demon baby - hyuckren

chapter 2.

"Aku mohon jangan ambil anakku…"

"Kau sudah menghancurkan persembahan kami. Lalu apa pantas kau mendapatkan sebuah kebahagiaan setelah apa yang telah kalian lakukan pada keluarga iblis?"

"Kami benar-benar tidak mengetahui bahwa tempat ini adalah milik kalian. Kami hanya ingin mengajak putra pertama kami untuk liburan"

Iblis itu mendecih remeh.

"Baiklah kalau begitu. Aku akan memberikan kesempatan"

"Tapi dengan satu syarat"

"Baiklah apapun itu akan kami lakukan"

Mohon sang ibu sembari menggendong sang bayi yang tengah tertidur lelap.

"Berikan anak itu kepada kami. Setelah ia dewasa nanti, ia harus melahirkan keturunan seorang iblis."

Kedua manik orang itu terbelalak lebar. Mana bisa ia membiarkan anaknya harus menanggung beban berat, terlebih ia laki-laki.

"T-tapi…"

"Dan kalian harus mati…."

Tringgg…

Lagi-lagi alarm sialan itu membangunkan tidur nyenyaknya .

Mimpi apa itu? Dirinya dijadikan sebuah taruhan agar bisa hidup sampai sekarang? Apa mimpi itu bisa menjadi petunjuk tentang meninggalnya kedua orang tua Rain sejak kecil?

Ia mengusak kasar rambut kusutnya.

"Ck mimpi aneh, mending siap-siap sekarang daripada yemi marah lagi kepadaku"

"Rainn… hari ini kak Dery yang bawa mobil. Asik kita jadi tidak perlu rent car untuk perjalanan ke rumah sakit gyeongju"

"Ayo masuk. Ngeri macet kalo keburu siang"

Dery melajukan mobilnya ke tempat tujuan.

1 jam lamanya perjalanan akhirnya mereka sampai .

"Benar ini tempatnya?" ucap yemi

Dery mengangguk.

"Hii kok rada serem ya. Mana rumah sakit ditempat terpencil gini lagi. Rain kamu sama aku aja ya jalannya biarin kak Dery sendiri dia kan udah besar"

Dery mengetuk kepala yemi.

"Kita bagi tugas biar cepat. Perkiraan sore kita sudah berada di seoul untuk laporan pertama pada pak kim."

Baru melangkah kan kaki menuju pintu masuk, Rain merasakan sakit yang menusuk pada bagian perut dan dadanya. Tiba-tiba saja.

"Akh sakit sekali.."

"Rain!"

"Yemi aku tidak kuat lagi--"

Rain pingsan.

"Yaampun rain kamu kenapa? Yemi apa Rain ada sakit sebelumnya?"

"Engga kak, dia baik aja kok. Lebih baik kita bawa Rain masuk buat diperiksa"

Dery segera membopong Rain masuk ke dalam rumah sakit.

Saat inilah awal pertemuan mereka yang pertama dimulai.

Yemi dan Dery kini sedang berbincang kepada Professor Lee mengenai kerja sama perusahaan dengan rumah sakit miliknya.

Sedangkan Rain masih terbaring di ranjang dan juga ditemani oleh seorang yang nampak seperti asisten dokter muda.

Perlahan kelopak matanya mulai terbuka. Melihat langit-langit lalu menelusuri sekeliling. Berusaha mencari keberadaan rekan-rekan nya namun yang dilihat malah pria asing.

"Sudah sadar? Bagaimana perasaanmu sekarang, baikan?"

Rain kembali merasakan sesak di dada. Kenapa itu terjadi? Apa karena orang ini?

"Ak--"

"Calm Rain, i won't hurt you"

Ujar pria itu memegang tangan kecil Rain.

Dalam peningnya, ia bisa merasakan kalau pria ini, suaranya seperti pernah ia dengar dan jumpai. Terasa sangat tidak asing.

"Rain kamu udah sadar!! Kak Dery Rain udah siuman"

Yemi datang setelah selesai mengobrol dengan prof lee.

Haga segera melepaskan genggamannya tangannya pada rain.

"Teman kalian tidak apa. Mungkin efek mabuk perjalanan. Setelah beristirahat sedikit akan membaik"

"Terimakasih dokter,"

"Haga"

Ujar prof lee yang datang menghampiri.

"Panggil saja dia Haga. Dia sebenarnya bukan dokter. Hanya sering membantu pekerjaan ku saja jika aku sedang kewalahan menangani banyak pasien"

"Ah aku yemi, ini kak Dery dan yang pingsan ini Rain. Salam kenal"

Why my heart beating so fast if i near him?

batin haga

New cast unlocked;

Hendery as Dery [ Rain senior on tim research ]

Maap yak kalo pendek tiap chap nya

Jujur agak bingung mau buat alur yang gimana buat cerita ini, sebisa mungkin aku gak buat yang mature banget karena aku gabisa nulis yang lapan belas coret🙃🙃

But i very appreciated if you all my readers give me some feedback, berupa komen juga vote nya :)

See you in the next chapter