Part 3: What if it doesn't enough to be just friend?

614 52 1
                                    

BE YOURS PART 3

Terbangun tanpa pakaian tak membuat ia merasa kedinginan. Ingatan tentang semalam masih membekas jelas dibenaknya. Mengingat hal itu membuat ia tersenyum bahkan sebelum sempat membuka mata. Aroma Hyunsuk seakan masih menempel bersama dirinya. Akan tetapi, lengkungan bulan sabit di bibir tipis itu pudar ketika Jihoon menyadari bahwa ia sendirian di ranjang. Tak ada pria yang lebih kecil itu disampingnya.

Apa Hyunsuk sudah pergi?

Ah, jahatnya.

Jihoon masih teringat ucapan Hyunsuk semalam. Ia tentu tau tipe macam apa lelaki bernama Hyunsuk itu dan dia sadar telah salah memilih seseorang untuk ia cintai.

Andai dia dapat memilih.

"klek."

Pintu terbuka membuat Jihoon terkejut. Seorang pemuda yang semalam tidur didekapannya muncul dengan sebuah plastik putih ditangan kiri dan handphone di tanga kanan.

"Kenapa? kayak liat hantu aja."
Jihoon tersenyum. Anak manis itu ternyata masih disini. Dia sudah menggunakan pakaian lengkap dan terlihat siap untuk pergi.

"Udah mau pergi?" tanya Jihoon terdengar tak rela.

"Eum. Jadwal bimbingan dimajuin jadi jam setengah sembilan. Nih buat sarapan. Gue pesen delivery tadi. Hadiah buat lo karena nggak terlalu kasar semalam hehe...." Hyunsuk meletakan plastik itu diatas meja kemudian sibuk dengan sesuatu di handphone-nya. Jihoon tersenyum kecut.

Gue... Lo....

Mendengar bagaimana cara Hyunsuk memanggil dan menunjuk dirinya membuat Jihoon tak habis pikir mengapa begitu mudahnya bagi Hyunsuk untuk menganggapnya teman.

"Suk. Sarapan bareng ya. Jangan pergi dulu, " pintanya. Ia ingin lebih lama bersama lelaki bermarga Choi itu

"Sorry, ga bisa. Ini gue udah kesiangan. Lain kali ya, Ji. Bye."

Hyunsuk, tanpa menyempatkan diri menengok ke arah Jihoon, segera keluar dari kamar. Meninggalkan suara debuman pintu yang tak terlalu keras. Meninggalkan Jihoon yang lagi-lagi hanya bisa tersenyum kecut melihat si manisnya pergi.

Jihoon tak mengharap dengan janji 'lain kali' yang dilontarkan oleh Hyunsuk.

Bagaimana jika lain kali itu tak akan pernah terjadi?

Jihoon tak mau berharap apa-apa.

"Kalau bisa enteng banget buat lo, kenapa berat banget buat gue, suk? Mana bisa kita kayak gini tanpa bawa perasaan. Lo jahat banget sumpah Suk. Dan begonya gue ga bisa lepasin lo. Gue harus gimana?" gumam Jihoon pelan. Tanpa ia mau, setetes air keluar dari ujung matanya.

Semua tampak mudah pada awalnya ketika Hyunsuk bilang padanya untuk tak mengharapkan apapun dari hubungan ini. Jihoon berpikir kalau dia dan Hyunsuk hanya akan melakukannya sekali, seperti yang sudah sudah dan dia akan dengan segera melupakannya.

Tapi tidak.

Setelah bertemu Hyunsuk dan tidur dengannya, Jihoon hanya bisa memikirkan lelaki itu. Tak ada yang lain.

Jihoon menginginkan pria itu untuknya.

Sentuhannya, ciumannya, desahannya, bukan itu yang ingin Jihoon miliki. Ia ingin memiliki semua yang ada di lelaki itu. Dia hanya mau Choi Hyunsuk. Bukan hanya tubuhnya. Tapi jiwa dan cintanya.

Sebuah smirk terbentuk dibibirnya. Kemudian lelaki itu bergumam dengan sedikit bergetar. Menandakan amarah yang mulai tumbuh di dirinya.

"Gue akan bikin lo jadi milik gue. Gue akan buat lo cinta mati sama gue. Choi bajingan Hyunsuk. Liat aja."

Park Jihoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jihoon

Choi Hyunsuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Choi Hyunsuk

BE MINE || HOONSUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang