🔞
"Jangan!" cegah Lisa berjengit, ia berhasil menahan tangan Jungkook saat gestur pemuda itu seperti akan membenamkan jarinya diantara dinding kewanitaan Lisa yakni tepat dibagian liang surgawi miliknya.
"Kenapa?"
Lisa meringis teringat bagaimana terakhir kali ia mencoba menenggelamkan jemarinya disana dan merasa kesakitan. "Rasanya sakit aku sudah pernah mencoba."
Kening Jungkook berkerut, ia bingung tapi tak mengerti perihal perempuan dengan sangat rinci. "Benarkah?"
Lisa mengangkat kepalanya untuk mengangguk, membenarkan hal yang membuatnya merasa tak nyaman selama dua hari lebih. Lisa sama sekali tak melebihkan perihal rasa sakit padahal ia sudah mengikuti tutorial yang ada di porn maupun teori tertulis.
"Sudah basah belum?" tanya Jungkook memastikan bahwa Lisa tidak memasukkan jarinya saat belum merasa terangsang karena jelas hal itu akan menimbulkan rasa sakit.
"Sudah." Jawab Lisa yakin.
"Kok bisa masih terasa sakit?" respon Jungkook nampak bingung, ia menatap Lisa lalu meraba tepat dibagian bibir kewanitaan gadis itu menyebabkan gelenyar nikmat yang secara refleks membuat Lisa mengatupkan kedua kakinya rapat.
Jungkook menyeringai. "Bagaimana rasanya?"
Lisa menatap lurus, wajah merahnya memberi pernyataan bahwa ia malu tapi melihat bagaimana cara lugunya Lisa kala menatap Jungkook benar-benar menaikan gairah pemuda itu sampai harus meneguk ludah dua kali mengundang tatapan lapar yang tak dipalingkan barang sedetik pun.
Jujur ini kali pertama orang lain menyentuhnya selain dirinya terutama dibagian sensitif. Area privasi yang seharusnya hanya ia yang ketahui tetapi saat pemuda bernama Jungkook ini meletakkan jemarinya meraba dibagian itu, Lisa tidak menolak bahwa rasanya teramat enak.
"Aku boleh menyentuhnya?" tanya Jungkook meminta izin, ditatapnya Lisa menunggu respon gadis itu yang nampak malu tapi mau tapi terlalu tidak mungkin berteriak ya aku mau dengan cepat.
"Benar boleh?" tanyanya memastikan setelah melihat sendiri Lisa menganggukkan kepala, Jungkook hanya ingin gadis itu benar menyetujuinya supaya tak terkesan Jungkook yang memaksa.
"Boleh." kemudian Lisa mengatupkan bibirnya rapat setelah menjawab, matanya mulai terpejam menikmati telunjuk Jungkook yang menyelip diantara dinding kewanitaannya, bergerak dari atas ke bawah secara berulang.
"Aku bisa berhenti," ucap Jungkook melihat Lisa yang sudah sepenuhnya polos bak bayi akibat ulahnya. "Katakan padaku untuk berhenti sekarang."
Sebenarnya hal itu untuk memperingati dirinya sendiri agar tidak merusak Lisa karena niatnya adalah menjaga gadis itu jadi foreplay tipis-tipis mungkin tidak akan menjadi masalah tetapi untuk pure meniduri Lisa, Jungkook perlu ribuan jam untuk berpikir karena ia tidak berharap menjadi yang pertama bagi gadis itu tetapi berharap menjadi pelabuhan terakhir baginya.
"Jangan berhenti." Tolak Lisa menyukai cara Jungkook menyentuhnya terutama saat jemari pemuda itu menyusuri area dekat paha, menyelip kesesuatu diantara sepasang kakinya, menekannya, lalu tidak memaksa untuk membenamkan tapi rasanya enak sekali.
"Itu artinya kau memberikan izin...?"
Jungkook bukan menolak kesempatan tapi ia hanya sebatas ingin memastikan bahwa semua ini disetujui oleh pihak Lisa, bukan sebelah pihak oleh dirinya saja.
Sepenuhnya tidak karena sedikit rasa takut tetapi rasa penasaran sukses membujuk Lisa mengatakan ya dalam bibirnya dan setelah mendengar persetujuan itu kedua tangan Jungkook langsung menekuk kaki Lisa, membukanya lebar, dan menahannya.