Sedari istirahat sekolah sampai jam pulang, Lisa tak sempat memeriksa ponselnya. Ia sibuk mengerjakan soal matematika sampai lupa waktu dan 20 menit sebelum bel berbunyi saat ia menjadi satu-satunya yang selesai lalu mengumpulkan lembar jawabannya dan mendapat A+ dengan sangat mengejutkan tanpa ia duga.Lisa pun melongo saat menerima kembali kertas essai jawaban miliknya yang diberi nilai A+ besar. Berkedip tiga kali pun Lisa tetap melihat huruf pertama dari abjad itu sebagai hasil nilai tes matematika dadakan hari ini.
Sungguh, Lisa tidak tahu setan apa yang merasukinya sampai ia mendadak pintar dan mampu menyelesaikan 20 soal essai beserta cara menjawab tanpa ada kesalahan sedikitpun bahkan gurunya sampai memberi apresiasi dengan nilai tambahan.
"Lalisa?" Jisoo tertegun menatap Lisa dari kursinya, Lisa menatap balik sambil menyengir setelah beberapa saat termenung karena tak menyangka nilainya akan sesempurna ini.
"Sejak kapan kau menjadi jenius?" tanya gadis cantik itu terheran.
Lisa menggeleng cepat. "Aku pun tak tahu Jisoo-ssi, bagaimana bisa jadi sebesar ini?"
"Wahh mulai sekarang kau harus mengajariku, suhu!" pinta Jisoo bergurau terlihat dari kekehan yang menyusul usai kalimat gadis itu selesai.
"Ehee~" Lisa lagi-lagi hanya bisa melempar cengiran lalu kembali ke kursinya dan mengemas tasnya bersiap pulang.
Oh ya Lisa hampir lupa. Kakaknya dan teman baiknya memiliki nama yang sama, sebenarnya kakak Lisa sudah berganti nama akan tetapi Lisa lebih suka memanggilnya dengan Jisoo--sudah terbiasa sejak kecil dan keluarganya pun lebih terbiasa dengan nama Jisoo jadi meskipun telah berganti menjadi Jihyo yang dikenal oleh teman kampusnya, begitu pulang ke rumah bakal tetap kembali lagi menjadi Jisoo.
Ya walaupun Lisa sendiri kadang bingung saat kedua Jisoo menghubunginya karena sama-sama ia namai Jisoo dan kedua cenderung memakai foto profil yang persis yakni tidak ada foto profil.
Terlihat teman kelasnya yang lain sibuk mengerjakan soal mereka kemudian satu per satu maju ke depan mengumpulkan kertas milik mereka dimulai dari siswa yang terpintar sampai siswa yang hanya asal jawab.
Sekilas tatapan Miyeon---siswa perempuan terpintar dikelas mengernyit tak senang kepada Lisa. Dan itu bukanlah tatapan yang tak disengaja bertemu melainkan memang Miyeon yang berbalik dan langsung menyorot Lisa dengan pandangan tajam namun hal itu wajar mengingat bagaimana mendadak Lisa menyelesaikan segala soal tanpa kesulitan padahal selama ini dirinya hanya main ponsel setiap pelajaran matematika.
Tatapan tajam barusan sudah sewajarnya Lisa dapatkan apalagi Miyeon tipe murid yang belajar mati-matian supaya nilainya sempurna lalu mendadak dibalas oleh gadis biasa-biasa saja yang tak terlihat ada pintar-pintarnya di sekolah.
Seusai kelas hari ini, Lisa berniat akan pulang tetapi kehadiran seorang gadis berambut pirang dengan pakaian serupa seperti yang Lisa kenakan lumayan mengganggu terlebih lagi sosok yang gadis itu mencari seseorang yang sangat memiliki sangkut paut erat dengan Lisa.
"Jungkooknya ada?" suara merdu itu menembus telinga Lisa, si gadis pirang berdiri tepat disampingnya dan melempar tanya pada Yiren yang baru keluar kelas.
Yiren mengerutkan kening, "tadi ada tapi dia sakit jadi izin pulang."
"Sakit apa jika boleh tahu?"
Yiren tak langsung menjawab, ia nampak mengedarkan pandangannya ke segala arah lalu jatuh pada Lisa. "Lisa-ssi!" panggilnya pada Lisa yang menoleh detik itu, lalu Yiren bicara pada si gadis pirang lagi. "Jika mau tanya-tanya langsung ke Lisa saja, dia pacar Jungkook dan lebih tahu tentangnya."