Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar pt 2

2.6K 23 0
                                    

Uma Side -

Tak perlu waktu lama hingga kini, kedua kontol yang sedang beradu itu mulai menegang sangat keras dibalik kocokan tangan sang empunya. Gue mengamati situasi ini, bisa saja Jojo dan pak Reffy dengan mudahnya terangsang. Apa mungkin karena ada taruhan yang terjadi?

Kini Jojo sudah melepaskan tangannya, kontolnya mulai bergoyang ke atas dan bawah. Kontol Jojo nampak panjang dan terlihat sangat keras. Gue bisa melihat urat-urat di batang kontolnya yang muncul. Wah, gila kontol Jojo, kalau begini sih gue yakin ada chance tinggi untuk menang.

Namun, setelah melihat kontol pak Reffy yang baru saja terlepas dari genggamannya, gue benar-benar terbelalak. Itu kontol guru olahraga sekaligus coach gue benar-benar diluar nalar. Sungguh besar, sungguh tak masuk akal. Memang gue tak pernah mengukur kontol gue, tapi kalau gue perkirakan dengan tangan gue, mungkin ada sekitar 15 cm. Kontol Jojo terlihat sedikit lebih panjang walau lebih kurus dari milik gue. Berbeda dengan punya pak Reffy, sudah panjang, besar pula. Bisa jadi ukurannya sepanjang penggaris 20 cm, atau bahkan lebih?

"Hahaha. Liatkan siapa pemenangnya? Kontol kuda gini dilawan." Tawa pak Reffy bangga. Memang dia pantas berbangga diri memiliki kontol sebesar itu.

"Ayo penuhi janji kalian semua ya." Muka pak Reffy menyeringai.

Gue dan Hendra sama-sama panik karena tak menyangka hal ini akan terjadi. Tetapi, gue lihat Jojo dan Angga nampak biasa saja, tak ada rasa takut, canggung, atau perasaan aneh lainnya. Tak lama, pak Reffy kini mulai mendekat ke arah gue.

Ia menepuk pundak gue,

"Uma, kamu kan ketua futsal baru mulai dari hari ini. Sekarang, kamu yang harus turutin perintah bapak ya sesuai dengan janji kalian. Sepongin kontol bapak sampe ngecrot." Ucapnya santai.

"Pak.. Pak, ga bisa apa pak diganti aja peraturannya gitu." Jawab gue mengeles.

"Oh gak bisa dong, kan sudah buat perjanjian di awal. Be fair kalian semua ya."

Gue menatap Jojo dan Angga, mereka malah menyemangati gue untuk menuruti apa perintah pak Reffy. Kembali gue menatap wajah guru olahraga gue ini, tersirat raut wajah penuh nafsu. Cukup lama gue berdiam, hingga akhirnya pak Reffy mendorong pundak gue ke bawah yang membuat gue berjongkok persis dihadapkan oleh kontol besarnya yang tak kunjung lemas.

Terlihat dengan jelas sekarang kontol jumbo ini, dengan jembutnya yang lebat yang bersarang disana. Aroma jembut, kontol, juga keringat tercium pekat di hidung gue. Rasanya bikin eneg dan mual. Tangan kanan pak Reffy kini ia arahkan ke kontolnya sendiri, digenggamnya erat. Sedang tangan kirinya mulai memegangi kepala gue, dan segera saja ia menamparkan kontol jumbonya itu tepat di wajah gue. Membuat gue menghirup segenap aroma kelaki-lakiannya itu dengan tepat.

"Ayo buka mulutmu Ma."

Kepala kontolnya kini ia sodok-sodokan di mulut gue yang tertutup rapat. Bau amis dan keringat menyeruak dengan hebat, apalagi saat jembutnya itu menggelitik ujung hidung gue.

"Buka mulut lo Uma!" Bentaknya kini dengan kencang.

*****

Untuk kalian yang ingin membaca kisah lengkapnya, kalian dapat membacanya di
https://karyakarsa.com/deansius


Semua isi kisah lengkap untuk cerita "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" juga cerita-cerita lain milik Author seperti

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

RG Deansius

Vers Series #1 - Petualangan Anak KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang