"Pokoknya kalau sampai lusa kamu belum bawa calon istri, kamu bakal mami nikahin sama anaknya temen mami"
Mark, cowok 26 tahun itu berdiri dari sofa tempatnya duduk, menatap tidak suka pada ibunya, wanita mungil yang kini duduk bersedekap dada disofa seberang Mark.
"Mi, ini udah tahun berapa? ayolah gak usah kolot, i'm just 26, aku masih terlalu muda buat nikah"
"Muda kata kamu? mami aja dulu nikah sama papi kamu umur 22, kamu ini sudah lewat 25 tahun, artinya sudah matang berumah tangga"
"Hari gini masih menormalisasi nikah muda? pantes tingkat perceraian makin tinggi" Mark menggerutu dalam hatinya
Mark memutar bola matanya jengah, memang tidak akan ada habisnya melawan mak lampir didepannya. mami mark itu hobinya memaksa, pokoknya apa yang dia inginkan harus ia dapatkan. termasuk memaksakan kehendaknya pada sang anak agar segera menikah.
"Kalo aku gak nemu calon istri sampe lusa?"
Wanita itu tersenyum tenang, yang bagi mark senyuman maminya itu merupakan senyuman horor penuh teka teki. "Kamu bakal mami nikahin sama anaknya temen mami, Youngji"
Saat mendengar nama Youngji bola mata Mark sontak melebar dengan mulut sedikit menganga, ia terkejut.
"APA?! NGGAK MAU!"
Mark menggeleng ketakutan. "Okey, aku bakal cari calon istri sesuai yang mami pengen, asal aku gak dinikahin sama Youngji" Setelah mengatakan itu Mark segera berlari keluar dari rumah orang tuanya.
Dia bakal berusaha dapetin calon istri kurang dari 48 jam, gimanapun caranya.
Akhirnya malam itu mark putuskan datang ke salah satu club malam buat ngilangin stressnya, yang dikejar waktu buat nyari calon istri kurang dari 48 jam.
Mark sama 8 temannya duduk disalah satu meja ditengah sesaknya club malam.
"Jadi, nyokap lo nyuruh nyari calon istri kurang dari 2 hari?" tanya Taeyong
Mark mengangguk lesu dan kembali menenggak minumannya.
Diantara teman-teman mark, memang cuma dia sama Haechan yang belum menikah. sisanya sudah pada berumah tangga.
"Yaudah, lo tinggal tunjuk cewek mana yang mau lo nikahin. lo itu cakep, jadi gak usah pusing-pusing mikirin cewek" balas Jaehyun, hot daddy yang baru punya anak.
"Auya, perasaan cewek-cewek yang deket sama lo selama ini cantik-cantik, trus berkelas semua. sayang banget gak ada yang lo seriusin" imbuh Johnny.
Mark mengerang frustasi, bertemu teman-teman ternyata tidak membuatnya merasa lebih tenang "Masalahnya gue gak ada waktu buat pacaran, gue terlalu sibuk kerja dan udah terlanjur asik sama dunia gue sendiri"
Jungwoo terkekeh, lalu merangkul Mark yang duduk disebelahnya "Yaudah lo tinggal nikahin cewek random aja. Keadaan genting kayak gini gak usah pake hati segala, sekarang lo pilih, mau nikahin cewek random atau lo pasrah dinikahin sama Youngji?"
Mendengar nama itu lagi-lagi bikin Mark bergidik ketakutan. "Jangan sebut itu nama, bikin gue pengen kencing dicelana" peringat Mark, yang disambut tawa sama teman-temannya, setakut itu Mark sama cewek bernama Youngji.
Mark berdiri dari duduknya, dia jadi kebelet pipis beneran denger nama Youngji.
"Mau kemana lo?" tanya Doyoung.
"Pipis, mau ikut?"
"Mau dong" Yuta ngedipin sebelah matanya genit natap Mark, bikin Mark bergidik jijay.
"Najis!" Lalu Mark buru-buru berlalu dari sana.
Saat cowok itu mau berbelok ketoilet, tak sengaja Mark melewati seorang perempuan muda yang raut wajahnya sangat menyedihkan. Cantik, namun tidak terlihat bahagia.