[32] status

678 92 17
                                    

minor DNI❗
part ini bisa di skip buat yang belum cukup umur. masih nyambung kok walau ga dibaca.






































"HAH?! UHUK!" gilang kesedak sama liurnya sendiri. "KOK LO YANG NEMBAK?!"

"tinggal jawab." dengusnya.

yang ditanya keliatan gelisah, gilang sempet diem agak lama buat jawab. "gue mau."

yovano senyum, lebih tepatnya senyum miring. dirinya ngerasa menang dapetin gilang duluan. kini, yovano ga perlu khawatir perihal kedeketan gilang sama monica atau citra. toh gilang udah jadi pacarnya.

tadinya sih, yovano ga mau nembak sekarang. atau lebih tepatnya nunggu gilang nembak duluan. tapi gilang kelamaan, yovano jadi takut gilang pindah ke lain hati. maka dari itu, mumpung keduanya lagi di situasi yang menurut yovano tepat, yovano ga mau buang kesempatan buat nembak.

"berarti sekarang gue boleh dong panggil lo sayang?"

"engga. gue enek."

"utututu, bohong. lo suka kan gue panggil sayang?" goda gilang sambil colekin dagu yovano. yovano tepis tangan gilang dan jawab ketus,

"diem, anjing."

gilang mundurin badannya, "kok lo kasar?!"

"nyenyenye. bodo amat. sekarang lo pulang sana. ayah ibu gue mau pulang." yovano dorong badan gilang buat ngejauh, tapi gilang malah pegang pergelangan tangan yovano dan narik tangannya biar makin deketan.

gilang bisikin sesuatu ke telinga yovano yang masih berontak "lo ga mau kasih gue hadiah?" ada senyum diakhir kalimat.

yang dibisikin malah kebingungan naikin alisnya, "hadiah jadian maksud lo? lo mau apa?"

"cium."

gilang cengengesan,

yovano nya melotot.

"ga."

"sekali aja?"

"ga mau, anjing."

gilang kaget lagi, kenapa juga yovano ini jadi suka anjing-anjingin dirinya? perasaan biasanya engga. "mulutnya kasar, ya?"

"lo yang ajarin, babi." dengus yovano.

gilang ketawa kecil, ibu jarinya mulai ngusap pelan bibir bawah yovano yang kemerahan. "harus gue bungkam biar lo ga keterusan ngomong kasar. iya ga?" kini usapan ibu jarinya makin ga beraturan, kadang ke atas kadang ke bawah. sengaja gilang teken bibir bawah yovano agak dalem, penasaran sama reaksi pacarnya itu.

ternyata reaksi yovano cuma diem. matanya lirik ke bawah bibirnya sambil kerutin alis, bibirnya yang dimainin bikin napas yovano mulai terengah.

"lo kenapa, no?" tanya gilang sepolos mungkin. "engap? napas lo pendek-pendek." seringai gilang yang masih terus neken bibir si lawan.

suara gilang yang makin rendah bikin yovano makin gelagapan. kedua alisnya makin nyatu, antara konsentrasi atas perlakuan gilang sama ngatur napasnya. yovano ga bisa bergerak lagi, perutnya kerasa geli dan panas waktu ibu jari gilang usap bagian dalem bibirnya. bukan cuma itu, bahkan pergerakannya sekarang mulai masuk ke dinding-dinding mulut dan usap pelan.

yovano genggam pergelangan tangan gilang, dan gilang bisa rasain telapak tangan yovano basah sama keringet. dingin. ibu jari gilang seolah dikulum di dalem mulut yovano.

"enghh!" ibu jarinya mulai neken lidah yovano, yovano makin eratin genggaman tangannya di pergelangan tangan gilang. usapan ibu jari di semua permukaan lidahnya bikin pandangan yovano berkunang. liurnya ga sadar mulai netes ke dagu dan ke tangan gilang. yovano ngerasa malu, tapi sayangn dirinya terlalu menikmati dan abai sama salivanya yang netes.

salah jatuh cinta [minyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang