29 | Lo satu-satunya buat gue, Ge.

320 50 139
                                    

CHAPTER 29 | Lo satu-satunya buat gue, Ge.

🩹🩹🩹

Gea menerima suapan nasi yang diberikan oleh Bi Na. Ia sebenarnya tidak ingin makan tetapi Bi Na terus memaksanya untuk setidaknya sedikit mengisi perut. Gea pun mengunyah makanan itu sambil mendengarkan Bi Na berbicara.

Mereka berdua sebenarnya tidak pernah sedekat itu. Gea lebih sering menutup diri setelah mamanya meninggal dunia. Tetapi cewek itu tahu kalau segala kebutuhannya selalu disiapkan oleh Bi Na.

"Bibi minta tolong banget, Non. Jangan kayak kemarin lagi. Bi Na gak mau Non Gea kenapa-kenapa."

Gea tersenyum mendengar nada khawatir wanita itu. Ketika ia ingin sekali memutuskan untuk pergi dari dunia ini, ternyata, sebenarnya masih ada orang-orang yang peduli dengannya. Ia tidak pernah melihat dan menyadari itu selama ini.

"Untung Bibi dibantu sama Den Kal," ucap Bi Na. "Dia yang bantu Bi Na buka kamar Non Gea."

Gea mengangkat alisnya mendengar itu. "Kal?" tanyanya tidak percaya karena sampai sekarang ia bahkan belum melihat keberadaan cowok itu. Gea kira, Kal hanya menolongnya saat di kampus saja.

"Ah iya, tapi yang bawa Non Gea ke rumah sakit itu bukan Kal, tapi satu teman cowok Non Gea," lanjut Bi Na. "Kalau gak salah namanya Leion, Non."

"Hah?" Kali ini Gea makin terbelalak saat nama itu tersebut. "Leion, Bi?"

"Iya, semoga Bibi gak salah nama ya. Teman Non itu tiba-tiba datang dan langsung tolong Non Gea. Kayak pangeran banget lagi mukanya, Non. Ganteeng banget." Bi Na tersenyum ketika mengatakan itu. "Bibi jadi bingung pacarnya Non itu siapa? Soalnya Den Kal atau Den Leion sama-sama baik dan perhatian ke Non Gea. Kalau mau kayak pangeran sih, Bibi setuju Non Gea sama Leion."

Gea menautkan alisnya mendengar ucapan Bi Na kepadanya tentang permintaan wanita itu. Hanya ia masih tidak percaya Leion datang ke rumah untuk menolongnya.

"Tapi itu terserah Non Gea, sukanya sama siapa?"

Tetapi pintu ruangan terbuka begitu saja membuat Gea dan Bi Na menoleh ke arah sana untuk melihat. Gea membelalak melihat keberadaan Leion muncul di pintu. Cowok itu kini menatap tepat pada mata Gea dan tidak sedikit pun membiarkan teralih.

Perlahan langkah kaki Leion berjalan ke tempat Gea. Bi Na pun yang paham situasi langsung memutuskan untuk keluar dari sana, membiarkan anak majikannya itu bersama dengan Leion.

Gea merasakan tatapan mengintimidasi seperti biasa milik Leion. Mata yang selalu berhasil membuat cewek itu sulit untuk mengalihkan pandangan.

"Gue tunggu lo datang, Gea." Suara Leion terdengar jelas saat cowok itu kini berdiri tepat di dekat Gea. "Tapi lo gak datang ke kampus. Lo gak datang untuk jadi Cinderella."

Jika Hidup Tidak Pernah AdaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang