~END~ | Putri Yang di Tinggalkan

307 - 308

Bab 307 banyak hal telah menjadi pembalikan besar

Penjaga sudah mengambil token dan menawarkannya Kaisar Jing melihatnya lama sebelum melemparkan token ke tangan wali, menatap Xie Huainan dengan ekspresi muram, dan bertanya, "Apa yang harus kamu katakan? ?"

Xie Huainan mengangkat matanya untuk melihat Kaisar Jing dan berkata, "Weichen tidak tahu mengapa masalah ini disalahkan pada saya, tetapi masalah ini benar-benar tidak ada hubungannya dengan saya. Weichen mengakui bahwa tidak ada gunanya. , saya jatuh ke dalam jebakan kali ini, saya hanya berharap kaisar dapat mengembalikan menteri yang adil!"

Meskipun nadanya lambat, dia sangat serius, dan perasaan tulus dalam kata-katanya membuat orang merasa sedih.

"Keadilan? Sekarang buktinya kuat, kamu bertanya padaku tiga pertanyaan lagi dan tidak tahu bagaimana aku bisa mengembalikan keadilanmu?" Nada suara Jingdi berat, dan dia memandang Xie Shengli dan bertanya, "Xie Lao, apa milikmu? trik pintar?"

Xie Shengli memandang Xie Huainan dengan sedikit kebencian pada besi dan baja, dan berkata dengan sedih, "Veteran itu tidak memiliki trik yang cerdas, hanya seorang yang berani dan setia. Kaisar, Shengming, memiliki keputusannya sendiri."

Setelah mengatakan itu, dia memandang Shen Jingxiang lagi dan bertanya, "Hanya saja pejabat lama itu tidak jelas tentang sesuatu, di mana mata-mata itu sekarang?"

Shen Jingxiang berkata, "Mata-mata itu ada di luar aula sekarang."

Setelah mendengar ini, Kaisar Jing segera berkata, "Umumkan dia ke istana."

Tidak lama kemudian, beberapa tentara mengawal mata-mata itu, dia masih mengenakan seragam tentara, tapi alisnya sedikit lebih tinggi dari Central Plains. Terlihat mata-mata itu sedang berjuang, tubuhnya diikat dengan lima bunga, pakaiannya longgar, dan matanya masih enggan dan benci.

Melihat Kaisar Jing, mata-mata itu tidak berlutut, tetapi mencibir, "Oh, apakah ini kaisar Dataran Tengah? Dia tidak terlihat sangat baik. Jauh lebih buruk daripada raja agung kita!"

Apa yang dia katakan benar-benar memberontak, dan prajurit di belakangnya tiba-tiba meletakkan kakinya di lututnya dan minum dengan suara rendah, "Berlututlah!"

Dia ditendang seperti ini, kakinya tertekuk tanpa sadar, dan dia berlutut dengan plop. Mata-mata itu masih ingin berjuang, dan tak berdaya ditekan oleh para prajurit, tidak bisa bergerak, dan hanya bisa mengungkapkan kemarahannya dengan matanya.

"Kalian orang-orang dari Dataran Tengah jauh lebih biadab daripada kami. Begitukah cara kalian memperlakukan orang-orang dari negara lain!"

Sebelum Kaisar Jing berbicara, beberapa menteri telah membalas, "Karena Anda adalah anggota dari kamp musuh, Anda mencoba mencuri informasi dari negara kita ketika kedua negara berperang. Adalah suatu kehormatan untuk tidak memenggal kepala Anda di tempat. Anda telah berulang kali Berbicara dengan liar, itu adalah kejahatan yang layak dihukum mati!"

“Bah, matamu melihatku mencuri informasi, aku baru saja mengirim surat!” Mata-mata itu langsung membalas dengan sepasang mata.

Kaisar Jing bertanya dengan anggun, "Kepada siapa Anda mengirim surat itu?"

Mata-mata itu berhenti sedikit, membuka mulutnya, dan kemudian menutupnya tiba-tiba, dengan sikap sok yang tidak akan kukatakan padamu.