[25] first

791 116 55
                                    

latihan perdana hari ini selesai sampe jam enam sore. karena perasaan yang ganggu gilang ini ga kunjung pergi, gilang langsung bawa tas nya dan jalan cepet ke tempat parkir tanpa pamit. dan tanpa gilang tau, sebenernya yovano ngejar gilang. yovano cengkram lengan gilang di tempat parkir yang mulai sepi, dan tentu aja gilang kaget setengah mati. orang yang dari tadi ganggu pikiran gilang sekarang ada di hadapannya sambil pegang lengan gilang. gimana gilang ga stress?

"gue mau ikut ke rumah lo." kata yovano tiba-tiba.

"ha? apa sih anjing?! awas gue mau pulang!" gilang nyentak cengkraman yovano kenceng banget. bahkan yovano sendiri baru tau kekuatan gilang sebesar ini. karena selama mereka adu bacot atau apapun itu, gilang belum pernah bener-bener ngebentak atau ngedorong yovano setajam ini. bahkan sentakan tangannya bikin yovano jatuh, kedepak lengan gilang yang tenaganya ga main-main.

gilang sendiri kaget, dan langsung sadar sama kelakuannya barusan setelah liat yovano kesungkur. cepet-cepet gilang bantu yovano berdiri dan bersihin tanah di kedua siku yovano. yovano tatap cemas ke arah gilang. "lo— kenapa?"

gilang nundukin pandangannya, "sorry, mood gue lagi ga bagus. gue mau cepet-cepet pulang." dengan cepet gilang naikin motornya, tapi lagi-lagi yovano nahan lengan gilang. untungnya yang sekarang gilang ga refleks sikut yovano lagi. "no, awas gue mau pulang. lo ngelindur?"

"gue bilang gue mau ke rumah lo."

gilang makin kerutin dahinya. oke pernyataan yovano barusan emang aneh. tapi kenapa harus sekarang? sekarang hati gilang lagi ga bagus. "mau ngapain?"

"kemaren lo suruh gue buat masakin lagi makanan buat bunda lo. ini mau gue kasihin ke bunda lo."

gilang nganga. waktu itu gilang cuma bercanda, tapi ternyata yovano anggap serius. "ya udah sini kasih gue aja." tawar gilang.

"tapi udah dingin, biar gue yang angetin di rumah lo."

"apa sih lo aneh banget?!"

"gue mau ketemu bunda lo."

gilang langsung diem. yovano keliatan tau betul kalau bunda gilang emang pengen ketemu sama yovano. seenggaknya sekali, bunda nya pengen liat yovano secara langsung. tapi menurut gilang ini terlalu mendadak. namun akhirnya dengan berat hati gilang ngangguk dan biarin yovano ngikutin gilang di belakang.

sesampainya di depan rumah gilang, gilang bukain pager rumah dua kali lebih lebar dari biasanya, buat masukin motor yovano.

"gilang pulang!"

bunda yang lagi di ruang tamu kaget liat seseorang yang sama-sama tinggi kaya gilang. bunda langsung berdiri dan lepas kacamatanya, "ini yovano, lang?"

gilang ngangguk doang, yovano di belakang ikut masuk ngekorin gilang. "halo mama gilang?" senyumnya canggung.

"oh! ayo masuk masuk! wah, akhirnya bunda bisa liat nak yovano. ayo sini duduk, bunda mau masakin yang enak. buat ganti kemaren kamu kasih gilang makanan." bunda gilang semangat ngomong panjang lebar dan segera bergelut di dapur. kedua remaja itu langsung duduk di sofa. gilang ga lirik ke arah yovano sama sekali, cuma mainin hp nunggu masakan bunda nya jadi.

karena gilang ga ajak ngobrol, yovano beranjak dari duduknya dan jalan ke arah dapur. gilang nahan yovano yang masih ga natap si yang berdiri, "ngapain?" ujar gilang dingin.

yovano naikin alisnya satu, "ngasih makanan bikinan gue ke bunda lo."

"biar gue yang kasih," gilang rebut kotak makan di tangan yovano, yovano sendiri bingung perilaku gilang ga biasa. nada bicaranya dingin dan matanya ga natap yovano sama sekali. apa yovano ada salah?

salah jatuh cinta [minyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang