21. Just Fun and Nothing Mean

713 90 15
                                    

"Ah ah ah Markhhh"

"Ssttt jangan keras-keras"

Tzuyu mendengus kesal sambil nahan desahannya. "Lagian udah gila, gue disuruh kekantor cuma buat ngelayanin nafsu lo, sialan!"

Mark terkekeh dengan tatapan sayunya "Abisnya aku udah kangen sama kamu sayang"

"Kangen? emang dasar lo nya aja yang nafsuan, baru tadi subuh lo ngebangunin gue minta dilayanin, sekarang lo nyuruh gue kekantor minta dilayanin lagi. Berasa cewek panggilan gue" Tzuyu ngomel disela-sela aktivitasnya.

"Udah jangan ngomel mulu, goyang aja yang bener" ucap Mark sambil ngeremas bokong istrinya.

Tzuyu muter bola matanya dan kembali bergerak dipangkuan Mark, sesekali menggoyangkan pinggulnya erotis, mengurut milik Mark dengan selangkangannya.

Mark duduk dikursi kerjanya, sementara Tzuyu duduk ngangkang dipangkuannya menghadap cowok itu dengan kedua tangan berpengangan dipundak Mark. Wajah Mark sampai kemerahan menerima kenikmatan saat milik Tzuyu mengurut kemaluannya.

Iya, mereka memang gila karena melakukannya dikantor dan lagi jam kerja.

Tzuyu dateng kekantor Mark dengan tampilan yang sopan, cewek itu pakai kemeja putih dan rok pensil selutut. Tapi tetep aja kalau udah sampai dihadapan Mark tampilan sopan Tzuyu gak ada artiny, karena rok Tzuyu ditarik keatas, celana dalamnya langsung dilepas. dan tentu saja kemeja sopan Tzuyu kancingnya dibuka hingga kedua dadanya terpampang didepan wajah Mark.

"Jepitan kamu enak banget baby" puji Mark seraya meremas kedua buah dada Tzuyu. Mark sampai gigit bibir bawahnya dan nahan desahan mati-matian.

"Mark aku mau keluar" Tzuyu menggoyangkan tubuhnya semakin cepat, bikin Mark merem melek.

Tok tok tok!

Tzuyu yang masih menggerakkan tubuhnya naik turun menoleh kearah pintu, dia sedikit panik. "Siapa tuh?"

"Fuck! ganggu aja." umpat Mark. "Lanjut sayang, palingan juga Jisung" katanya santai, toh juga pintu ruangannya dikunci, jadi orang gak bisa masuk sembarangan.

Mereka kembali ngelanjutin kegiatan panas itu dengan volume desahan yang diperkecil.

Sampai tiba-tiba ponsel Mark diatas meja berdering, satu panggilan dari papinya. Mark berdecak dan ngambil ponselnya.

"H-halo pi?" ucap Mark terdendat-sendat setelah panggilannya tersambung.

Tzuyu berhenti? tentu tidak, cewek itu masih sibuk menggoyangkan pinggulnya, dia tidak akan berhenti sebelum mereka mendapat kepuasan.

"Ini ruangan kamu kenapa dikunci? kamu lagi ngapain didalem?"

Mark sontak melotot panik. "Yang tadi ketuk pintu itu papi?"

"Ya iyalah, kata Jisung kamu diruangan, tapi kenapa dikunci?"

"Eee... anu—"

"Cepet buka pintunya, papi mau ngomong"

"Iya-iya" Mark langsung mutus sambungan telponnya dan natap Tzuyu dengan panik.

"Udahan dulu baby"

Tzuyu mendengus kesal. "Kenapa? Tanggung tau, dikit lagi aku keluar sayang"

"Yang ketuk pintu diluar itu papi"

"Hah?!" Tzuyu ikutan melotot panik.

"Nanti kita lanjut okey? Kalo ketauan kita mesum dikantor yang ada aku bisa digorok"

Tzuyu ngangguk dan buru-buru ngelepas penyatuan mereka, Tzuyu grasak grusuk pakai dalamannya dan benerin penampilannya. Sedangkan Mark sih simple, dia cuma perlu ngancing celananya.

Wife's Pay LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang