Banyak hal yang membuat pikiran saya terus berkecambuk. Memikirkan apa yang seharusnya tidak saya pikirkan, bahkan untuk berhenti rasanya susah.
Kekhawatiran yang selalu saya pikirkan setiap hari tentang masa depan yang bahkan saya belum mengetahuinya.
"Bagaimana kelak jika saya tidak menjadi apa-apa?"
"Bagaimana jika setelah ini saya gagal lagi?"
"Bagaimana jika saya tidak bisa menjadi seorang yang sukses?"
"Bagaimana jika saya tidak akan menemukan seseorang yang mencintai saya dengan tulus?"
"Bagaimana jika saya tidak akan pernah bisa sembuh?"
Bahkan masih banyak bagaimana-bagaimana di otak saya. Rasa khawatir itu membuat saya tidak tenang, bahkan setiap malam pikiran yang seharusnya saya istirahatkan tapi terus memikirkan sesuatu yang seharusnya tidak saya pikirkan.
Mungkin itu yang menjadi overthingking kita setiap malam bukan?
Sepertinya memang sangat sulit untuk tidak memikirkan bagaimana nasib kita kedepannya. Apakah berhasil atau tidak?
Tapi bukankah kita punya Allah yang mengatur jalannya hidup kita?
Jangan pernah lupakan jika sepotong besi rusak karena karatnya sendiri. Jadi jangan biarkan pikiranmu merusak dirimu.
Rencana Allah itu sudah pasti yang terbaik untuk kita. Tapi yang terbaik didapatkan juga tidak bisa dengan cepat, namun Allah akan memberinya jika waktu itu sudah tepat.
Gagal tidaknya kita di masa depan setidaknya kita sudah berusaha, karena yang terbaik menurut kita belum tentu yang terbaik menurut Allah.
Tugas kita hanyalah berusaha dan berdoa. Selebihnya biarkan Allah yang menentukan nasib kita.
Jika ingin menyerah, pikirkan kembali rencana awalmu bagaimana kamu bisa bertahan sampai sekarang. Betapa kerasnya kamu berusaha seorang diri tanpa bantuan dari siapapun dan membuatmu bisa melangkah lebih maju dari kamu yang dulu.
Hanya karena hujan gerimis kamu akan menyerah? Lantas apa kabar kamu yang bisa melewati hujan badai saat itu dan masih bisa berdiri hingga hari ini.
Lelah itu wajar.
Tapi jangan jadikan lelahmu untuk kamu menyerah.
Coba sesekali lihat ke belakang. Seberapa jauh kamu melangkah? Seberapa sakit kamu bertahan? Seberapa pedihnya kamu berusaha untuk meraih itu semua?
Yakin ingin menyerah?
Kalo nangis bisa membuat kamu bisa lega maka menangislah! Tidak ada orang yang benar-benar kuat di dunia, bahkan orang terkuat pun pasti mempunyai sisi rapuh yang tidak pernah diperlihatkan.
Biarkan orang mengatakan kamu lemah, karena yang tahu diri kamu itu hanya kamu sendiri.
Orang-orang hanya akan memuji kamu ketika kamu berada di atas, tanpa mempertanyakan bagaimana prosesnya supaya kamu bisa seperti saat ini.
Suatu kesuksesan tanpa pengorbanan rasanya akan hambar. Kita tidak akan pernah tahu rasanya bahagia karena sudah meraih semuanya, sejatinya pengorbanan itu perlu.
Rasa sakit yang kita rasakan saat ini akan menjadi rasa senang yang kita rasakan esok.
Jika saat ini kamu sedang kehilangan arah jalan, maka dekatkanlah dirimu pada yang mempunyai jalan.
Allah.
Tidak ada jalan yang tidak bisa kita lewati, bahkan jalan buntu saja Allah masih punya cara untuk kita melewatinya, dengan cara berputar kembali lalu mencari jalan lain.
Otak kita tidak akan mampu memikirkan jalan apa yang Allah berikan untuk kita. Maka dari itu, pentingnya kita percaya dengan apa yang Allah takdirkan.
Percayalah semuanya akan baik-baik saja.
Lantas, apakah masih ingin menyerah?
19 Februari 2024
•••••••
TBC....Setelah aku pikir-pikir lagi partya masih ingin aku tambah terus. Enggak jadi berhenti di part sebelumnya.
Mungkin aku juga butuh penguat untuk diriku sendiri, dan kalian.
So, masih akan ada part-part ang akan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Goresan
Puisi[ FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA ] Bukan cerita fiksi, melainkan sebuah motivasi. Tulisan ini ditulis bukan semata-mata hanya untuk pembaca saja. Namun, juga untuk Si Penulis. "Tidak ada suatu kebetulan. Jika kamu sudah membaca tulisan ini b...