Part 11 [END]: Be Mine

950 60 9
                                    

BE MINE PART 11 [END]

Hyunsuk melihat jam di tangan yang telah menunjukkan jam setengah lima. Ia mempercepat langkahnya menuju taman. Dimana Jihoon memintanya bertemu.

Hyunsuk tak berharap banyak karena ia sudah sangat terlambat.

Ditelusurinya setiap jengkal taman dengan mata hitamnya. Hendak menyerah ketika tak melihat seorangpun disana. Hanya beberapa mahasiswa yang tengah melakukan olahraga sore.

Namun, wajahnya berseri ketika melihat seorang lelaki berblazer biru yang tengah duduk di bangku panjang seperti sedang menunggu seseorang. Jihoon masih ada disana. Ia masih menunggu. Syukurlah.

"Jihoon," panggilnya.

Yang dipanggil menoleh. Terlihat terkejut tapi Hyunsuk lebih terkejut karena melihat wajah merah dan mata sembab Jihoon. Apa dia menangis?

"Hei, ada apa? Why are you cryin'? (kenapa nangis?)"

Hyunsuk berlari mendekat. Duduk disanan dan menangkupkan tangan kecilnya ke wajah tampan itu.

"Pikir aja sendiri." Jihoon menjawab kesal.

"Maaf. Maaf udah buat lo nunggu kelamaan."

"Udah biasa."

"Maaf." Memang apalagi yang bisa pria kecil itu katakan?

Jihoon merengut. Belum puas. Tangan Hyunsuk masih setia menangkup di pipinya yang telah kering karena jari-jari mungil Hyunsuk telah mengelap air yang tadinya jatuh dari mata indah itu. Jihoon juga tak berniat untuk melepas.

Mereka hanya saling bersitatap satu sama lain. Seperti sedang bertelepati.

"Cup."

Hyunsuk mengecup bibir Jihoon sekilas. Membuat si empu terkejut.

Hyunsuk menciumnya? Di tempat umum?

Rasanya seperti mimpi.

"Jihoon. Mau nggak nembak gue sekali lagi?"

"Hah?" Jihoon ini masih tidak bisa mencerna keadaan.

"Tembak gue sekali lagi. Please."

"Tapi jangan ditolak ya. Gue capek," pintanya.

"Tembak dulu."

Jihoon tersenyum. Mengusap surai hitam lelaki yang tak lebih tinggi darinya. Kemudian, ia genggam tangan mungil milik Hyunsuk.

"Choi Hyunsuk. Would you be mine?"

"Hah? Apa? Gue  ga salah dengerkan?" Respon Hyunsuk membuat Jihoon mengerutkan kening. Tak mengerti dia.

"Gue ini ceritanya lagi pura pura kaget." Hyunsuk menjelaskan.

Jihoon tertawa gemas.

"Yup, lo nggak salah denger. Would you be mine."

"YES. MAKE ME YOURS PLEASE."

Jihoon tak dapat menahan tawa dan tangis. Dipeluknya pemuda kecil yang selalu ia perjuangkan itu. Sudah cukup. Ia bahagia sekali.

"Jihoon, aku gabisa napas." Hyunsuk berontak dari pelukan Jihoon.

Jihoon melepaskannya demi kelangsungan hidup kekasih barunya itu.
"Makasih ya, Ji. Thanks for loving me and trying so hard for me." Hyunsuk menatap Jihoon tulus. Pria dengan blazer biru itu menggeleng.

"Nope. Loving you is my pleasure. Gue yang makasih karena lo udah mau buka hati buat gue."

Hyunsuk yang sekarang menubruk Jihoon dan masuk ke dalam pelukan, bersandar pada dada bidang lelaki itu.

BE MINE || HOONSUKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang