CHAPTER 9 | Rora bukan lagi pemeran utama, Kal.
🩹🩹🩹
Draft
From : serafine.roe@gmail.com
To : kaleel.jivananta@gmail.com
Subject : Gak akan bisa, Kal.
Kal.
Gue bingung, Kal. Apa keputusan gue salah? Apa berhenti mencintai lo adalah langkah yang sebenarnya gak boleh gue ambil?
Semenjak gue sadar perasaan di antara kita beda, gue merasa hidup gue makin hancur, Kal. Hidup gue gak semulus pas waktu sama lo.
Gue bodoh, Kal. Gue adalah cewek bodoh. Tuhan udah kasih gue laki-laki sempurna, tapi gue malah menyia-nyiakan begitu aja. Gue malah mau menjauh dari lo.
Tapi gue gak bisa gini aja, Kal. Walaupun gue tau gue salah, gue masih gak bisa mempertahankan lo, Kal.
Perasaan gue benar-benar berubah mulai detik ini. Rasa cinta itu gak lagi ada, Kal. Meski cuma lo yang masih mencintai gue, tapi harus lo tau, Kal. Cinta sepihak itu gak akan bisa buat kita terus jadi satu.
🩹🩹🩹
"Setelah diskusi sama Pak Irawan, sutradara, dan gue sendiri sebagai produser. Kita sudah sampai pada keputusan akhir mencari pengganti Rora."
Suara Cheryl terdengar keras ketika akan mengumumkan siapa yang memerankan Cinderella. Namun Gea diam-diam mengepalkan tangannya ketika ia menyadari kalau Cheryl menekan pada kata pengganti seolah-olah memilih Gea adalah keputusan terpaksa.
"Yang jadi Cinderella adalah ... Geathan Lou Beba." Cheryl kemudian melihat ke arah Gea. "Gue harap lo bisa jadi Cinderella sesuai harapan kita semua."
Tepuk tangan mulai terdengar ketika pengumuman itu akhirnya disebutkan. Ada yang memberi selamat pada Gea dan ada pula yang biasa-biasa saja seakan peran Cinderella itu tidak penting siapa yang akan memerankannya. Baik itu Gea atau bukan.
Tetapi Zuni ternganga dan tidak percaya kalau temannya itu yang terpilih menjadi Cinderella. "Ge, gue gak salah dengar kan tadi? Lo ... lo jadi Cinderella?"
"Nggak salah dengar kok, Zi." Gea tersenyum menjawabnya.
"Lo sekarang jadi pemeran utama?" Zuni heboh dibanding teman sekelasnya yang lain. "Selamat! Lo keren banget!"
Gea ikut bahagia ketika masih ada yang mendukungnya. Zuni adalah satu-satunya teman yang Gea tahu kalau dia sangat tulus berteman dengannya.
"Thanks!" Gea membalasnya dengan senyum lebar. Meski ia tidak akan jujur bagaimana ia bisa ada di posisi ini. Berapa banyak hal yang Gea korbankan hanya untuk menjadi Cinderella sesuai peran yang ia impikan sejak dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jika Hidup Tidak Pernah Ada
Romance"Kal, kalau hidup kita berakhir, apa kita akan bahagia? Atau nanti kita makin menderita?" Pertanyaan itu seharusnya Kal anggap canda. Suatu hal yang tidak perlu ia anggap serius. Tapi entah kenapa ia sadar, Rora sedang mabuk, setiap ucapannya bisa s...