Gulf yg berusia 10 tahun harus rela kehilangan penglihatan karena tragedi naas yang menimpanya hari itu, mencoba tegar, ia berusaha menghilangkan kesedihan yang di rasakan demi kedua orang tuanya.
Namun siapa sangka, pelaku dibalik tragedi itu tak l...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah satu bulan berlalu sejak Mew mengatakan keinginannya pergi ke luar negeri.
Beberapa kali sang ayah dan ibunya menanyai tentang negara yang ingin Mew tuju tapi pria itu tidak mau mengatakan apapun dan tetap mengurung dirinya di kamar.
Karena lama Mew tidak pernah datang ke sekolah, kedua temannya joss wayar dan luke voyage pun datang untuk mengunjungi sahabatnya.
"Mew, kenapa kamu nggak datang ke sekolah, kamu sakit..?". Tanya Joss.
"Aku dengar dari mama kamu kamu mau ngelanjutin kuliah ke luar negeri..?". Sambung Luke.
Mew tidak menjawab, ia tetap diam dan mengabaikan kedua sahabatnya itu.
"Kenapa sih, kamu nggak marah ke aku karena masalah davikah kan..?". tanya Luke serius.
"Aku nggak suka davika jadi buat apa aku marah untuk saat ini aku ingin sendiri jadi kalian berdua pergi saja..".
Joss duduk di tepi ranjang dan berhadapan langsung dengan temannya yg kini tampak berbeda. "Kita berdua di sini dipanggil sama mama kamu, dia bilang sekarang kamu jadi pemurung, kita juga khawatir dengan keadaanmu Mew...".
"Iya, mau bagaimanapun kita sudah berteman lama, lebih baik kau cerita Jika ada masalah, siapa tahu kita bisa bantu...". Sambung luke.
"Untuk saat ini aku hanya ingin kalian berdua pergi..".
Joss dan luke pun hanya bisa saling memandang satu sama lain, benar yang dikatakan nyonya jong Mew sangat berubah tidak seperti dulu lagi.
"Bagaimana kalau kita balapan mobil..?". Celetuk Joss.
"Iya Mew, ayo kita balapan lagi..".
Mew seketika menatap tajam kedua temannya dan bangun dari tempat tidurnya, ia kesal lalu mendorong kasar mereka berdua dari dalam kamar, "keluar...!! kalian berdua ingat.. aku tidak mau dengar kata balapan lagi saat sedang bersamaku..". Bentaknya.
Ia lalu membanting pintu tepat di depan wajah kedua temannya, hingga membuat joss dan luke benar-benar bingung dibuatnya.
"Mew Kenapa sih...?". ucap Joss.
Luke sendiri hanya bisa menggeleng, keduanya pun memutuskan untuk meninggalkan kediaman jongcheveevat.
. .
Tengah malam, Mew yang hampir satu bulan ini tidak pernah meninggalkan kamarnya tiba-tiba mengetuk kamar sang adik.
'Tok...tok...tok..."Bright Apa kau sudah tidur..?".
"Belum phi, masuk saja...". Balasnya dari dalam kamar.
"Aku ingin tahu bagaimana keadaan Gulf sekarang..".