12. Kekeliruan

11 11 0
                                    

Dari pertandingan ini, pertandingan kami berakhir 11 – 5. Sebuah ketertinggalan yang lumayan jauh. Ada sedikit break sebelum lanjut sampai ke 21. Tadi Riga dan Hasan juga begitu. Sedang matahari sudah mulai lebih hangat. Kami beristirahat sebentar sebelum melanjutkan pertandingan.

"Aaaah ... mereka kuat sekali. Smashku juga tidak bisa diandalkan" kataku.

"Baru pertama kali bermain seperti ini kah?" Tanya Kak Thohari.

"Hmm ... iya juga sih"

"Tentu saja saat latihan dan main-main itu berbeda dengan pertandingan. Saya pula pernah rasa yang sama" katanya tersenyum.

"Iya juga ya ... kakak habis ini ada acara apa?"

Dia tiba-tiba jadi garuk-garuk kepala. Matanya menghindari tatapan mataku. Dia yang menyenangkan, tiba-tiba bingung begitu lucu juga ya.

"Ah, tidak ada rencana lagi. Hanya saja berlatih disini sampai selesai" katanya.

"Oh ya sudah. Kita lanjut lagi yuk. Kita akan membalasnya" kataku.

Kami berganti tempat selayaknya tadi Hasan. Sekarang, kami akan mengejar ketertinggalan ini. Jadi serve dilakukan, dan kami membalasnya dengan pukulan pendek. Kak Anggi lalu memaksa Kak Thohari dan aku untuk bermain dekat net. Namun disaat kok yang Kak Thohari pukul melambung jauh, Kak Farhan buru-buru ancang-ancang melakukan smash! Gawat!

PAARR!!!!!

"Keluar!!! 6 – 11!! Ganti bola!" Ari lantang bicara.

Tadi kencang sekali! Hufft ... aku tidak bisa membayangkan kok itu seandainya kalau kena badan. Koknya terbang terlalu jauh ke kiri, dimana aku berdiri. Tunggu sebentar! Apa dia berniat mengincarku? Aku tidak bisa memastikan. Serve sudah dilakukan, dan dibalas lagi oleh mereka. Pukulannya ke jarak tengah yang diambil pukulan pendek oleh Kak Thohari.

Kemudian aku bisa membaca pola serangan mereka. Kak Karen mulai kewalahan meladeni serangan pendek Kak Thohari. Tapi, masih ada Kak Farhan yang begitu tangguh membalas kami. Kok terbang pendek melintasi net, dan kali ini masing-masing tidak berniat untuk memukul lambung atau ke tengah bagian. Begitu Kak Karen lengah, disitu aku mencoba memukul dekat!

"12 – 6!!! Ganti bola!!!"

Aaaah ... pukulanku tidak berjalan sempurna kali ini. Kurasa, ini menjadi pertandingan yang berat sebelah. Lututku gemetar, tubuhku melemah. Ah sial, mengapa tiba-tiba tubuhku kelelahan begini?

"Kau mau istirahat?" Tanya Kak Thohari.

Ngomong apa sih, "Tentu saja tidak. Aku ... masih kuat ..." kataku.

Pertandingan dilanjutkan dengan serve. Sayang, serve yang dilakukan tidak sempurna dari Kak Karen.

"7 – 12!!! Ganti bola!!!" Ari lantang.

Aaah ... tubuhku lelah sekali. Apa benar aku akan mengatasi hal ini? Aku menghela nafas panjang. Aku tidak akan menyerah. Kupastikan itu! Serve dijawab, dan permainan berlanjut. Pukulan Kak Farhan cenderung mendekati net. Aku mencoba memukulnya. Namun sayang, kok itu terbang jauh. Disitu, Kak Karen ancang-ancang smash!

Paarrr!!!

Langsung dibalas Kak Thohari, terbang yang aneh menuju sisi kiri yang kosong. Kak Farhan meraihnya secara terpaksa dengan kok, dan sekarang giliranku memukul! Tapi sayang, pukulanku itu terbang menuju ke Kak Karen. Dia bisa menyeimbangkan permainan setelah tadi hampir saja mereka tidak bisa membalas! Pukulan melambung itu, langsung dibalas Kak Thohari dengan dropshot.

Dropshot tanggung itu dibalas oleh Kak Farhan ke sisi pojok! Aku biarkan, bisa jadi itu out!

"Masuk!!! 13 – 7!!! Ganti bola!!!" Ari lantang bicara.

SHOOTING STARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang