"kak.. udah dong nangis nya."
"Haru kenapa ga jemput aku ya?"
"Hmm, dia mungkin masih perlu nenangin pikirannya kak."
"Tapi ini udah 2 hari woo."
"Hmmm, kak percaya sama haru, dia pasti lagi berusaha nyari tau apa yang sebenarnya terjadi."
"Bagaimana kalau dia udah benar-benar sangat membenciku?"
"Ga mungkin kak, i know he love you so much. Dia pasti bakalan mati-matian nyari cara buat bisa percaya lagi sama kakak."
"Tapi dia ngusir aku woo."
"Kak yakinlah itu karena dia lagi emosi."
"Trus kenapa belum jemput juga?"
"Hmmm kak, beri dia waktu ya."
"Tapi aku rindu dia bangat woo. Aku mau ketemu dia, tolong anter aku pulang."
"Hmm, tapi kakak makan dulu, stop nangisnya. Gw ga mau nanti malah dibunuh sama dia karena dikirain gw ga ngasih kakak makan. Kita kesana kalau kakak udah kelihatan segar kembali. Makanya stop nangisnya, makan yang banyak, dan dandan yang rapi."
"Janji habis itu anter aku kerumah ya?"
"Ia nanti malam ya, kalau jam segini kan haru masih dikantor kak."
"Dia masih cuti woo sampai akhir minggu ini. Seharusnya kan kami masih di jeju" cicit mashiho sedih.
"Kak besok aja ya kesananya, kakak mukanya pucat, ga tidur kan 2 hari ini. Mending kakak tidur dulu yang nyenyak ya"
"Tapi woo.." mashiho menghentikan ucapannya karena menyadari 2 hari ini sepertinya dia sudah sangat merepotkan jeongwoo. Semanjak haruto marah dan mengusir mereka, jeongwoo mengajak mashiho tinggal di apartment nya sementara waktu, dia bahkan ngebelanjain perlengkapan mashiho, karena dia hanya bawa badan dari rumah haruto, bahkan telephone genggam nya saja dia tidak bawa. Karena itulah dia juga selama 2 hari ini tidak ngehubungin haruto dan minta jeongwoo yang menghubungi haruto.
"Baiklah woo, maaf ya udah ngerepotin kamu." Kata mashiho lagi sambil duduk dimeja makan dihadapan jeongwoo.
"Ga ngerepotin kok kak." Jawab jeongwoo sambil senyum tipis.
"Oh God gimana caranya gw ngasih tau kak mashi kalau haruto sama sekali tidak mau bertemu dengannya. Dia ngeblok nomor ku dan ga pernah mau ketemu kalau aku samperin di rumahnya." Gumul jeongwoo yang sekarang sedang memandangi mashiho yang sedang memakan makanannya.
"Kak..." Panggil jeongwoo dan mashiho pun menjawab jeongwoo dengan hanya melihat kearahnya.
"Yang diphoto beneran bukan kakak?" Tanya jeongwoo ragu-ragu.
"Bukan woo, itu bukan aku, aku bahkan tidak mengenal siapa dia." Jawab mashiho sambil menunduk.
"Kamu pasti ga percaya juga ya sama aku kayak Haru?" Cicit mashiho yang kini menghentikan makan nya, nyender ke kursi sambil nunduk dan menggigit bibir bawah bagian dalam nya. Hatinya sakit saat mengingat kembali betapa haruto tidak mempercayainya sama sekali.
"Bukan.. bukan gitu kak. Aku percaya kok. Tapi gambar itu memang ga ada bedanya sama kakak. Atau kakak punya kembaran kah?" Tanya jeongwoo yang kini mulai penasaran.
"Aku ga tau woo." Jawab mashi kini ikut bingung juga.
"Maksud kakak ga tau?"
"Sebenarnya aku hanya punya ingatan 7 tahun belakangan ini." Jawab mashiho ragu karena baru kali ini dia membuka rahasia ini ke orang lain. Hanya dia, jihoon dan keluarga jihoon yang tau. Bahkan yoshi dan junkyu pun tidak tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓Just don't hate me to much ( Mashiruto, Yoshiho)
أدب الهواةSurga dunia mashiho yang bertahan hanya 3 bulan, dalam satu malam berubah menjadi neraka yang entah akan bertahan berapa lama. Bxb Mature Mashiruto Yoshiho @credit untuk semua picture yang bukan punya saya.