17. Us

1.8K 306 79
                                    

Tatapan Lisa perlahan sayu. Kedua tangannya mengalung pada leher Jungkook. Sudah tiga hari semenjak mereka berbaikan dan sudah selama itu pula Lisa masih belum memutuskan untuk memilih siapa dalam hubungannya.

Jaehyun atau Jungkook?

Dua opsi itu terasa memusingkan dikepalanya. Lisa tidak mau pikirkan. Sejenak biarlah ia menikmati momen kedewasaannya yang sedang berlangsung bersama sang kekasih. Walau kadang masih ada rasa nyeri yang tak segan berdenyut saat tanpa sengaja teringat dalam benak Lisa tentang kebohongan yang telah dilakukan Jungkook.

Namun Lisa sudah bertekad melupakannya. Semua sudah dijelaskan. Jungkook sendiri yang menghubungi sang ibu lalu mengatakan dengan berat hati tak ada lagi hubungan diantara dia dan Rose. Tanpa perlu bertanya bagaimana respon ibunya, Lisa bisa dengan jelas membaca kekecewaan yang terdengar dari nada bicara wanita itu.

Walau merasa kecewa akan tetapi Lisa memutuskan untuk menerima ajakkan berbaikan dari Jungkook dan bersikap seolah tak terjadi apapun. Hari ini juga mereka bertemu dan melepas rindu lewat bercumbu.

Mereka sudah tidak saling menatap dalam keheningan seperti tiga hari lalu dan Jungkook secara terang-terangan menghindari Rose tetapi Lisa---ada satu hal yang tak bisa ia lakukan bahkan sampai saat ini---saat dirinya sedang asik bercumbu diatas pangkuan Jungkook sementara pikirannya berkelana ke arah lain.

"Aku merindukanmu," kata pemuda itu seraya mengusap-usap puncak kepala Lisa lalu membubuhkan banyak sekali kecupan di dahi dan pipi Lisa.

Bibir Lisa memanglah mengulas senyum tetapi hatinya resah dan diam-diam mencuri pandang ke arah ponselnya yang tergeletak jauh sekali diatas meja dekat pintu kamar Jungkook. 

"Baby lihat apa?" menyadari pandangan Lisa tak tertuju padanya, Jungkook mencoba mencari tahu hal apa yang sangat menarik perhatian gadisnya tetapi belum sempat menyamakan pandangan rupanya ia gagal cepat karena kedua tangan Lisa langsung menangkup pipinya dan menarik wajah Jungkook.

Cup!

Satu kecupan mendarat tepat diatas bibir Jungkook. Seluruh perhatiannya tercuri, ia mengerjap cepat dan melupakan apa yang tadi akan dilakukannya. Atensinya tertuju pada gadis berponi yang kini tersenyum manis setelah mencuri kecupan lalu mengerling manja.

"Kenapa lihat ke sana? aku disini." Ucap Lisa dengan intonasi menggoda.

"Baby..." bibir Jungkook mengerucut imut membuat Lisa gemas dan tanpa babibu melumat bibir tipis itu.

Lisa akui dia seperti gadis sialan sekarang. Persis seperti jalang. Disini menikmati segala sentuhan dari Jungkook, disana menunggu seseorang mengirimkan pesan.

Jaehyun yang selalu ada, Jungkook yang Lisa butuhkan. Diantara kedua itu bagaimana kewarasan Lisa bisa memilih satu dari mereka? Lisa takut dikecewakan. Apa ada jaminan kebahagiaan jika Lisa memilih fokus pada satu saja? bagaimana jika pilihannya salah dan menyesal karena tak memilih yang satunya? Damn it!

"Aku sangat rindu pada oppa." Suara Lisa berbisik, mata cantiknya terpejam membayangkan setiap momen yang dilaluinya bersama Jungkook.

"Aku juga rindu pada gadis kecilku. Aku sangat rindu sekali dan merasa senang karena kita sekarang bersama. Bisa saling memeluk dan mencium seperti ini." Balas lelaki itu kembali melumat bibir Lisa yang dirasa mulai mengering, membuatnya lebih basah dari sebelumnya.

"Mmmh... oppa..." Lisa memundurkan kepalanya. Kedua tangannya masih setia mengalung dileher Jungkook, sesekali mengeluskan jemarinya nakal dibelakang tengkuk pemuda itu yang akan balas merespon dengan kerutan dahi lalu berdecak memperingatkan bahwa dia sedang menahan kebuasan.

Heart Beat BeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang