7. build a memory

198 28 6
                                    

"haru..."

"Mmm???"

"Gimana?"

"Gimana apanya sih?"

"Permintaan ku kemaren."

"Yang mana???"

Mashiho kesal, dia merasa haruto sedang memutar-mutar pembicaraan mereka. Mashiho yang tadinya tiduran dipangkuan haruto segera mendudukkan dirinya.

Ini hari minggu, mereka menghabiskan waktu dirumah, hanya melakukan semua yang haruto lakukan dengan yoshi dulu dilantai 4 rumah mereka, menonton, mendengar musik, olahraga dan membaca buku.

Mereka baru turun setelah akan waktunya makan malam. Dan disinilah mereka sekarang setelah selesai makan malam. Haruto duduk dan bersender disofa dengan fokus ke telepon genggamnya dan mashi tiduran dipanggkuannya juga fokus dengan telepon genggamnya. Nggak, mereka tidak sedang marahan, ayolah mereka juga perlu tau perkembangan dunia luar kan? jadi saat ini mereka bukannya saling mengabaikan. Lagian mereka sudah seharian bersama, dan juga haruto bukan nya fokus-fokus amat ke telepon genggamnya kok karena tangan kirinya juga sibuk mengusap-usap lembut kepala mashiho yang sedang tiduran dipangkuannya.

"Haru..., Aku serius." Kata mashiho dengan sedikit penekanan yang membuat haruto mengalihkan seutuhnya perhatiannya ke mashiho yang kini sudah duduk berhadapan dengannya.

"Aku juga serius bilang NGGAK TAKATA MASHIHO. Dan kita udah obrolin ini kemaren, kenapa sekarang dibahas lagi."

"Ya karena kamu belum kasih alasan kenapa aku ga bisa nyari kerja."

Kata mashiho dengan nada sendunya.

"Basket sama dance itu hobby ku Haru, dan aku hanya ingin melanjutkan pekerjaan ku jadi pelatih dance dan basket seperti saat di jepang."

"Kamu kekurangan duit?" Nada berat haruto terdengar mengerikan ditelinga mashiho.

"Bukan itu, aku bosan dirumah, kamu berangkat pagi dan pulangnya malem. Dan aku sendirian dirumah. Lagipula nanti aku cuma 3 sampai 5 jam perhari kalau misalnya jadi pelatih dance dan basket."

Mashi menjelaskan dirinya dengan suara pelan karena sudah ciut duluan dengan tatapan tegas haruto.

"Nggak.." jawab haruto pasti, tanpa mau mempertimbangkan permintaan mashi. Mashiho yang sudah tidak habis pikir dengan keras kepala haruto langsung berdiri.

"Dasar kepala batu." Katanya kesal sambil meninggalkan haruto menuju kamarnya dengan menghentak-hentakkan kakinya.

"Ckkkk", Sementara itu haruto menarik nafas dalam mencoba menahan amarahnya.

Sebenarnya haruto mengerti kenapa mashiho meminta untuk diizinin kerja , dia pasti bosan dirumah sendirian. Tapi hanya saja haruto seolah tidak rela kalau mashiho ketemu orang baru nanti. Entahlah, mungkin dia takut mashi akan menyukai orang lain??

To Jeongwoo:
19:47

Woo.. 🍺🍺🍺??

Sekarang??

Ntar pas lue udah jadi kakek..

Hahah..nyantai bro. Something wrong?

Nggak, cuma mau ngobrol aja

Low?

Yes low..

Ok gas

Gw malas nyetir, jemput dong

Ngerepotin..

Idih, yang nyetir juga sopir lu.

✓Just don't hate me to much ( Mashiruto, Yoshiho)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang