Sudah lama tak terisi goresan-goresan pada halaman ini, sekarang muncul kisah kesombongan Bulan yang sulit diterima bagiku maupun Sang Bulan.
"BULAN!!" teriak Mentari dari setengah tidurnya yang hampir diselimuti keheningan malam.
Ada apa Mentari? Mengapa memanggilku dengan suara nyaring yang tak juga berguna
"Apa yang kau katakan Bulan?! Kau begitu sombongnya saat ini. Apa kau tahu akan itu?"
TIDAK
"Kau salah mengartikan tutur Bintang mu itu, Bulan"
"Aku tau kau sadar betul bahwa saat ini kau terlalu menjunjung tinggi kekuatanmu."
Bagaimana kau bisa tahu? Kau sendiri selalu bercermin kan bahwa kau lebih dari aku disini
Sinis bulan pada mentari yang hampir tidak terlihat di cakrawala.
"Jangan mengelak dengan berkata seperti itu, sebentar lagi aku akan pergi aku harap kau dapat memikirkan kembali tingkah mu itu."
"Bulan ku harap engkau bisa merubah tingkah sombong itu dengan kehalusan pada jaman mu dulu, karena kau terlihat lebih cantik pada saat itu." Lirih Mentari sebelum benar-benar menghilang untuk sepenuhnya digantikan Bulan.
Kali ini bukan Semesta yang menyadarkan melainkan Mentari yang memberikan sebagian cahayanya pada Bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKUT
General FictionDisaat waktu seolah berjalan dengan sangat cepat dan meminta bulan untuk menghadapi pahitnya dunia. ketidak siapan seorang bulan untuk menghadapi konflik, lika liku pertemanan, perkuliahan, pekerjaan maupun perekonomian. "aku tau tanpa ada usaha ha...