06

1K 141 4
                                    

"Ace kau itu- ugh! kenapa kau tidak lari saja bersama kami! jika tidak ada kak Arei kau bisa mati, kenapa.. kenapa kau itu sangat ingin sekali mati sih!!" Sabo mengomeli ace teman laki-lakinya yang keras kepala ini yang bahkan hanya mengabaikan nya dan fokus memperbaiki pipanya.

"itu tidak penting, sekarang coba kau DIAM!!" Garang ace pada luffy yang sekarang sedang menangis berteriak. Setelah mendapat garangan dari ace, luffy terdiam lalu tak lama kembali menangis, "Te-terimakasih sudah menyelamatkan ku"

"kau itu.." geram Ace yang tampak akan memukul Luffy namun di hentikan oleh sabo, "ma.. dia hanya berterimakasih Ace."

"huh, apa yang harus kubicarakan pada [Name]-san nanti kalau ia melihat kalian terluka begini." gumam Arei yang rebahan di rerumputan dekat tiga anak nakal ini.

"ugh, Lagipula kenapa kau tidak tidak berbicara pada mereka!!" Ace turun dari batu yang tadi ia duduki dan meneriaki Luffy dengan cukup keras. "orang itu adalah tipe orang yang tidak segan membunuh orang dewasa ataupun anak anak!" Lanjut nya.

"Soalnya.." Luffy menjeda perkataan nya lalu melanjutkan nya dengan teriak dan tangisan, "KARENA TIDAK ADA ORANG LAGI! Aku tidak bisa kembali ke desa foosha dan aku benci bandit! Aku juga tidak bisa bergantung pada nee-san terus terusan! jika aku tidak mengejarmu aku akan sendiri, SENDIRIAN ITU LEBIH SAKIT DARI PADA TERLUKA!!"

Ace,sabo, dan Arei terdiam. "hei, dimana orang tuamu?" Tanya ace menatap luffy yang masih terisak, "hanya jii-chan yang kupunya"

"apa akan baik baik saja jika aku bersamamu?" Tanya Ace, "ya". "apa kau ingin aku terus bersamamu?", "Ya."

...

"apa kau ingin aku tetap hidup?" Tanya Ace dengan padangan kosong menatap Luffy, sabo cukup heran dengan pertanyaan yang ini. Dan arei bangun memposisikan dirinya untuk duduk menatap mereka bertiga.

"tentu saja!" Luffy menjawab dengan tegas. "walau begitu, aku benci bocah cengeng sepertimu!" Ujar Ace sambil membalikkan badan nya.

"aku tidak cengeng! Lagipula mereka memukuli ku dengan sarung tangan berduri" Luffy melompat meladeni Ace.

"heh, lemah sekali" Ucap Ace dengan nada mengejek. "Aku masih berumur 7 tahun, saat aku berumur 10 tahun juga sepertimu aku akan berhenti menangis!"

"heh? Aku tidak pernah menangis bahkan saat aku berumur 7 tahun!" Balas Ace tidak mau kalah.

"jangan samakan aku dengan mu!" Kini mereka berdua menatap sengit satu sama lain bahkan kilat imajiner terlihat di antara keduanya. Sabo dan arei menghela nafas lega.

"kalian berdua hentikan, aku punya masalah sekarang." ujar sabo melerai keduanya. "hah, apa?" Ucap Ace dan Luffy bersamaan menatap sabo bingung.

"bluejam mungkin akan marah sekarang dan mencari kita, sedangkan tempat tinggalku begitu dekat dengan gray terminal, bagaimana jika aku di serang saat sedang tidur?" Sabo menatap keduanya.

"ya kau akan mati" ucap Ace, "mati.. kau mati"tambah Luffy.

"Maka dari itu.."

"pfftt bagus, kalau begitu ayo pulang. [Name]-san tidak bisa pulang untuk sementara waktu jadi aku yang akan bertugas merawat kalian. Dan yah ini titipan darinya" ucap arei sembari mengangkat sebuah plastik, bisa dicium dari aromanya itu adalah aroma makanan.

"apa itu makanan?" seru ketiganya antusias dan arei menangguk sebagai jawaban. "tapi, kapan nee-san pulang? tadi pagi dia bilang hanya pergi sebentar"

"hm, aku kurang tau. Dia memiliki kesibukkan bersama kakaknya, jadi kurasa akan sedikit lama." Ucap Arei.

𝐀𝐤𝐚𝐠𝐚𝐦𝐢 𝐍𝐨 [𝐍𝐚𝐦𝐞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang