Semesta tau bahwa ada kalimat yang bertuliskan "semua orang merupakan tokoh utama dikehidupannya masing-masing" lalu datanglah sekilas pemikiran di otak Bulan, apakah benar seperti itu, jika kehidupanku seperti tokoh figuran yang menyedihkan? Tanpa ia sadari, ia lupa bahwa tidak semua cerita diawali dengan kebahagiaan. Bulan, kau hanya fokus pada keaadaan menyedihkan mu saat ini, itulah yang menandakan KAU itu pengecut.
Bulan terhenyak tapi mengapa Semesta baru menyadarkannya.
"Bagaimana jika aku menyerah dan tidak bertahan sampai saat ini?"
"Bagaimana jika aku berada dijalan yang tidak seharusnya ku pijak?"
"Apakah aku bisa menyalahkan mu semesta? Padahal kau bagian dari diriku."
Bulan menuturkan beberapa pertanyaan amarah yang sia-sia tersebut kepada Semesta.
Selama kulihat kau hanya bisa mencari pembenaran dengan mencoba menyalahkan ku dan mengucapkan bagaimana,
itu juga kan yang keluar dari mulutmu ketika salah satu orang yang kau sayang telah tenggelam kedalam tanah.
Bulan pun menangis saat ini ketika mengetik catatan penyadaran akan kebodohannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKUT
General FictionDisaat waktu seolah berjalan dengan sangat cepat dan meminta bulan untuk menghadapi pahitnya dunia. ketidak siapan seorang bulan untuk menghadapi konflik, lika liku pertemanan, perkuliahan, pekerjaan maupun perekonomian. "aku tau tanpa ada usaha ha...