09.garnetta

1.6K 98 12
                                    

selamat membaca 💞

💔💔💔

Devano membuktikan ucapannya, dirinya memang tidak mengizinkan garnetta tinggal dengannya tapi tanpa sepengetahuan carissa diam diam devano selalu mengawasi keduanya. mengirim kan beberapa orang suruhannya untuk menjaga garnetta dan benar saja, saat anak buahnya memberi tau jika orang suruhan arkana hampir saja melukai garnetta..

"maafkan saya garnetta mungkin saya tidak bisa memberikan keluarga yang utuh untuk kamu tapi saya berjanji akan menjaga dan memastikan hidup mu tidak akan kekurangan.." ucap devano dalam hatinya.

"mas.." panggilan sang istri membuyarkan lamunan devano.

"iya ada apa dela.." devano menoleh kearah sang istri yang kini tengah hamil anak kedua mereka.

"coba kamu suruh anak buah mu mengecek keadaan carissa dan garnetta, dari kemarin aku mengirim kan uang kerekening carissa tapi selalu gagal bahkan hari ini ada yang mengirim kan uang ke rekening ku dengan jumlah yang sangat fantastis.." ucap della pada devano.

"iya baiklah nanti ku telfon anak buah ku, sayang apa belum ada tanda tanda kamu ingin melahirkan?" tanya devano yang sudah tidak sabar menanti kehadiran anak keduanya dengan dela sang istri.

"belum mas, lagipula ini baru minggu pertama memasuki hpl dan sepertinya akan seperti denu yang lewat hpl.." jelas della pada sang suami.

"oh baiklah, kalau begitu aku bisa pergi dan meninggalkan mu untuk seharian ya. aku ingin datang dan melihat langsung keadaan garnetta.."

"kalau kamu mengizinkan, jika kamu keberatan aku tidak akan pergi.." ucap devano.

"mas tidak ada alasan lagi untuk aku melarang mu bertemu dengan putrimu, sudah cukup aku tidak mengizinkan mu membawa putri mu ke rumah kita.." della tersenyum dan memeluk sang suami.

"trimaksih della, aku mencintaimu.." devano mencium kening sang istri.

sementara di tempat lain..

garnetta lagi lagi membuat bangga sang ibu, hampir 10 bulan sekolah ditempat yang baru lagi lagi netta mendapat peringkat dan prestasi. carissa benar benar bahagia dengan perkembangan sang putri. sebulan lagi garnetta akan merayakan ulang tahunnya yang kesepuluh dan carisaa sudah menyiapkan kejutan kecil untuk sang putri .
hari ini carissa akan berbelanja untuk kebutuhan membuat kue tapi ditengah jalan carissa terpaksa berhenti karena kehadiran laki laki yang tidak lagi carissa harapkan pertemuannya.

"Devano?untuk apa lagi dia kesini dan dari mana dia tau kalo aku dan garnetta tinggal disini? gumam carissa dalam hatinya.

tidak ingin sampai bertemu dan bicara lagi dengan devano, carisaa mempercepat langkahnya tapi sayang nya devano lebih cepat dan langsung mencekal pergelangan tangan carissa.

"carissa tunggu .."

"aku hanya ingin bicara sebentar.." carissa terpaksa menghentikan langkahnya saat devano memegang erat pergelangan tangannya.

"bicara apa lagi dev, aku tidak punya banyak waktu.."

"carissa, kenapa kamu tidak mempergunakan uang yang ku berikan untuk kebutuhan garnetta?" tanya devano.

"untuk apa?aku masih mampu dan sanggup untuk menghidupi garnetta dengan uang ku sendiri.." jawabnya dingin.

"carissa bisa kamu tidak egois aku hanya ingin memberikan putri ku kehidupan yang layak dan berkecukupan tanpa harus kesekolah dengan berjalan saat kamu tidak bisa mengantarnya kesekolah?membiarkan putriku menunggu mu sampai sore saat kamu terlambat menjemputnya.."

"uang bulanan dari ku cukup untuk kamu mempekerjakan seorang sopir tapi kenapa kamu tidak mau dan kamu juga mengabaikan mobil yang kuberikan.." devano tidak mengerti dengan yang carissa lakukan.

"garnetta tidak butuh itu semua dev dan mengerti lah akan hal itu, mulai saat ini jangan lagi kamu mentransfer kan uang untuk garnetta. dan mobil yang kamu berikan tolong ambil kembali karena garnetta tidak butuh itu semua.." ucapan carissa sangat tidak bisa di terima oleh devano.

"jangan buat aku untuk lepas tanggung jawab ku sebagai seorang ayah.." ucap Devano.

"lepaskan devano, lepaskan tanggung jawabmu sebagai ayah garnetta.." jawab carissa dengan mata yang berkaca kaca..

saat keduanya masih terdiam dengan pemikiran masing masing, garnetta datang berlari sambil menangis ke arah carissa ibu nya, di belakang garnetta ada seorang guru yang ikut berlari mengejarnya..

"ibuuuuuu.." garnetta memeluk sang ibu sambil menangis.

penampilannya berantakan, bau air got dan telur busuk begitu tercium tapi carissa tidak perduli dia tetap membalas pelukan sang anak. devano menatap iba kearah garnetta, gadis kecilnya menangis. garnetta memakai seragam putih dan rok merah tapi lihatlah warna seragamnya bahkan tidak terlihat karena sudah kotor dengan kotoran..

"iya nak tenang ya netta aman sekarang sama ibu.." ini bukan yang pertama kali garnetta pulang dengan keadaan seperti, sering menjadi bahan bulyan teman temannya itu adalah hal yang sering garnetta alami tapi ini untuk pertama kali nya garnetta menangis dengan keadaan seperti ini.

"maaf kan kami nyonyah carissa, kami kecolongan hingga netta harus mendapatkan bulyan dari teman temannya.." ucap sang guru dengan nada ketakutan.

"baik bu tidak apa, biar saya bawa pulang kerumah netta.." bukan tidak ingin marah tapi percuma carissa sudah sering melaporkan kejadian seperti ini tapi pihak sekolah tidak mau menindak lanjuti kasus bullying yang di terima garnetta. alasannya simple yang melakukannya adalah anak donatur terbesar disekolah itu, miris sekali bukan.

carissa pun menggendong tubuh garnetta dengan hati yang terluka dan mata yang berkaca kaca wanita itu berusaha tidak menangis didepan garnetta putri nya..

sang guru tidak melakukan apa apa lagi selain meminta maaf setelahnya dia pergi dan kembali lagi ke sekolah, sementara devano dia hanya terdiam melihat apa yang terjadi dengan putrinya. mencoba mencari tau apa yang terjadi dengan putrinya selama bersekolah di sekolah nya yang baru, tapi sebelum itu devano mengikuti carissa dan garnetta dari belakang.

sampai dirumah carissa langsung membawa garnetta masuk kamar mandi, memandikan sang anak sambil menenangkan netta yang masih menangis sesegukan..

"ibu kenapa netta harus jadi anak haram?kenapa ayah ga sayang sama netta .." netta menangis sesegukan.

"netta bukan anak haram, netta anak ibu anak ibu.." mati matian carissa menahan air matanya agar tidak jatuh dan di lihat garnetta, sementara itu devano yang melihat dari luar jendela hanya bisa menahan sesak didadanya.

garnetta memang terlahir bukan karena cinta tapi karna sebuah kesalahan tapi dia bukan anak haram, Devano merasa menjadi seorang pengecut di saat sang putri di hina tapi dirinya tidak tau.

"andai saat itu kamu mau menerima pertanggungjawaban dari ku carissa, mungkin saat ini kita akan menjadi keluarga yang bahagia.."

"maafkan ayah garnetta maaf.." devano memilih pergi dan kembali kerumahnya.

💔💔💔

see u next part ✌✌✌

LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang