chapter 9.

4.6K 460 8
                                    






"Aku tunggu di lobi jam 10. See you, cute"

Mendadak kedua pipi gembil milik Rain berubah warna menjadi merah tomat setelah mendapat pesan singkat dari Haga.

"Ish, apasih dia manis banget kalo ngomong. Baperan banget belakangan ini apa karena baby ya?" 

ujar si pria kecil sembari mengusap pelan perutnya yang sudah mulai terlihat sedikit besar. Bahkan sekarang ia sudah mulai susah memilih pakaian. Harus mengenakan kaos yang benar-benar oversize agar perut besarnya tertutup sempurna bahkan saat di kantor.

Rain terkekeh geli karena usapannya mendapat respon dari anaknya. Terlihat sedikit menendang perut sang empu.

"Aduh..  kau aktif sekali. Suka ya diusap seperti ini?"

Perlahan ia bisa menerima semua keadaan aneh yang menimpa dirinya. Bahkan sekalipun anak ini memiliki darah iblis ia tetap darah dagingnya.

Anehnya juga kenapa masih usia kandungan nya yang terbilang dini pertumbuhan anaknya itu sangat cepat membuatnya semakin kewalahan saja untuk beraktivitas. Untung saja Haga selalu ada disaat ia membutuhkan pertolongan.

"Ayoo kita siap-siap hari ini mau jalan sama daddy kamu, hihi" ujarnya sedikit geli.





##




"Hai"

"Hai, should we go now?"

"Yess i'm very excited about this"





Didalam mobil mereka menikmati waktu berdua nya. Jauh dari keramaian orang dan benar-benar healing yang sesungguhnya.

Sembari menyetir, tangan kiri Haga menggenggam tangan kecil milik Rain.

Ia menoleh.

"Aku sangat suka disaat hanya ada kita berdua. Andai kita bisa pergi sejauh mungkin… Rain"

"tapi aku.."

"Kamu manusia. Dan aku keturunan iblis. Kemanapun aku pergi ayah pasti mencari keberadaan serta cucunya. Tapi aku tidak bisa membiarkan mu begitu saja. Aku menginginkan mu Rain serta anak kita"

"Kalau begitu pertahankan. Aku tau kau bisa, Haga"  ujarnya membalas genggaman tangannya tak kalah erat.


"Hari ini biar kita melepas dunia sebentar."

"Hari ini biar jadi milik kita berdua. Ah bertiga dengan baby"



Mereka melanjutkan perjalanan wisatanya.



"Hei, kita sudah sampai. Mengantuk?"

Pria itu menggeliat kecil. Rasanya membutuhkan waktu lama untuk sampai di tempat tujuan sampai ia tertidur lelap.

"Maaf aku tertidur"

"It's okay babe, ayo kita turun. Cuaca sedikit mendung sih tapi---"

"Ck! Lagi ngomong malah kabur"


"Badaaaa~" Rain malah berlari jauh menuju pantai. Tak lupa ia kini sudah bertelanjang kaki alias sudah melepas sepatunya entah kapan. Pria itu terlihat sangat antusias dengan pemandangan didepannya, bahkan tidak memperdulikan siapa yang mengajaknya kemari.

"Jangan jauh-jauh dari pandanganku! Aku segera menyusul setelah membawa kotak makan kita!" teriak Haga dari mobil nya parkir.

"Baiklahh aku mau bermain dulu"

demon baby - hyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang