"Bitchhhh.. kesini .."
Mashiho yang baru saja mendudukkan dirinya di tempat tidurnya otomatis berdiri dan tergesa berlari kecil ke arah pantry, kesumber teriakan yang baru saja memanggilnya.
Ya, "bitch" adalah panggilan dari orang yang sangat membencinya, orang yang yang bahkan sejak pertama kali bertemupun sudah membuat hidupnya bagaikan dineraka.
"Kenapa haru?" Mashi bertanya dengan nada gemetaran. Dia takut ketika matanya tidak sengaja melihat mata orang yang dia panggil haru itu. Mata itu sangat terlihat penuh amarah dan penuh kebencian.
Saat ini haru, orang yang sangat mashiho takuti sedang duduk bersama Wonyoung di meja makan menikmati makan malam mereka. Sepertinya Wonyoung adalah kekasih haru karena semenjak datang tadi pagi dia selalu menempel pada haru.
"Ini apa?" Teriak haru yang masih menatap penuh amarah ke arah mashi.
Mashiho melihat kearah makanan yang disodorkan haru tepat didepan matanya. Sejenak dia tidak melihat ada yang salah dengan steak yang dia buat itu.
"Jawab" teriak haru yang kini sudah mengambil posisi berdiri disamping mashi dan menatapnya dengan tatapan menakutkan.
"Ra.. rambut." Jawab mashi terbata saat akhirnya dia menemukan sesuatu yang mungkin menjadi alasan mengapa haru membentaknya. Ada rambut di daging yang tadi dia masak dengan sangat hati-hati. Karena dia tau kesalahan sekecil apapun akan membuatnya berakhir terkurung di gudang.
"Lu kotor bangat sih bitch. Lue ngilangin nafsu makan pacar gw,lue tau gak?" Teriak haru lagi sambil menunjuk-nunjuk mashi.
"Tapi itu rambutnya panjang ru.." Jawab mashi memberanikan diri, dia sudah sangat memastikan kalau makanan yang dia sediakan diatas meja sejam lalu sudah sangat-sangat bersih dan rapi. Tidak mungkin ada rambut disana.
Dia berpikir kalau Wonyoung sengaja meletakkan rambut disana agar dia kena marah. Dia bukannya ingin berburuk sangka pada Wonyoung, numun semenjak kedatangan gadis itu tadi pagi, dia selalu menatap mashi dengan tatapan tidak suka dan tatapan penuh kebencian.
"Oh, berani ngejawap lue ya." Haru semakin emosi, tangannya yang besar kini menjambak rambut mashi dan menariknya kebelakang membuat mashi meringis kesakitan.
Air matanya kini mengalir karena rasa sakit yang dia rasakan.
"Haru sayang, jangan kasar gitu. Kasihan..dia kesakitan." Wonyoung berkata dengan suara yang dibuat-buat seperti sedang prihatin dan kasihan. Namun mashi bisa melihat dengan jelas wonyoung tersenyum licik sambil melihat nyumpahin ke arah mashi.
"Sayang, kamu duduk disini dulu ya, nanti kita dinner di luar aja." Kata haru dengan suara lembut ke arah wonyoung, namun semakin mempererat tangannya yang sedang menarik rambut mashi.
"Dan kamu.. ikut aku bitch." Kata haru sambil smirking dengan wajah devil nya. Dia menarik rambut mashi yang otomatis diikuti mashi. Dia semakin merasa takut dan gemetaran.
Dia tidak mau lagi kembali di kurung di gudang yang tidak punya pencahayaan itu. Dia takut gelap, dia tidak mau lagi disiksa di gudang itu.
"Ampun haru, kumohon jangan kurung aku digudang lagi." Mashi mencoba membujuk haru sambil kewalahan mengikuti langkah panjang haru yang masih menarik rambutnya. Dia tau haru tidak akan mendengarkan permintaannya. Namun hanya itu yang bisa dia lakukan saat ini, mengharapkan sesuatu yang tidak akan bisa menjadi sebuah harapan.
"Diam bitch.." Geram haru sambil melempar kasar tubuh mashi kelantai setelah meraka tiba di gudang.
Mashi merasakan sakit disekujur tubuhnya.
"Lue jalang, lue udah berani ngejawab gw, lue mati aja bitch." Maki haruto tidak henti-hentinya sambil menendang tubuh mashi.
"Ohhh... berani menghindar lue ya.." teriak haru lagi semakin brutal saat mashi menghindari tendangan haru yang akan mengenai perutnya dan malah menendang lantai jadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Just don't hate me to much ( Mashiruto, Yoshiho)
FanfictionSurga dunia mashiho yang bertahan hanya 3 bulan, dalam satu malam berubah menjadi neraka yang entah akan bertahan berapa lama. Bxb Mature Mashiruto Yoshiho @credit untuk semua picture yang bukan punya saya.