"Brengsek! kalo sebanyak ini gimana cara nutupinnya?"
Pagi ini, Tzuyu yang habis mandi lagi ngaca dikamar mandinya, ia kesal melihat leher hingga dadanya terdapat begitu banyak kissmark yang warnanya mulai keunguan. Tzuyu jadi jijik sendiri melihat dada mulusnya jadi gak mulus lagi karena ulah Mark.
Ia meraih bathrobe dan memilih keluar dari kamar mandi untuk mengambil pakaian, meski sedikit merintih karena selangkangannya masih nyeri.
Dan Tzuyu makin terlihat kesal karena Mark masih tidur diatas ranjangnya. Rasanya setiap Tzuyu menatap wajah itu, ia kembali teringat moment panas mereka semalam. Tzuyu tidak menyangka, cowok yang pernah ia sangka gay ternyata sehebat itu.
"Morning baby" suara serak khas bangun tidur Mark menyapa Tzuyu yang lagi milih baju, ia melirik Mark sekilas, ternyata cowok itu lagi senyum-senyum sendiri natap Tzuyu.
"Kerja Mark, ini udah hampir setengah 10" ujar Tzuyu yang kembali mengalihkan pandangannya pada tumpukan baju dalam lemari.
"Aku libur sayang"
Tzuyu menoleh cepat, ia agak keheranan karena Mark tiba-tiba libur dihari kerja, padahal biasanya hujan badai sekalipun bakal Mark terobos, dia terlalu workaholic dan hanya akan libur kalau weekend.
"Tumben?" Tanya Tzuyu dengan sebelah alis terangkat.
"Emang gaboleh libur sehari?"
"Ngapain si lama amat nangkring depan lemari? mending sini deh tiduran lagi" Mark menepuk ranjang disebelahnya, soalnya Tzuyu daritadi milih baju gak kelar-kelar.
Tzuyu membalik badan, ia menghampiri Mark dan berdiri disisi ranjang "Liat kelakuan lo" ia menunjukkan leher hingga dadanya yang penuh bekas kemerahan.
Tapi Mark malah ketawa. "Bagus, keliatan makin seksi"
"Seksi pala lo trapesium, kalo kayak gini gue gak bisa kemana-mana, malu"
"Kalo gitu gue bakal bikin kissmark tiap hari biar lo gak bisa kemana-mana" seringai Mark, maksud terselubungnya adalah biar Tzuyu gak bisa keluar buat ngabisin duit Mark di tempat terkutuk bernama mall.
"Anjing!" umpat Tzuyu
Mark menarik tangan Tzuyu hingga cewek itu terduduk dipangkuannya, kemudian Mark kembali menggodanya dengan tatapan sensual.
"I think, sex in the morning is not bad?" ujar Mark
"Gak mau! Gue udah mandi, gila!" Tolak Tzuyu mentah-mentah.
"Lo fikir gue perduli? lo mau atau gak mau, gue maksa" Dengan mudahnya Mark mendorong Tzuyu kembali tidur, lalu segera menindihnya.
Tzuyu nendesis pasrah, awalnya ia memang berniat menolak, tapi lagi-lagi ide licik terbesit dikepalanya untuk menguras harta Mark. Maka, Tzuyu tersenyum licik, kedua tangannya mulai mengalung mesra dileher Mark yang kini diatasnya.
"Tapi ini gak gratis, ada bayarannya" seringai Tzuyu
"Oooh lo mulai perhitungan sama gue?" kekeh Mark.
"Ya biar sama-sama enak lah. Gimme more money, then you've got my body"
Mark mangut-mangut setuju "Okey, asal lo ngelayanin gue sampai puas"
"My pleasure, baby" Senyuman licik Tzuyu terganti senyuman manis yang mengembang dibibirnya.
Kemudian Tzuyu menarik tengkuk Mark, menyatukan bibir mereka. Padahal semalam ia berlagak tidak mau disentuh oleh Mark, tapi lihatlah pagi ini, malah dia yang lebih dulu memangut bibir suaminya.