9. beban negara

2.9K 438 54
                                    

Siapa kangen??

Tolong votmennya, kalo sepi ga aku lanjut malessssssss

Aku pun butuh feedback tau biar semangat, biar seneng karena karyaku banyak yang sukaa

Enjoy ya!!!


🌊🌊🌊




"Merasa lebih baik?"

"Hm"

Naka mengangguk dan suasana hening seketika. Sang pangeran mahkota menatap nanar mangkok di depannya.

"Kau ada masalah? Aku baru melihatmu di sini."

Katakan Naka aktor keren kaya Reza Rahadian. Dia bahkan bisa pura-pura jadi pelayan pura-pura jadi jodohmu juga bisa. Naka lalo jadi artis mungkin dapet piala panasonic.

"Ah, bukan hal besar"

Naka senyum kecil.

"Mungkin kau baru mengenalku waktu itu. Tapi aku tidak masalah jika kau berbagi cerita denganku, itu akan mengurangi beban di pundakmu. Aku bisa menyimpan rahasia dengan baik. Jadi calon pemimpin pasti melelahkan bukan?"

Jeno hanya diam cuma nanggepin Naka pake senyuman kecil, pikirannya menerawang kejadian-kejadian yang baru dia lalui. Diberi tanggung jawab yang berat bikin Jeno cape. Dia itu cuma manusia biasa. Bukan ultramen. Yakali di suruh bikin maju kerajaan. Mana saingan di mana-mana.

"Aku tidak bisa bercerita sekarang, biarkan semuanya ku simpan dulu. Sampai waktunya aku melepas itu"

Naka sentuh tangan Jeno dan ngasih senyuman manis, bikin pangeran mahkota itu terpesona. Senyum Naka itu manis banget bahkan Jeno yang ga pernah tertarik sama siapapun mendadak merasa debaran aneh di dadanya.

"Kau bisa bercerita kapan saja, datanglah ke rumah jika mau. Sekarang luapkan emosimu dengan minum, akan aku temani"

Jeno senyum kecil, bikin empat orang yang di pojokan nahan nafas. Sejak kapan Jeno ramah tamah? Biasanya aja ketemu orang mukanya lempeng kaya aspal.

"Woah, Naka pesonanya kuat sekali ckck."

"Jika Naka meluluhkan hati si pengeran dia bisa menjadi pemaisuri,"

"Ck, kau pikir Naka mau? Dia itu anak keras kepala. Dan dia lebih suka uang dari pada menjadi istri pangeran"

Ten ngangguk keliatan sih sebenernya, mereka akhirnya cuma makan sambil nonton drama picisan versi live.

"Tapi pangeran itu punya banyak uang, mereka bahkan yang punya negara. Apa Naka akan menolak hidup kaya tanpa bekerja?"

____

"Seorang pangeran mahkota pasti mempunyai tanggung jawab yang besar, ku harap kau bisa menghadapinya ya. Walaupun banyak rintangan banyak musuh, pasti nanti ada masanya kau akan menikmati semuanya"

"Terima kasih Naka, kau orang yang tulus padahal kita baru bertemu"

Naka terkekeh.

Yakali dia baik sama semua orang, ga ya. Naka baiknya pilih-pilih, yakali maling, kang copet, bakal dia baikin.

"Lebih baik kau segera pulang, reputasimu sebagai calon raja itu penting. Jadilah orang yang berwibawa di depan rakyatmu, urusan kau di belakang akan seperti apa itu cukup kau saja yang tau."

Jeno senyum kecil dan ngangguk, engga tau kenapa setelah ngobrol singkat Jeno jadi sedikit tenang dan engga terlalu kepikiran.

Jeno akhirmya milih buat pulang, dia engga lanjut minum karena Naka cukup baik waktu ngajak ngobrol. Topiknya ga pernah mati, padahal tanpa Jeno tau Naka itu entah dari abad berapa.


Hallo, Mr. KING ▪︎ NoMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang