chapter 7.

5.7K 574 9
                                        




Hampir memasuki dua bulan, Rain masih membiarkan bayi yang ada didalam perut kecilnya itu. Memang terkadang terasa susah kalau mau melakukan kegiatan seperti yang biasa ia lakukan. Mood nya juga akhir-akhir ini sering berubah tak karuan bahkan ia pernah berpikiran kalau ingin menggugurkan saja anak yang tidak tau asalnya.

Terkadang ia masih mencari tahu kejadian di saat awal pesta ulang tahun perusahaan, disaat dirinya mabuk berat apakah ia diantar oleh seseorang dan berakhir melakukan hubungan seksual bersama sehingga terjadilah hal ini.

Oh ya, hubungannya dan Haga juga semakin baik dan mereka tampak dekat. Sesekali Haga mengajak Rain jalan-jalan sekalian pulang bersama dari kantor. Haga juga sering mampir ke perusahaan dengan alasan investor padahal itu juga akan selesai dalam hitungan beberapa Minggu lagi.


Perusahaan hari ini libur. Rain seharian diri mengurung diri di kamarnya.

Ia memandangi hujan dibalik jendela apartemen nya yg luas.

Sedikit mengelus perutnya yg sedikit nampak menyembul.

Aku tidak bisa hidup seperti ini, rasanya memuakkan. Nanti pasti perut ini akan membesar, lalu apa kata orang? Aku laki-laki aneh yg bahkan bisa hamil seperti wanita. Aku bahkan belum bicara hal ini pada orang tuaku.

Ia mengusak kasar surainya. Merasa sedikit frustasi memikirkan tentang dirinya kedepan akan seperti apa.

"Haruskah kugugurkan?"

Rain mengambil jaketnya didalam lemari. Hendak menuju rumah sakit tempat Malvin bekerja namun langkahnya terhenti.

Dirinya ingat betapa baiknya Malvin menjaga bayi itu dengan telaten sampai sekarang. Bahkan ia sering mengeceknya lewat telepon barangkali orang itu sudah putus harapan. 

Dilepasnya jaket yg ia kenakan, lalu ia menuju ke dapur.

Dilihatnya pisau berukuran sedang berada diatas nakas. Dirinya kini sudah kosong. Rasanya mungkin tindakan ini tepat untuk dirinya

Maaf …. ucapnya lirih..

Disebrang sana

Son save my grandchild! Now!

W-what?

Wadah itu… dia berusaha membunuh bayi yang ada diperutnya.

Tapi bagaimana kalau ketahuan?

Buat dia tutup mulut, now you must hurry up!

Tanpa berpikir panjang Haga pergi dari kediamannya.

Menghela nafas panjang ia berada di halaman bawah area apartemen tempat tinggal sang wadah.

Sebenarnya dirinya sedikit tak sanggup jika harus berterus terang sekarang. Terlebih lagi mereka berdua sudah mulai dekat sekarang. Walaupun artian dekat sebagai sesama teman dan rekan kerja.



Ting nong…

Bel nampak berbunyi tergesa dan terdengar terburu-buru.

Disaat Rain hendak menusukkan pisau dapur ke perut kecilnya.

Kedua maniknya sudah meneteskan air mata sekarang. Entah apa karena rencananya yang gagal atau karena jauh di dalam hatinya ia sebenarnya sedikit menyayangi kehidupan yang kini tumbuh bersamanya.

Pria kecil itu menghapus air matanya, lalu membukakan pintu apartemen.

"Siap--

Belum selesai bicara dirinya sudah diterjang oleh pria yang baru saja datang dengan raut wajah cemas. Bahkan kini dahinya sudah berkeringat yang terlihat seperti orang yg habis berlari.

demon baby - hyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang