Setelah kunjungan Nata ke Kerjaan kini nama Naka semakin terkenal. Nama Naka sekarang udah kaya Raffi ahmad segala penjuru kenal beliau.
Rumah, kebun, klinik bercabang udah mulai Naka luasin. Rumah Doyoung Naka luasin, soalnya Doy ga ngebolehin Naka punya rumah sendiri nanti kesepian kalo beli tanah Doy dukung banget.
Alhasil Naka luasin rumah Doyung dengan beli tanah yang persis di samping rumah Doyoung.
Dan yang namanya usaha bohong kalo ga ada saingan sama barang plagiat. Alias kw. Sekarang lagi marak produk Naka dijual dengan harga murah dan bebas di pasar tapi kualitasnya ecek-ecek Naka jelas Naka ga ngelakuin itu. Produknya cuma dijual di klinik.
Emang gini resiko udah memperluas cabang klinik dan otomatis ada pekerja. Untung orang yang nyeleksi pekerja sekarang itu Ten, alhasil ga ada lagi pekerja yang berani niruin produk Naka. Ya karena ancaman Ten ga main-main.
Jadiin mereka salah saru pekerja clubnya, jadi lonte.
Ten itu orangnya mandang bulu, yang keliatan masih muda atau di bawah umur pun bakalan Ten jadiin budak kalo orang itu berkhianat.
Sekarang puncaknya, klinik pusat Naka di demo. Naka kesel soalnya pelanggan lagi banyak-banyaknya.
Mereka minta tanggung jawab karena wajah mereka iritasi, dan rusak. Naka jelas kesel itu bukan tanggung jawabnya kenapa dia yang kena. Emang sial.
Jadi mau ga mau dia harus jumpa pers buat membuktikan keaslian barangnya. Sekalian sosialisai biar pada melek matanya, andai produk Naka ada label bpomnya biar bisa dicek. Tapi untungnya dia bisa promosi gratis juga ga usah pake selebaran yang dia lukis sendiri karena ga ada komputer. Pegel.
"Nah rakyat semuanya, saya di sini akan menjelaskan perbedaan produk saya dengan produk yang kalian beli di pasar itu."
"Sebelum itu, ini peringatan untuk kalian. Jangan tergiur barang murah!! Lebih baik mengeluarkan uang sedikit lebih banyak tapi barang itu aman!!"
Naka mulai mengangkat produk best sellernya. Moisturaizer.
Kedua tangan Naka terangkat menunjukan barang asli di tangan kiri dan kw di kiri.
"Kita lihat perbedaan barang ini, yang di tangan kanan adalah produk asli NAKA. Dan yang di kiri saya dapat dari pasar"
"Dari segi kemasan sudah jelas, milik kami memiliki logo yang sangat unik bahkan logo ini tidak akan terhapus karena cat yang kami gunakan mahal. Sedangkan kemasan yang dari pasar logonya hanya N biasa tanpa seni yang detail apalagi cat dan bentuk kemasan mereka murahah. Saya jelas tau kualitas catnya karena saya pelukis begitupun logo yang saya buat, tidak bisa ditiru orang sembarangan."
"Selanjutnya, tekstur krim kami itu sangat lembut tanpa butiran. Sedangkan krim di pasar banyak butirannya, butiran lidah buaya yang tidak halus saat proses pembuataannya. Kedua krim kami tidak berbau menyengat melainkan bau samar lidah buaya, dan kalian yang beli di pasar jelas tau bau ini sangat membuat kepala pusing. Ini adalah bahan berbahaya untuk membuat wangian."
Semua orang yang mendengar itu jelas terkejut. Mereka tidak sedetail itu dalam mengecek, dan mereka mulai merasa malu karena menuduh Naka.
"Terakhir yang paling jelas bahwa barang ini adalah tiruan yaitu. Warnanya!! Barang kami memiliki warna bening sedangkan produk di pasar sedikit putih tulang! Kenapa kalian tidak bisa membedakan barang sejelas ini. Barang di pasar ini jelas tiruan, kalian tenang saja pelakunya akan segera kami cari. Karena saya sudah meminta bantuan kepada kerajaan."
Para manusia itu mulai berbisik, mereka lupa kalo Naka adalah pria yang dipilih ratu untuk melakukan perawatan kecantikan di kerajaan.
"Pelakunya akan mendapat hukuman berat! Saya janji!"
Tapi sebuah suara mengalihkan perhatian semua orang.
"Tapi saya membeli krim ini di klinikmu Naka!"
Suara itu membuat Naka ngangkat alisnya satu, gadis siapa ini. Jelas bukan pelanggannya. Walaupun Naka sibuk tapi Naka paham tipe pelanggannya.
"Oh ya? Apa ada bukti pembayaran di kami? Ada tanda tangan pengawas klinik di bukti itu?"
Gadis itu mendadak gelisah, Naka tersenyum miring. Dikiri dia bisa ditipu? Jelas tidak sobat, Naka itu suka nonton sinetron jelas udah paham sama orang yang begini.
"Apakah ada?"
Karena gadis itu ga kunjung ngasih jawaban, orang-orang pun menatap sengit gadis itu.
"Sekali lagi aku ingatkan, produk kecantikan saya hanya dijual di klinik saya! Tidak dijual sembarangan! Jadi jangan mudah percaya!"
Orang pun mulai mengangguk dan ga seberisik tadi, mereka malu dan ngerasa bersalah.
"Karena kalian sudah datang kemari akan sangat rugi jika tidak belanja atau melakukan perawatan bukan? Untuk memperbaiki kulit kalian yang iritasi itu kalian bisa menggunakan produk kami dengan rutin, saya juga bisa melakukan pengecekan jika mau. Hari ini klinik saya diskon tiga puluh persen!!"
Semua orang di sana memekik senang dan langsung masuk ke dalam klinik Naka.
Naka senyum kecil dan gadis yang menuduhnya tadi mendengus tak suka.
"Kau nona, mau mencoba perawatanku? Supaya kau tidak iri, aku beri perawatan gratis, silahkan masuk dan bilang saja pada pekerja kami."
Gadis itu langsung girang dan masuk ke dalam klinik Naka. Tidak tau malu.
"Kau bisa mengurusnya hyung?"
Doyoung yang dari tadi diam memperhatikan pun ngangguk pelan.
"Mudah saja, urus saja klinikmu. Cek lagi pegawaimu itu, mereka kurang ajar"
Naka mengangguk dan senyum tipis, melelahkan. Dia harus evaluasi pekerja nanti, harus hari ini atau keburu kabur.
Kenapa Naka yakin itu pekerjanya? Karena cuma pekerjanya yang tau cara pembuatan dan bahan-bahannya karena Naka sesekali sharing dan Naka menyesali itu. Walaupun ga semua ingridients Naka sebut tapi tetep saja kan?
"Anjing emang, baru juga jadi crazy rich" gumaman Naka itu bikin Doyoung menggeleng.
Anak satu ini emang unik.
Di sisi lain sang pangeran mahkota mantau klinik yang rame itu dari belakang pohon besar, bibirnya terangkat sedikit.
Ya sang pangeran akhirnya menyadari dirinya sangat amat tertarik pada Naka.
Pemuda manis itu sangat berbeda.
Tapi Jeno masih belum yakin, dia akan memastikan perasaannya nanti. Lagipula mereka baru kenal.
Belum lama kan?
"Sudah jangan pura-pura pangeran, kau menyukainya"
Tangan kanan Jeno itu menyeletuk, sejak Jeno fokus dengan tugas kerajaan dia memang diberi asisten yang akan mengikuti kemana pun dia pergi.
Jelas dia memilih sahabat lamanya. Hyunjin.
Pemuda yang dulu bersekolah bersama dengannya. Namun berpisah karena Hyunjin mengikuti ayahnya yang dipindah tugaskan saat itu.
Dan naasnya saat kembali ke kerajaan ini dia langsung dijadikan tangan kanan sang pangeran mahkota. Bebannya sangat berat. Hyunjin harus punya banyak stok kesabaran.
"Diam lah, tolong tetap awasi Hyunjin. Aku tau ada orang yang jahat pada Naka."
"Aku tau."
Tbc
Auah.
Aneh banget yakan.Vote komen
Tidak di revisi! Sat set nulis terus update. Pasti pada lupa alur yekan.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hallo, Mr. KING ▪︎ NoMin
Fiksi PenggemarNaka bingung, ini dirinya lagi masuk dunia kiang santan apa hwarang ya? kok kejebur di danau pas bangun udah beda zaman. Dunia emang suka becanda sama Naka. eh, Naka atau Jaemin? - hadeh hadeh, fantasinya bund. ini ff kolosal ya, tidack ada unsur se...