"Aku cinta kamu. Sekarang. Dan semoga sampai nanti."
Kalimat itu kembali berputar dikepala Sakura. Membuat perasaannya campur aduk. Senang, tapi juga sedih. Lega, tapi juga sesak.
Sasuke hanya menyatakan. Tapi tidak menanyakan. Tidak meminta, tapi hanya memberi.
Gadis itu membenturkan kepalanya pelan pada meja, membuat Ino dan Hinata yang duduk dikanan kirinya menatap kasihan.
Mereka sudah tau semua, tak butuh waktu lama bagi Sakura untuk mendatangi Ino dan menceritakan semuanya.
Dan karena Hinata sedang bersama dengan Ino, maka mau tak mau Hinata mendengarnya juga.
"Datangi saja dia, dan ungkapkan perasaanmu."
Sakura menatap Ino kesal. "Kalimat itu seperti hukuman mati bagiku, tau..."
Ino memutar matanya. "Kau terlalu berlebihan dalam mengartikan sikap seseorang. Sasori, ingat?"
Sakura melempar pena nya pada Ino. "Jangan sebut nama si brengsek itu."
"Mungkin, kalau Sasuke tau apa yang dilakukan Sasori padamu, kita akan mendengar pengumuman berita duka." Hinata bergidik membayangankannya.
"Dia tidak tau?" Tanya Sakura tak percaya. Tidak mungkin Sai dan Naruto menyembunyikan berita itu darinya.
Hinata mengedikkan bahunya. "Setau ku, dia tidak tau."
Sakura menghela nafas. Lagi pula, untuk apa Sasuke mengetahui kisah cintanya yang menyedihkan setelah ia memaksa lepas dari laki-laki itu.
"Kau ingin Sasuke tau?" Tanya Hinata penasaran.
Sakura menggeleng lemah. "Tidak... itu terlalu memalukan."
"Mungkin karena itu Sai dan Naruto tidak memberitau Sasuke. Sai adalah lelaki yang baik, asal kau tau saja." Hinata mengedipkan sebelah matanya pada Ino yang balas menatapnya datar.
"Kau ingin kami menginap dirumah mu malam ini?"
Sakura mengangguk antusias mendengar tawaran Ino. Kedua orang tuanya sedang liburan, ia tak ingin sendiri karena hanya akan membuatnya semakin sedih.
"Maafkan aku... Aku harus menghadiri acara keluarga malam ini." Hinata tampak merasa bersalah.
"Tidak apa Hinata... Aku mengerti situasi mu."
Hinata mengangguk. "Terimakasih..."
Karena Sakura mulai membawa mobil sendiri, akhirnya ia membiarkan Ino pulang dulu untuk mengambil barang yang gadis itu perlukan sementara Sakura akan langsung kerumahnya.
Sakura memilih untuk pulang lebih lama karena ia tau Ino akan memerlukan waktu lebih lama untuk sampai dirumahnya. Dari pada kesepian dirumah, lebih baik gadis itu menunggu di kampus yang masih ramai.
Sepertinya ia memilih waktu yang salah saat matanya menangkap siluet seseorang yang sangat ia nantikan akhir-akhir ini.
Sasuke!
Tapi laki-laki itu tidak sendiri. Karin, si pemandu sorak yang gemar memakai pakaian terbuka terlihat sedang menempelkan seluruh lekuk tubuhnya pada Sasuke.
Sakura berbalik cepat menuju parkiran dengan kepala menengadah keatas untuk mencegah air matanya tumpah.
"Sialan..." Rutuknya sambil berjalan cepat.
***
Sasuke mulai risih dengan makhluk disebelahnya yang terus menerus menempel seperti lintah sejak ia datang ke kampus pagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love me, Sakura.. ✔
FanfictionDimana ada Sakura, pasti ada Ino. Mereka seolah sudah satu paket karena berteman karib sejak masuk sekolah dasar hingga sudah berstatus mahasiswi. Tapi, apa jadinya saat Ino memilki kekasih, Shimura Sai yang juga bersahabat karib dengan Uchiha Sasu...