BE MINE || HOONSUK

Part 6: Let's talk about it

BE MINE PART 6

"Jihoon. Ayo kita ngomongin ini."

Mereka kini tengah berada di cafe sebuah mall setelah Hyunsuk menghabiskan waktu bersama Miss Hana (dan Jihoon) berbelanja.

Tak perlu usaha keras untuk membuat Miss Hana mengiyakan ajakan Hyunsuk untuk berburu skincare dan beberapa pasang baju serta aksesoris setelah menyelesaikan film. Semudah usaha Jihoon yang mengikuti mereka sepanjang waktu.

Tentunya, Miss Hana lebih banyak bercakap-cakap dan meminta pendapat Jihoon saat memilih barang karena secara logika Jihoon lebih dekat dengannya. Membuat Hyunsuk ingin menendang lelaki itu. Siapa yang pdkt siapa yang dapet.

"Ngomongin apa?" respon Jihoon . Ia tak berminat sama sekali karena dia tau apa maksud Hyunsuk.

"Gue ga akan jadi pacar lo karena gue lagi ngedeketin seseorang. Jadi gue harap lo ngerti. Stop messed up my dating agenda."

Jihoon memandang Hyunsuk remeh setelah menyesap americano-nya.

"Gimana kalau gue bilang lo ga akan berhasil?"

Hyunsuk mengerlingkan mata tak suka mendengar penuturan pria yang lebih muda.

"Gue ga percaya sama lo. Gue lebih percaya diri gue sendiri. Dan gue yakin bakal berhasil."

Jihoon memutar mata.

"Yeah, whatever. Gue ngehargain rasa percaya diri lo. Go ahead. Tapi lo juga ga bisa nyuruh gue buat berhenti ngejar orang yang gue suka."

"Gue ga pernah tuh nyuruh lo berhenti ngejar orang yang lo suka. Bahkan gue gatau orang yang lo suka siapa."

Jihoon mendesis tak percaya. Pemuda dihadapannya ini, selain tak punya muka juga tak punya rasa peka. Membuat Jihoon ingin segera memilikinya dan memberinya sedikit pelajaran agar bisa hidup berdampingan bersama manusia dengan baik.

"This kid needs a lesson," gumam Jihoon.

"What?"

"Nothing."

"Ok, If you want to have a sex with me tonight. Let's do it for the last time."
(Kalau lo pengin ngelakuin itu, ayo lakuin malam ini buat yang terakhir kali.)

Jihoon menatap Hyunsuk tak percaya. Dia kini ingin menghajar pemuda kecil itu. Benar-benar!

"I don't want it. But if you want, come to my house and it means you are my fucking boyfriend."

(Gue gak pengin, tapi kalau lo pengin, dateng ke rumah gue dan itu artinya, lo pacar gue.)

"How many times I've told you? Kita ga bisa lebih dari temen."

"Tapi gue ga peduli. Gue mau lo, bukan sebagai temen apalagi cuma partner sex."

Hyunsuk mengerang frustasi. Mengulum bibirnya dan menutup matanya pertanda dia kesal.

"Ok. whatever. Terserah lo tapi gue udah kasih lo peringatan. Jadi, jangan pernah anggap gue orang jahat karena itu kemauan lo sendiri."

Kemudian, keduanya sama-sama diam. Tenggelam dalam pikiran masing-masing.

"Why?" Jihoon bergumam setelah beberapa keheningan menyelimuti keduanya.

"Why what?"

"Kenapa lo nggak mau sama gue? I don't think you are not into boys." (gue pikir lo juga suka cowok.)

"Karena lo bukan tipe gue."

"Gimana tipe lo?"

"Tipe gue yang lebih tua. Dan lo terlalu mamba, gue ga suka."

Jihoon mengangguk.

"Ok. Noted."

"Wait, what do you mean?"

"Yh, bisa jadi langkah gue buat maju ngedeketin lo. Karena lo keberatan gue jadi cowok mamba mulai besok gue bakal jadi cowok bumi atau kue. Atau kalau gak bisa gue bisa jadi cowok lo."

"Shit. Tell me you are joking."

"Anyway, gue ada banyak jadwal beberapa hari ke depan. Jangan ke rumah gue karena gue ga bakal ada disana. Take your time to miss me."

Hyunsuk mengedikkan bahu tak peduli.
Tapi sebenarnya ada rasa ingin bertanya apa yang akan Jihoon lakukan.

Karena yang ia inginkan hanyalah Jihoon berhenti mengejarnya bukan berhenti menemuinya.

***

TBC
thanks for reading

picts