“Jangan hanya fisik yang kamu perbaiki. Namun juga akhlak dan perilakunya.”
''''''
“Kok gendutan sih?"
"Kurus banget!”
“Pendek banget!”
“Item banget!”
"Sekarang jerawatan ya?”
"Jelek banget!”
Kebanyakan orang jika berbicara tak memikirkan perasaan orang lain. Mungkin ada beberapa dari mereka yang bisa untuk cuek dan tidak memikirkan apa yang orang lain katakan. Namun ada juga yang tidak.
“Lebih baik ngomong apa adanya daripada sok munafik,” kata sebagian orang.
Dulu saya juga pernah berpikiran seperti itu. Namun, seiring berjalannya waktu kata-kata itu sepertinya tidak benar.
Begini, coba posisikan saja dirimu yang ada pada mereka yang kerap sekali direndahkan. Yang menahan rasa sakit akibat omongan orang. Yang berusaha tersenyum untuk menutupi rasa sakit itu. Dan yang mencoba untuk tidak menangis mendengar omongan orang yang menyakitinya.
Jujur itu harus. Tapi menghargai perasaan orang lain itu juga perlu!
Kita tidak tahu sebetapa rapuhnya orang itu.
Kita tidak tahu seberapa besar perjuangannya bisa sampai di titik sekarang.
Kita tidak tahu masalah apa yang orang itu rasakan.
Kita tidak tahu seberapa sering orang itu menangis akibat omongan yang menyakiti hatinya.Kita tidak tahu itu!
Jadi cobalah untuk berpikir terlebih dahulu sebelum berkata. Luka yang sudah membekas di hati manusia sulit untuk dihilangkan, bahkan mustahil.
Jika diri kalian tidak mau dicela tentang fisik atau apapun itu, setidaknya kalian juga tidak mencela orang lain. Walaupun itu memang benar adanya.
Sampai sini paham?
Dan untuk kalian yang kerap sekali mendengar cemoohan yang dilontarkan oleh seseorang padamu. Maka saya katakan, tutuplah telingamu.
Kita tidak bisa membuat semua orang menyukai kita. Yang kita bisa hanya membatasi diri untuk mendengar hinaan orang lain terhadap kita.
Ada saatnya kita perlu merasa bodoamat.
Setiap manusia yang Tuhan ciptakan itu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Mungkin kelebihannya bukan terletak pada fisikmu, melainkan pada hatimu.
Tuhan itu adil.
Jadi jangan pernah merasa diri kalian jelek, karena setiap manusia mempunyai kelebihan tersendiri.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Perihal jodoh, biarlah Tuhan yang menentukan. Tugas kita hanyalah berusaha untuk memperbaiki diri supaya menjadi lebih baik dari hari sebelumnya.
"Bukankah jodoh itu takdir? Lalu mengapa saya harus memperbaiki diri?”
Jodoh itu memang takdir Tuhan. Namun, takdir Tuhan dapat dirubah dengan doa. Maka jangan lelah untuk berdoa supaya mendapat jodoh yang bisa menemani kita di dunia dan juga di akhirat.
Jika yang kamu perbaiki hanyalah fisik, maka kamu akan bertemu dengan jodohmu yang hanya memandang fisik saja. Namun, jika pelan-pelan kamu memperbaiki dirimu, menata kembali hidupmu, saya percaya bahwa Tuhan akan mengirimkan jodoh yang terbaik untukmu.
Bukankah jodoh adalah cerminan diri sendiri?
Tidak ada salahnya kamu peduli dengan penampilan kamu, namun jangan lupakan akhlak dan perilakunya juga.
Jadi, jika membahas tentang fisik pasti tidak akan ada habisnya. Seseorang yang mencintai hanya karena fisik, maka cinta itu juga akan memudar seiring bertambahnya usia.
Biar saya katakan. “Kalian cantik! Jangan terus menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa secantik orang lain. Jerawat, gendut, kurus, pendek, itu wajar. Yuk mulai dari sekarang cintai diri kalian sendiri. Karena kalo bukan kalian siapa lagi?”
Sampai sini paham ya. Jangan membandingkan fisikmu dengan orang lain!
Dan terakhir. Jika kalian ditinggalkan hanya karena fisik, maka bersyukurlah! Itu tandanya Tuhan sedang menjauhkannya dari orang yang tidak pantas untukmu.
Seorang yang sudah ditakdirkan Tuhan untukmu akan datang di waktu yang tepat.
Mungkin, Tuhan sengaja membuat hatimu patah lewat fisikmu, supaya Tuhan ingin kamu kembali lagi padanya dan mendapat seseorang yang lebih baik dari sebelumnya.
Bukankah Tuhan yang mengatur hidupmu? Lantas apa yang harus kamu khawatirkan? Sudah saya katakan bukan, jika tugas kita hanya lebih mendekatkan diri dengan Tuhan dan memperbaiki diri supaya bisa menjadi orang yang lebih baik.
Ingat! Lebih baik dari dirimu yang sebelumnya. Bukan lebih baik dari orang lain.
07 Oktober 2022.
•••••••
Untuk kalian yang mau curhat bisa langsung DM di Instagram aku ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Goresan
Poetry[ FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Bukan cerita fiksi, melainkan sebuah motivasi. Tulisan ini ditulis bukan semata-mata hanya untuk pembaca saja. Namun, juga untuk Si Penulis. "Tidak ada suatu kebetulan. Jika kamu sudah membaca tulisan ini b...