07

183 42 9
                                        

"Dimana Carl?"

Xein yang tiba-tiba muncul menginterupsi tawa mereka.

Mereka memandangnya dan mengatakan apa yang Carl sampaikan pada mereka sebelum dia mengurung diri.

"Dia bilang dia ingin memeriksa sesuatu. Dan dia bilang untuk tidak mencarinya dalam beberapa hari kedepan. Untuk makanan, tidak usah khawatir dia memiliki itu semua." Rylle menjawab.

Cane menimpali "Dia bahkan memberikan banyak bahan makanan untuk kita."

Kening Xein berkerut, sedikit tidak senang tidak bisa bertemu Carl.

"Saat dia keluar, katakan kalau aku mencarinya." Setelah mengatakan itu dia melenggang pergi, meninggalkan mereka yang menatapnya dengan berbagai ekspresi.

"Lihat. Sepertinya ada yang tidak senang tidak bisa melihat bayi.." Cane terkikik menatap arah kepergian Xein.

"Aku tak menyangka.."

Mereka saling pandang dan tersenyum seolah tahu isi pikiran masing-masing.

•••

Carl, saat ini dia sedang berbaring ditempat tidurnya.

Penelitiannya sudah selesai. Itu hanya membutuhkan waktu satu bulan, jadi seharusnya dia sudah selesai sekitar 3 minggu lalu. Tampaknya diluar dia sudah mengunci diri dikamar kurang lebih selama 8 hari.

Sebenarnya dia ingin segera keluar, tapi apalah daya saat kemalasan kembali menguasainya.

Saat dia berfikir untuk apa dia berdiam diri disini dia hanya bisa menghela nafas dan perlahan-lahan tertidur. 'Uhh pikirkan saja nanti.'

Dan begitulah keseharian Carl yang tak kunjung keluar dari pengasingannya.

Sedangkan itu Xein gelisah karena sudah semingguan ini tidak melihat Carl. Dia ingin mengetuk pintu kamarnya tapi takut jika kehadirannya mengganggu. Apa yang harus dia lakukan?!

Ditengah pikirannya yang kusut, Deron, kakaknya datang untuk memberinya misi. Xein bimbang, antara ingin menerima atau menolaknya.

Alasannya jelas, dia belum sempat bertemu Carl!

Dia tidak ingin meninggalkannya begitu saja. Dia bahkan berharap dia ikut bersamanya, menemaninya.

Egois memang.

Tapi dia benar-benar ingin itu!

"AGHH!" Dia mengacak rambutnya frustasi, bingung akan bagaimana.

Jika dia menerima misi itu, dia tidak akan bertemu Carl setidaknya dua minggu. Tapi jika dia menolak, dia akan kehilangan kesempatan bagus untuk kelompoknya.

Lagipula hadiah dari misi ini lumayan. Itu obat-obatan dan dua spar peringkat dua. Dari sudut manapun obat-obatan itu penting, memang tidak bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati tapi setidaknya mampu mengurangi resiko kematian.

Mau sekuat apapun pengguna kemampuan, mereka tetaplah manusia. Mereka juga bisa sakit dan mati.

Dan spar peringkat kedua.. saat ini itu langka!

Tentu saja semakin tinggi hadiah misi, semakin tinggi pula tingkat bahaya itu.

Jadi setidaknya dia ingin melihat Carl sebelum pergi, karena dia rasa perjalanan ini tidak akan semudah waktu itu.

Pada akhirnya dia memberanikan diri untuk mengetuk pintu didepannya.

Kamar Carl.

Xein mengangkat tangannya, ragu harus benar-benar mengetuk atau pergi dan tidak mengganggu Carl.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lazy Lady and HenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang