"sam mau pulang bareng??"
"enggak kak samuel ada acara sebentar"
"yaudah kakak duluan ya"
samuel berada di depan TPU ia ingin sekali pulang dengan sang kakak tapi ia harus ke rumah sakit untuk periksa sebenarnya ia sakit apa
samuel melewati koridor rumah sakit untuk bertemu dengan dokter yang juga teman ayahnya saat di koridor samuel tak sengaja bertemu dengan rehan (dokter temannya alex)
"loh samuel kamu kenapa ada di sini"
"anu om samuel ingin periksa akhir-akhir ini samuel mimisan sama sering sakit kepala, sebenarnya samuel sakit apa ya??"
"biar om periksa dulu ya, silakan masuk" rehan mengajak samuel ke salah satu ruangan periksa
sudah 5 menitan samuel di periksa oleh rehan dan menunggu hasil pemeriksaan itu keluar
"gimana om samuel gak sakit parah kan??"
"samuel kamu terkena kanker otak" (pliss ini aku gak ngerti soal gini-ginian jadi aku ngarang maaf ya:))
"om, om rehan bercanda kan?" wajah panik samuel mulai terlihat
"samuel om lagi gak bercanda" ucap iba rehan
"om tolong jangan bilang ke ayah ya kalau samuel sakit" ucap samuel dengan wajah yang sulit di artikan, rehan yang mengerti keadaan keluarga samuel pun hanya mengangguk.
rehan adalah teman dekat alex dia tau apa yang selama ini terjadi dengan keluarga teman nya itu ia paham dengan kondisi samuel yang sekarang
"ya udah om samuel pergi dulu" ucap samuel yang hanya di jawab dengan anggukan oleh rehan
rehan memandang punggung kecil samuel yang mulai menjauh ia sangat kasian dengan samuel, samuel yang selalu di perlakukan kasar oleh ayah dan kakaknya selalu di pukul oleh ayahnya dan selalu di hina oleh keluarganya.
.
Samuel sudah sampai di pekarangan rumahnya ia memandang pintu dengan wajah pucat nya samuel masi syok karna ia mengidam penyakit parah, tanpa berlama-lama lagi samuel membuka pintu utama pandangan pertama yang ia lihat adalah ayahnya yang sedang minum secangkir kopi dan membaca koran samuel langsung mendekati alex dan memberikan selembar kertas ujian tanpa berkata apapun. alex menerima kertas itu dan menunjukan wajah tersenyum kecil sangat kecil hingga samuel pun tidak bisa melihat nya
"bagus pertahankan" samuel hanya mengangguk paham ia sangat senang bisa membahagiakan alex
tak lama kemudian pintu terbuka samuel dan alex memandang arga yang baru pulang dari acara kampus, arga berjalan mendekat ke samuel dan alex
"maaf" ucap arga menundukkan kepala
"maaf??"
"maaf in arga yah tadi di kampus ada pengumuman menang lomba dan arga kalah lomba basket"
selain pintar arga juga suka mengikuti lomba yang berhubungan dengan olahraga
"hahaha gapapa arga kamu gak harus menang" ucap alex mendekat ke arah arga dan menepuk pundak arga
samuel yang melihat itu merasa iri kenapa kalau samuel gagal langsung dipukul oleh sang ayah tapi jika arga yang gagal malah dikasih semangat ini tidak adil kenapa arga tidak dipukul dan di marahi oleh alex kenapa saat samuel gagal malah sebaliknya.
samuel langsung menuju ke kamarnya tidak peduli dengan apa yang dilakukan kakak dan ayahnya ia tidak tahan lagi ia menangis, kamarnya yang tadinya hening sekarang terdengar suara isakan samuel
"kenapa tuhan tidak adil, apa tuhan tidak kasihan dengan samuel apakah tuhan tidak ingin melihat samuel bahagia kenapa selalu kak arga yang mendapatkan kasih sayang ayah kenapa samuel gk pernah dapat kasih sayang dari ayahh, kenapa tuhan" ucap samuel mengadu kepada tuhan
kenapa doa-doanya tidak perna di dengar tuhan apakah tuhan membenci samuel tapi kenapa tuhan membenci samuel, samuel salah apa sampai-sampai tuhan membencinya dan tidak mengabulkan doanya
"semua ini karna angka kenapa ayah sangat gila dengan angka kenapa ayah selalu ingin nilai sempurna tanpa memikirkan mental anak nya apakah aku harus dapat nilai 100 dulu baru di sayang ayah?? tapi tadi aku udah dapat nilai 100 tapi reaksi ayah biasa aja apa aku harus jadi kak arga untuk dapat kasih sayang ayah apa aku harus membangunkan bunda baru dapat kasih sayang ayah??" ucap samuel sambil menangis di kamar.
.
matahari sudah terbit dari arah timur alarm handphone samuel, samuel pun terbangun matanya dikit demi sedikit terbuka mencoba menerima cahaya yang masuk. kemarin samuel tertidur di lantai karna kelelahan menangis samuel berdiri menuju kamar mandi tapi saat ia baru saja berdiri ia menatap dirinya di cermin besar yang berada di kamarnya 'berantakan' itu yang samuel lihat dari sudut pandangnya badan yang kurus mata yang bengkak karna menangis wajah yang pucat pasi rambut yang acak-acakan dan tangan yang banyak luka sayatan.
ia ingin sekali izin tidak masuk sekolah tetapi ayahnya pasti tidak mengijinkannya. samuel membuyarkan lamunannya dan langsung berjalan menuju kamar mandi setelah mandi samuel bersiap-siap dan mengambil tas sekolahnya dan tidak lupa ia membawa surat rumah sakit agar tidak ada yang melihatnya samuel tidak mau ada yang khawatir dengan penyakitnya.
samuel menuruni tangga melihat ruang tamu dan ruang makan kosong tentu saja kosong ayah dan kakak nya sudah pergi dari tadi pagi, samuel langsung pergi keluar rumah karna taxi online pesanan nya sudah datang.
samuel berjalan melewati koridor sekolah, semua orang memandangi samuel dengan wajah iba nya samuel tidak heran karna kondisinya yang seperti mayat hidup samuel tidak memperdulikan mereka yang memandanginya sendari tadi sesampainya di kelas samuel langsung duduk di bangkunya
"woyy sam lo pasti udah ngerjain pr kemarin kan, mana sekarang gw nyontek"
"apaan si hen kerjain sendiri aja si"
"ohh lo gak mau nyontek in gw"
"iya gw gk mau nyontek in lo apa untung nya gw nyontek in lo makanya belajar mahen" samuel menekan kata terakhirnya
"anjing lo"
BUKHH
BUKKHH
BUKHH
mahen menonjok wajah samuel hingga wajah samuel membiru
BUKHH
BUKHH
BUKHH
"lo kira lo doang yang bisa mukul gw?, gw juga bisa mukul lo hen"
sedangkan murid yang lainnya hanya menyaksikan samuel dan mahen yang sedang berantem
"SAMUEL MAHEN-" suara guru bk menggelegar di kelas "-ikut ibu ke ruang bk" lanjut guru bk tersebut
mereka langsung menuju ke ruang bk, saat di ruang bk mereka berdua duduk berhadapan mahen menatap tajam samuel dan sebaliknya samuel menatap mahen tajam
"kalian ini kenapa si??" ucap guru bk membuka suara
"dia duluan bu dia mau nyontek pr saya" jawab samuel
"benar begitu mahen??" tanya guru itu ke mahen
"iya bu"
"ibu denger sendiri kan saya gk salah kan??" tanya samuel
"iya kamu gk salah sam yang slah itu mahen, mahen cepat minta maaf ke samuel"
"lah kok bu-" ucap mahen melotot "-aishh, maafin gw sam" lanjut mahen dan cuma di jawab deheman oleh samuel
"udah kan bu saya mau kembali ke kelas" ucap samuel yang beranjak meninggalkan ruang bk tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm tired
Short Story"bunda samuel kangen samuel ingin bunda balik ke sini kenapa bunda selamatin samuel dulu"