15.garnetta

1.8K 108 10
                                    

Selamat membaca ✌️✌️✌️

💔💔💔💔

1 bulan kemudian..

Netta kembali bersekolah di tempatnya dulu, beda dari sebelumnya yang mana netta menjadi murid beasiswa kali ini netta masuk sebagai murid biasa. Semua biaya ditanggung oleh devano, walaupun uang yang devano gunakan bukanlah uangnya sendiri melainkan uang dari asuransi kematian milik Carissa dan juga tabungan Carissa yang lumayan banyak tidak lupa juga rumah Carissa yang sudah di jual devano. Setelah di hitung semua cukup Sampai netta lulus sekolah dasar, bukan devano tidak mau membiayai dengan uang nya sendiri tapi lagi lagi sang istri yang tidak mengizinkan, dengan alasan Sudah cukup devano memberikan rumah dan kebutuhan sehari hari untuk garnetta.

"Netta, aku seneng kamu masuk sini lagi .." ucap Alya teman netta sesama anak beasiswa waktu itu .

"Iya aku juga, seneng bisa ketemu kamu lagi.." jawab netta.

"Tapi kamu bukan murid beasiswa lagi, apa kamu masih mau temenan sama aku.."

"Ga masalah, lagian kan Kita temenan .." ucap Netta sambil tertawa.

"Iya , oh ya katanya ayah denu yang biayain kamu sekolah disini ya?" Tanya Alya.

"Engga, siapa yang bilang ayah aku ga bayarin sekolah netta tapi dia sekolah pake uang tabungannya ibunya.." sahut denu dengan penuh amarah.

Deg.. netta tidak menyangka jika denu akan berkata seperti itu dan dia tau jika denu yang sekarang bukan denu yang dulu dirinya kenal..

***

Menghabiskan waktu sendirian di rumah yang cukup besar membuat netta bosan, bayangannya bik Munah yang cerewet dan akan mengajak nya main atau sekedar ngobrol ternyata salah. Nyatanya bik Munah sangatlah pendiam dan tidak banyak omong. Hari hari netta lalui sendiri, mengerjakan tugas sekolah, mengikuti les dan beberapa kegiatan lainnya . Semua sengaja di lakukan devano untuk netta, tidak lain alasannya agar netta banyak menghabiskan waktu untuk pelajaran.

"Capek .." netta membaringkan tubuhnya di kasur.

"Pengen kaya anak lainya, punya waktu main pergi sama ayah ibu nya. Liburan.."

"Ya Allah kenapa netta ga bisa kaya mereka.." garnetta sedikit mengeluh.

Bukan apa apa dan tanpa alasan, anak seusia garnetta harusnya sedang asyiknya menikmati masa masa bermain tapi beda dengan netta. Selain di sibukkan pelajaran sekolah, netta juga banyak kegiatan setelah pulang sekolah. Seperti les bahasa Inggris, mengaji, les kumon belum lagi les balet Hampir setiap hari netta menjalani semua nya. Hari Sabtu yang memang jadwalnya libur sekolah, netta malah harus ikut les.

"Minta beliin hp Boleh ga ya sama ayah eh om, maaf ya Allah netta suka lupa manggil om devano ayah Mulu.." gumamnya.

"Bik Munah bisa pinjem telfonnya ga?netta mau telfon om devano .." netta berlari keluar kamar dan menghampiri bik Minah yang sedang ada didapur.

"Emang non netta mau ngomong apa?" Tanya bik Munah lembut.

"Adalah pokoknya.." jawab netta .

"Tar ya, om devano lagi sibuk soalnya. Istrinya sedang lahiran dan dia lagi nungguin istrinya .." jelas bik Munah.

"Ya udah nanti aja bik .." dengan raut sedih netta pun kembali kekamar.

LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang