[56] menyerah

518 68 9
                                    

"naik." titah yovano.

gilang nurut. sekali lagi, gilang udah bodoh dan buta karna cinta.

yovano kebutin motor gilang ke suatu daerah dengan jalan yang agak kecil. mereka di motor ngabisin waktu sekitar lima belas menit, tanpa ada percakapan, dan tanpa jas hujan.

ternyata yovano bawa gilang ke tempat penginapan. penginapan terpencil tapi lumayan terkenal karna sering dipake sama anak muda terutama anak sma buat ngelakuin hal ga senonoh.

gilang tau tempat itu, tapi gilang tetep ngikutin yovano tanpa buka suara apapun.

di meja registrasi, yovano kaluarin kartu dan sewa kamar buat satu orang. setelah selesai registrasi dengan tampilan keduanya yang basah kuyup, yovano dapet kunci dan segera narik kasar pergelangan tangan gilang ke nomor kamar yang tertera di kunci tersebut.

yovano buka kunci kamar serampangan, bawa gilang masuk dan banting gilang ke atas kasur— tentu dengan keadaan badan yang basah.

"ahk! lo gila?!" pekik gilang yang kesakitan. kepala belakangnya agak kebentur sama senderan kasur. tapi rasa sakit itu ga seberapa sama perasaan gilang yang terkejut akan tingkah yovano.

yovano ikut naik ke atas kasur, bertumpu di atas tubuh gilang dan buka kancing gilang ga sabaran. tiba-tiba.

gilang tentu berontak. sekuat mungkin, gilang coba berhentiin aksi gila yovano dan jauhin tubuh jangkung itu di atasnya. tapi tangan yovano yang lihai buat buka kancing seragam gilang lebih dulu terlaksana dari pada halangan yang gilang berikan.

"berhenti, no!" ucap gilang terengah.

"lo yang bilang kalo lo bakal nyerahin tubuh lo ke gue!" yovano seringai di atas tubuh gilang dan mulai raba seluruh permukaannya.

"lo—mmmp!"

yovano raup bibir gilang dengan tangannya yang ga berhenti raba di perut yang rata. ga cuma itu, sekarang tangan yovano raba ke daerah bagian tengah celana abu-abu gilang, dan remat itu sambil digesek ke atas dan ke bawah.

ciuman yovano yang mendominasi bikin kepala gilang makin tenggelam di bantal. yovano bahkan gigit bibir bawah gilang dan masukin lidahnya saat gilang sedikit buka mulutnya.

"enghh, lo puas sekarang? h-huh?" tanya yovano terengah.

mata gilang terpejam di sana, kedua tangannya nyingkirin tangan yovano yang mulai berani buka resleting celana. yovano gigit leher gilang kuat saat kepala gilang dongak.

"aaahk! cukup!" teriak gilang kesakitan.

saat tau yovano mulai terengah dalam aksinya, gilang kerahin semua tenaganya buat balikin posisi.

dan gilang ga sengaja banting tubuh yovano kenceng.

"m-maaf." ucap gilang terbata.

tapi yovano malah menggeram dan ulurin tangannya buat nyingkirin gilang. gilang tahan tangan yovano yang terlentang sampe mereka saling nahan tangan di udara. "gue belom puas!!" teriak yovano di bawah kungkungan gilang.

gilang terpaksa, bener-bener terpaksa narik dasi sekolah di lehernya, lalu iket kedua pergelangan yovano di senderan kayu tempat tidur. iketannya yang terlalu kuat bahkan bikin yovano teriak dan minta dilepas.

yovano gerak ga karuan di bawah, gilang teken badan yovano sampe dia kesusahan gerak. keduanya terengah kecapean.

"hah.. yovano.. lo ga harus kaya gini, lo cuma kalut!" teriak gilang di atas wajah yovano. "lo ga ngungkapin yang sebenernya alasan lo mau putus sama gue! semua ucapan lo dusta, kan?! tentang lo yang cuma pengen tubuh gue itu dusta! lo bener bener sayang sama gue, gue tau itu, yovano!"

salah jatuh cinta [minyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang