4. Forever

2.5K 468 31
                                    


"Tapi..." Lisa menahan lengan Jungkook dengan memeluknya menggunakan kedua tangan agar pemuda itu tidak masuk ke dalam toko pembuatan tato.

Jungkook menoleh pada Lisa, ia tersenyum saat menangkap gurat kekhawatiran diwajah gadis itu. "Tidak apa-apa baby, ini kan karena aku sendiri yang mau. Tidak akan terjadi apapun padaku lagipula aku hanya ingin menulis namamu saja"

Sudah kesekian kali Jungkook mencoba menyakinkan Lisa namun gadis itu masih tetap menggelengkan kepalanya. Lisa tidak mau kalau sampai Jungkook terluka karena hal sepele yang seharusnya tidak perlu dilakukan.

Pemuda itu mendesah pelan, melepaskan tangan-tangan Lisa darinya. "It's okay baby. Kalau kau takut tunggu disini, mau beli es krim? ini uang tapi jangan larang aku untuk hal yang satu ini."

Lisa masih menggeleng, kini beralih menarik kemeja sekolah yang masih melekat ditubuh pemuda itu. "Nanti kau merasa sakit. Tidak boleh, tidak usah. Tidak usah membuat nama-nama begitu, tidak usah!" ia jelas menentang karena tak mau Jungkook memiliki luka sedikitpun.

"Tidak Lisa, tidak sakit sama sekali." Jungkook melotot berpura-pura memarahi gadis itu, tapi Lisa tetap bersikukuh memegang kemejanya secara paksa.

Memang untuk satu ini jelas Jungkook suka sekali saat pacarnya khawatir, tetapi bukannya Jungkook tidak mau mendengarkan Lisa tapi hanya saja ia sangat ingin mau mengukir nama gadis itu dibagian bawah lengan dalamnya sebagai tanda bahwa ia mencintai gadis itu dan gadis itu miliknya.

"Es krim, ya?" tawar Jungkook seraya melihat ke sekeliling dan mendapati truk es krim tak jauh dari mereka, ia sudah bersiap mengeluarkan dompet.

Namun Lisa menahan tangannya, ia hanya ingin sebatas Jungkook tidak melukai dirinya sendiri untuk hal-hal yang tidak perlu karena Lisa sangat menyayangi pemuda itu.

"Tetap disini." Ucap Lisa memerintah, tapi Jungkook yang keras kepala menggeleng.

Lisa berdecak. Menghentakkan kakinya dengan keras ke ubin teras toko, menandakan betapa tidak setujunya ia jika Jungkook memasang tato meskipun pemuda itu sangat menyukai seni.

"Stiker saja?" Lisa menawari saat sebuah ide terlintas, "tidak usah tato memangnya selamanya pacarmu hanya akan aku? semisal kita putus bagaimana?"

Kening Jungkook berkerut mendengar penuturan Lisa, ia tidak suka, tidak setuju dan semua itu terlihat dari ekspresinya saat ini tetapi ia kemudian menangkup rahang Lisa meminta gadis itu menatap jauh ke dalam matanya.

"Aku hanya ingin bersamamu saat ini, besok, nanti, kapanpun, seterusnya, selamanya." Kata Jungkook menatap Lisa semakin dalam hingga gadis itu merasa seperti terhipnotis, "jika tidak denganmu maka aku tidak mau dan tidak ada kata semisalnya dalam hubungan kita."

Lisa melepas kedua tangan Jungkook yang menangkup rahangnya lalu menggenggam jemari pemuda itu, ia mendesah tipis. "Kan hanya semisalnya, jika semisal--"

"Stop!" desis Jungkook tak suka penuturan Lisa mengenai hubungan berakhir, ia membungkam gadis itu dengan menempelkan telunjuknya tepat dibibir ranum merah alami tersebut.

"Aku bilang tidak ada semisalnya maka tidak ada semisalnya. Paham?" tatapannya begitu serius, lalu Jungkook menempelkan dahinya pada dahi Lisa kemudian tersenyum dari jarak dekat.

"Aku hanya mencintaimu Lalisa baik itu sekarang maupun suatu hari dan tidak akan pernah ada perpisahan sampai kapanpun juga karena bagiku satu untuk selamanya." Ucap Jungkook tak main-main.

Lisa sangsi dengan ucapan begitu karena hampir semua mantannya mengatakan hal serupa tetapi saat Jungkook yang katakan rasanya pemuda itu benar-benar menggenggam seluruh kepercayaannya dan berhasil membuat Lisa kembali mempercayai kalimat bualan itu.

"Just don't worry about me, baby" lagi, Jungkook menangkup kedua pipinya memberi gerakan membelai yang sangat halus kemudian mencium kening Lisa beberapa detik.

Sejauh ini mereka masih belum melepas ciuman bibir, masih kening, masih malu-malu dan Jungkook tidak memaksa Lisa untuk langsung ciuman bibir dengannya. Sejauh ini hanya kening, pipi, hidung, dan puncak kepala Lisa saja yang pernah dicium Jungkook.

"Siapa aku bagimu?" Lisa bertanya dengan wajah serius, kekhawatirannya bukan tanpa alasan apabila Jungkook mengalami hal buruk.

"Pacarku, kekasihku, gadis kecilku~" jawab Jungkook langsung seraya melingkarkan tangan kekarnya memeluk tubuh mungil Lisa.

Seragam masih melekat ditubuh keduanya, mereka baru sekali pulang sekolah dan langsung dibawa Jungkook ke tempat tato tapi Lisa membuat waktu berjalan lebih lama karena melarang Jungkook melakukannya.

"Maka dengarkan aku." Lisa mengerucutkan bibir lucu, "aku tidak mau kau merasa sakit hanya karena menulis namaku lagipula aku tidak memintamu melakukannya, kan?"

Jungkook menghela nafas ringan, kedua tangannya mendarat dibahu Lisa sedikit menggenggam namun sangat-sangat lembut sekali. "Aku melakukannya tanpa perlu diminta oleh pacarku karena apa?"

"Karena?"

"Aku mencintaimu."

"Tapi---"

" Sstttt... sekarang duduk disini, jangan bicara lagi dan tunggu aku selesai." Potong Jungkook cepat tak memberi Lisa kesempatan bicara lalu mendudukkan gadis itu disebuah kursi panjang yang disediakan didepan toko.

Tak lupa Jungkook mengeluarkan beberapa lembar uang pecahan tertinggi kemudian mengantonginya lalu memberikan dompetnya pada Lisa dan menunjuk truk es krim didekat sana.

"Pergi ke sana dan beli es krim untukmu sambil menungguku. Jangan cemas, okay?"

"Jungkook..." panggil Lisa menahan pergelangan pemuda itu.

Jungkook menoleh dengan senyuman. "Apa cantik?"

Lisa menggeleng dan dibalas gelengan juga oleh Jungkook lalu usapan lembut diberikan diatas kepala Lisa bersama kecupan ringan disana. Jungkook selalu saja keras kepala dan tidak mendengarkan Lisa, hubungan mereka bahkan belum genap seminggu tapi lihatlah hal nekat yang Jungkook lakukan.

"Tunggu aku ya gadis kecil~"

"Jungkook..." rengek Lisa menahan Jungkook dengan kedua tangan. "Aku bilang tidak boleh, please just.. listen to me."

"Nope." Tolaknya cepat, "namaku akan berada di tanganku karena aku mencintaimu dan aku akan merasa sangat-sangat bahagia jika namamu menjadi bagian dari tubuhku."

"Ck! Jung---"

Cup!

Kedua mata Lisa melebar, satu kecupan Jungkook berikan disudut bibirnya. Masih ada bekas hangat disana, satu gerakan yang mampu membuat Lisa bungkam dan kaku ditempat antara linglung tapi juga senang.

Dan situasi lengah kekasihnya itu dipakai Jungkook untuk masuk ke dalam toko dan memasang tato.




🐾🍒

Buat kalian yang lagi mau baca sad bisa ke karyakarsa aku, link ada di bio wattpad dan kusebar di story ig juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Buat kalian yang lagi mau baca sad bisa ke karyakarsa aku, link ada di bio wattpad dan kusebar di story ig juga. See you next part, thanks for all the support❤️

Heart Beat BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang