Please be a wise.
Mulai dari sini bagian smut 17+ okay?Jungkook menaikkan sebelah alisnya, ia memandang Lisa dengan berpangku dagu dan menatap curiga. "Tapi, kenapa gadis kecilku tiba-tiba menanyakan hal dewasa seperti itu?"
Seketika Lisa gelagapan entah bagaimana atmosfer sekitar menjadi panas sampai ia mengipas-ngipas wajahnya yang kian lebih memerah. "Ah..uh.. panas sekali, ya?" kekehnya menyengir.
"Panas?" Jungkook mengerutkan kening lalu secara sengaja menunjuk AC ruang tamu yang menyala sejuk. "Ac-nya kelihatan menyala, bagaimana bisa kau merasa panas gadis kecil?"
Kalau begini sih Lisa tidak tahu lagi harus menjawab apa selain memalingkan wajah merah padamnya menghindari tatapan Jungkook yang padahal masih bisa melihatnya dengan jelas ditambah lagi rona merah dikedua pipi Lisa sangatlah imut.
"Jangan melihatku!" cebik Lisa menghentakkan kakinya dengan kesal tetapi hal itu malah semakin membuatnya terlihat lucu persis seperti anak bayi dimata Jungkook.
"Kenapa?" tanya Jungkook dengan bibir dimanyunkan sok imut padahal kenyataannya pemuda itu memang sangatlah imut dan menggemaskan.
"Aku kan pacarmu dan kau pacarku, gadis kecilku yang imut. Kenapa aku tidak boleh melihat gadisku?" Ucapnya bertanya lagi dengan wajah sedih yang palsu, digunakan hanya untuk menggoda Lisa saja sebenarnya.
Dan berhasil karena wajah gadis itu semakin semerah kepiting rebus bahkan hingga salah tingkah dan mengedarkan pandangan ke segala arah dalam sekejap hanya supaya tidak bertatapan dengan Jungkook.
"Hey.." Jungkook meniup pelan poni Lisa, berhasil mengembalikan pandangan gadis itu tertuju padanya. "Kenapa menanyakan hal-hal dewasa seperti itu umm?"
Lisa menggeleng cepat, ia mana mungkin membeberkan mengenai pikirannya yang memasuki fase tidak-tidak. Habisnya dirumah ini hanya ada mereka berdua ditambah lagi suasananya sepi, sejuk tapi panas, dan Lisa jadi mulai berpikir untuk sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan.
"Aku memang belum pernah melakukannya." Ucap Jungkook menegaskan tetapi suaranya masih selembut sebelumnya sebab kalau diingat lagi ia dan Rose dulu saat berpacaran hanya selalu bertengkar setiap hari.
Bahkan entah bagaimana gadis itu selalu bisa menemukan topik untuk dipertengkarkan. Jungkook tak paham lagi bagaimana bisa ia menghabiskan waktu hampir 10 bulan bersama gadis itu, tetapi oh seharusnya Jungkook tidak memikirkan itu lagi.
Jungkook mengenyahkan pikirannya, ia kembali kepada Lisa kekasihnya sekarang ini. Toh, Jungkook tidak pernah menganggap Rose sebagai mantan kekasihnya karena gadis itu yang terburuk meskipun tidak bisa dipungkiri dulu ia mencintainya bahkan sampai tersiksa karenanya.
Lisa menggigit bibir, "ciuman?"
Disitu Jungkook menghela nafas karena bagaimanapun juga Lisa pasti akan mengungkit karena merasa cemburu mengenai mantan kekasih Jungkook meskipun gadis itu sendiri sudah pernah berciuman dengan mantannya.
Memang ya dasar perempuan apalagi kalau sudah cemburu ya, kalau tidak ikut ya minimal seseram singa.
"Gadis kecil~" panggil Jungkook ringan sambil mengusap lembut pipi Lisa lalu menangkupnya. "Mari jangan bahas masalalu dimana kita tidak memiliki satu sama lain. Mari jalani yang sekarang dimana hanya ada aku dan kau, ada kita. Tidak perlu membawa masalalu ke dalam hubungan baru diantara kita karena hal itu hanya akan membuat kita jadi bertengkar lalu canggung dan berjauhan. Kau mau?"
Sontak Lisa menggeleng cepat. "Maaf" cicitnya menekan rasa cemburu yang sesaat siap menguar dari dadanya.
"Apa kau merasa sedih?" Jungkook menebak dari sorot mata Lisa ketika memandangnya, ia tidak tahu harus bagaimana lagi selain mengecup lembut bibi plum gadis itu.