O3. Fakeness

670 101 18
                                    

Tzuyu turun dari mobil Porsche hitam yang parkir sembarangan didepan lobby perusahaan keluarga Mark. Cewek bergaya glamour bak sosialita kelas atas itu mengenakan pakaian branded dari ujung kepala hingga ujung kakinya. sebelum melangkah, ia sempatkan untuk merapikan sedikit penampilannya.

kaki jenjang Tzuyu berbalut heels hitam, jangan lupa kacamata hitam juga bertengger dihidung mancungnya, serta sebuah tas branded seharga ratusan juta menggantung ditangan kanannya.

Tzuyu mulai melangkah masuk dengan dagu sedikit terangkat, seolah menegaskan pada setiap karyawan yang dilewatinya, bahwa dia adalah Nyonya Muda Lee, istri dari pewaris tunggal perusahaan yang kini kakinya pijak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tzuyu mulai melangkah masuk dengan dagu sedikit terangkat, seolah menegaskan pada setiap karyawan yang dilewatinya, bahwa dia adalah Nyonya Muda Lee, istri dari pewaris tunggal perusahaan yang kini kakinya pijak.

"Siang Bu"

Hilir mudik karyawan menyapa saat tak sengaja berpapasan dengan Tzuyu, semua karyawan menyapanya penuh hormat. semua mata tertuju memperhatikannya, entah yang mereka tunjukan itu tatapan kagum atau tatapan julid.

Tzuyu menanggapi semua sapaan itu dengan senyuman ramah, yang sebenarnya lebih terlihat seperti senyuman sombong dimata para karyawan.

Sampai akhirnya Tzuyu berhenti melangkah saat kakinya sampai didepan pintu ruangan Mark, tanpa mengetuk pintu Tzuyu langsung masuk begitu saja.

"Babyyyy!!!!" Suara menyebalkan itu menusuk indera pendengaran Mark. Bikin cowok itu mendengus kesal karena si penguras hartanya tiba-tiba datang.

"Ngapain lo kesini?" tanya Mark tidak suka.

Bibir Tzuyu yang semula memancarkan senyuman lebar langsung manyun karena respon Mark terkesan cuek "Kok kamu gitu sih by? kamu gak seneng aku kesini?" setelah menutup pintu ruangan kembali, Tzuyu duduk didepan meja kerja Mark.

"To the point, lo mau sesuatu kan?" tebak Mark.

Tzuyu langsung nyengir "Baby, mobil aku lecet"

"Lecet gimana?"

"Tadi gak sengaja gesekan sama mobil lain pas lampu merah, cat nya kegores"

"Yaudah, bawa ke bengkel" jawab Mark tanpa menatap Tzuyu, matanya fokus membaca tumpukan berkas diatas mejanya.

"Iih kok bawa ke bengkel sih"

"Ya trus diapain?"

"Beliin mobil baru, ya?"

Mendengar itu Mark langsung menatap Tzuyu datar "Tzu, mobil lo baru gue beliin 3 bulan lalu, itu pun masih Porsche keluaran terbaru"

Tzuyu muter bola matanya "Tapi sekarang tuh ada yang lebih baru, keluaran Tesla, itu cakep banget Mark, sumpah"

Mark mijit pelipisnya, rasanya melihara istri sendiri lebih berat dari melihara sugar baby. Mark tuh bukannya pelit, tapi dia gak mau Tzuyu boros dengan beli hal-hal gak penting.

"Beliin ya sayang? plisss" Tzuyu nunjukin puppy eyesnya, berharap Mark bakal luluh "Gak mahal kok, cuma 1,3 miliar"

"Cuma kata lo?!" pelotot Mark kesal. "Lo enteng tinggal minta, coba lo yang cari duit, mampu gak lo dapetin 1,3 miliar?!"

Wife's Pay LaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang