging yang dipanggang.

Hening sejenak, lalu helaan nafas terdengar saling bersahutan, pada akhirnya mereka saling memandang dan tersenyum kecil.

Mereka makan dengan bahagia dan menyisakan sebagian makanan untuk Carl.

Mereka mungkin baru bertemu dengan Carl, tapi sepertinya ada magnet yang menarik mereka untuk bersikap peduli padanya.

Seorang gadis muda, dengan lemak bayi dipipi dan dengan sedikit kemalasan didalam manik matanya, kulit putih pucat, rambut hitam kecoklatan sepinggang serta mata yang serasi dengan warna rambut itu, tanpa sadar mereka memperlakukannya seperti seorang adik.

Saat mereka selesai makan dan sedang bercanda, Carl juga bangun dari tidurnya. "Uhh.." Dia menggosok matanya untuk menyesuaikan cahaya.

Vrey yang melihat itu bertanya dan melembutkan suara "Kamu bangun. Apa kamu lapar?"

Teman-temannya hanya bisa saling pandang, Vrey yang biasa berlidah tajam berbicara dengan lembut.

'??!.. Mustahil!!'

Carl yang baru bangun tidur hanya mengerjapkan matanya, dia memandang Vrey dan mengangguk.

"Lalu makanlah dulu, setelah itu kami akan pergi." Vrey menyerahkan makanan tadi.

Carl mengambil makanan itu dan memandang mereka dengan sedikit memiringkan kepalanya. Cane yang sudah lama menahan diri dari tingkah Carl tidak bisa bertahan lebih lama lagi.

"Ahhh.. bagaimana bisa kamu sangat imut, sungguh aku sudah tidak sanggup menahan ini lagi." Dia menyentuh hidungnya lalu menarik narik pipinya dengan gemas dan memeluk kepalannya, Carl kesusahan untuk bernafas.

Carl yang dipeluk, merasa telah terjepit oleh dua gunung yang sangat besar, hingga saat dia akan mendorong Cane menjauh seseorang membantu melepaskan dia dari pelukan maut Cane.

"Sudah cukup, dia tidak bisa bernafas jika kau memeluknya seperti itu." Kent berdiri dibelakang Cane dan menarik kerahnya untuk menjauh dari Carl, Cane yang ditarik mengerucutkan bibirnya kesal, memberontak menyuruhnya untuk melepaskan.

Sedangkan Carl masih saja melihat mereka dengan bingung, lalu dia mengalihkan pandangan dan bersitatap dengan mata orang yang telah menangkapnya, Xein.

"Makanlah selagi masih hangat."

Lazy Lady and HenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang