Final

3.8K 387 98
                                    

Sasuke menatap layar ponselnya aneh. Nama Ino yang muncul membuatnya heran. Selama ini gadis itu tak pernah menghubunginya satu kalipun.

"Halo..."

"Sasuke?"

"Hn..."

"Kau berpacaran dengan Karin?"

Ekspresi Sasuke membatu mendengar pertanyaan Ino. "Apa-apaan kau?"

"Sudah, jawab saja!" Desak Ino

"Tidak!"

"Eehhh.. sungguh?"

"Ck... Memangnya apa urusan mu?" Balasnya dingin. Bisa ia dengar Ino mengumpat pelan diseberang sana sebelum kalimat yang keluar dari mulut Ino membuatnya nyaris terkena serangan jantung!

"Sasuke... Sakura sakit!" Suara Ino terdengar panik d seberang sana.

"Sakit? Sakit apa?"

"Um... liver..." Jawab Ino pelan. Diseberang sana Ino komat-kamit berdoa agar kata-katanya tidak jadi kenyataan. Ya... Dia tidak bohong kan? Liver itu nama lain hati. Dan sahabatnya sekarang sedang patah hati, batinnya menghilangkan rasa bersalah.

Mata Sasuke sontak membulat. "Dimana dia sekarang?"

"Dirumahnya..."

"Apa? Kenapa masih dirumah? Kenapa tidak dibawa kerumah sakit?"

"Sakura tidak mau."

"Orang tuanya?"

"Sedang berlibur..."

Sasuke menggeleng heran. Bisa-bisanya mereka berlibur sementara anak mereka sakit parah.

"Aku kesana sekarang!" Sasuke mematikan sambungan telepon dan langsung menyambar kunci mobilnya.

Sementara itu diseberang sana, Ino menggigiti kuku nya. Berharap apa yang ia lakukan tidak memperburuk keadaan.

Gadis itu terlalu gemas dengan Sasuke dan Sakura. Saling cinta tapi tidak saling jujur.

Walau dalam kasus ini, Sakura lah yang tidak mau jujur.

Karena terlalu tenggelam dalam pikirinnya, sampai Ino tak menyadari kehadiran Sasuke.

"Dimana Sakura?" Tanya laki-laki itu bergegas menaiki tangga.

"Dikamarnya..." Ino berlari kecil mengikuti langkah lebar Sasuke.

Gadis itu menghalangi Sasuke yang sudah akan membuka pintu. "Minggir..." Sasuke memberikan tatapan memperingatkan pada Ino.

Sementara itu, Ino yang memang pada dasarnya tidak takut sama sekali balas menatapnya dingin. "Sebelum kau masuk, kau harus mendengarkan ku..."

"Kau bilang Sakura sakit! Dan sekarang kau mengulur waktu! Sahabat macam apa kau!" Tuduh Sasuke kejam.

Ino menghela nafas lelah. "Maaf, aku berbohong!"

Mata Sasuke menyipit tak suka. "Apa?" Desisnya.

"Yah, dia memang sakit..." Sasuke sudah hampir menyela sebelum Ino menyuruhnya diam dengan gerakan tangan. "Demam."

"Hanya demam?"

"Ya..."

"Kau bilang liver!" Bentak Sasuke, tak tau rasa lega atau kesal yang lebih dominan sekarang.

"Yah, liver, tapi tidak seperti liver yang kau pikirkan!"

"Apa maksudmu?"

"Dia sakit hati, kau tau kan... broken heart. Dan hati nama lainnya liver."

Love me, Sakura.. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang