1

16.7K 683 1
                                    

                        Happy reading

Jangan lupa vote dan comment.
.
.
.
.
Di sebuah kamar ada beberapa remaja laki-laki yang sedang mengobrol.

"Yakin lu mau ngajak dia balapan lagi?"Tanya Jagat.

"Ya iya lah, ga terima gue dipermaluin kegitu." Jawab Rangga.

"Tapi lu masih belum sembuh total, gue khawatir sama kesehatan lu ga." Ucap Jagat khawatir dengan kesehatan Rangga.

"Gue udh sembuh gat, ini buktinya." Ucap Rangga sambil mengangkat kedua tangannya,  agar meyakinkan Jagat kalau dirinya sudah sembuh.

"Yaudh deh terserah lu." Ucap Jagat pasrah karena Rangga sangat keras kepala.

"Ga, kemaren kan lu taruhan sama Arsen, terus lu kalah, berarti lu jadi babunya Arsen dong?" Tanya Elang.

"Iya juga, gue ga kepikiran sampe kesitu." Ucap Dion.

"Gue gak peduli itu, yang penting gue harus menang kali ini."

Flash Back

Rangga mendekat kearah meja geng Arsen.

"Lo gue tantang buat balapan sama gue, kalo lo kalah lo harus nurutin semua kemauan gue, dan kalo gue kalah gue turutin semua kemauan lo, gimana?" Tanya Rangga to the point.

"..." hening sejenak dan Rangga memulai pembicaraan kembali.

"gue tunggu lo di area balapan, kalo lo ga dateng lo bukan cowo." ucap Rangga dengan nada mengejek.
Lalu Rangga pergi dari meja Arsen.

Rangga sampai di mejanya, lalu langsung mendudukan pantatnya di kursi kantin, dan merebut minuman milik Elang.

"anj*ing, itu minuman punya gue."

"Bacot!"

"Gimana, mau?" Ucap Jagat.

"kaga tau, gue cuma bilang gue tunggu di area balapan." jawab Rangga.

"Terus gimana?" Tanya dion.

"Ya gak gimana gimana." jawab Rangga.
Dion mengelus dadanya, sepertinya ia harus setok kesabaran yang banyak, untuk menghadapi Rangga.

Bel pun berbunyi, lalu mereka berempat pun pergi dari kantin, dan menuju kekelas masing-masing.

Flash End


Sekarang Rangga sedang berada di jalan menuju ke area balapan, untuk membalaskan dendamnya itu.

Sebelum nya dia sudah menyuruh anggota GMK untuk memberi tau kepada Arsen untuk balapan dengannya kembali dan Arsen menerimanya kembali.

Sekarang ia sudah berada di pinggir lapangan menunggu Arsen dkk untuk kedua kalinya.

"Ga, lu yakin nih mau balas dendam ke tu cowo?" Tanya Dion.

"Ya yakin lah, kalo gue ga yakin ngapain gue kesini!" Sewot Rangga.

"Nah tuh dia orangnya yang ditunggu-tunggu."
Ucap Elang.

Dengan senyuman mengerikan, Rangga mendekat kearah Arsen dkk yang baru saja datang, dan langsung berdiri didepan wajah Arsen yang sedang sibuk membuka helmnya itu.

Arsen yang baru saja melepas helmnya terkejut akibat wajah Rangga yang sangat dekat dengan wajahnya, 10 detik berlalu dan mereka masih pandangan-pandangan, Elang berdehem "Ekhem, mau balapan apa pandang-pandangan sih?" Tanya Elang, Arsen memutuskan pandangan itu lalu Arsen memalingkan wajahnya yang memerah, Lalu Arsen langsung memakai helmnya kembali, menutupi mukanya yang merah.

"Anjing ko gue deg degan, mana dia mukanya imut banget lagi, bisa gila gue lama lama, apa gue ajak damai aja kali ya?" batin Arsen.

"Eh eh, malah ngelamun lagi ni bocah." ucap Rangga sambil melabai lambaikan tangannya didepan wajah Arsen.

Arsen pun tersadar dari lamunannya, yang dia liat pertama adalah wajah Rangga yang sedang melambai-lambaikan tangannya di depan wajahnya.

"Udah siap kan lo?" Tanya Rangga.
Arsen dengan gugup mengangguk, dan menyalakan motornya kembali.

Lalu Rangga mendekat kemotor miliknya dan menaikinya dan tidak lupa memakai helm full facenya.

Dan sekarang mereka berada di garis start.

"siap-siap kalah lo!" Teriak Rangga, dengan menyeriang.

"Sudah siap?" Ucap cewe yang berada digaris start.
Mereka berdua sontak mengangguk bersamaan.

"1"

"2"

"3"

"Mulai!"

Lalu seperti biasa mereka menekan pedal gas dengan kecepatan tinggi.

Rangga memimpin barisan, lalu disusul oleh Arsen lalu Rangga yang tidak terima pun menekan pedal gasnya dengan kecepatan tinggi untuk menyusul Arsen.

Masih sama, Arsen yang memimpin dan Rangga tertinggal jauh di belakang

Lalu Arsen menancap gasnya dan melewati garis finish, dan baru dengan Rangga.

"Bangsat!" Umpat Rangga.
Lalu Rangga mendekat keteman-temannya.
Rangga membuka helm full facenya.

"Apa gue bilang lu pasti kalah."ucap Dion.

"Ya mana gue tau anjing!"jawab Rangga.

"Gue kira menang tadi, eh taunya tu orang dah tau kelemahan gue." lanjutnya.

"Ya mau gimana lagi nasi udh jadi bubur, dan juga lu harus siap di suruh-suruh sama geng nya si Arsen." Ucap Dion dengan nada mengejek.

"Yon lu bisa diem gak, pusing gue dengerinnya dari tadi kerjaannya lu ngomel mulu, ngalahin emak gue!" Ucap Rangga frustrasi sambil menarik-narik rambutnya.

"Mau belajar jadi orang stres lu?" Tanya Elang.
Dan tidak digubris oleh Rangga.

Di lain tempat ada segerombolan remaja laki-laki yang sedang berdiskusi, ya tidak lain tidak bukan geng Arsen dan dengan anggota inti lainnya, mereka sedang berdiskusi tentang mereka damai dengan geng GMK a.k.a gengnya Rangga.

"Sen, lu yakin mau damai ama tu bocah tengil?" Ucap Jordan.

Arsen mengangguk.

"Sen yakin?" Gantian sekarang yang bertanya Andre.

"Ya, gue yakin."jawab Arsen.

"Terus perjanjian lu sama dia gimana?" Tanya Jordan.

"Gue masih bisa nyuruh-nyuruh dia kan itu perjanjiannya, kalo gue kalah gue harus turutin semua kemauan dia, dan kalo gue menang dia turutin semua kemauan gue." Jawab Arsen.
Dan Jordan hanya manggut-manggut.

"Alasannya lu mau damai?" Tanya Andre.

"Selama ini gak guna kita geng-gengan, mending kita damai, sampai kapan kalo kita gak damai damai, lu mau kita berantem terus?"jawabnya tegas.
Andre Jordan hanya manggut-manggut, ada benernya juga apa yang di bilang Arsen.

"Ayo kita kesana, kita temui ketuanya, dan kita ajak damai."lanjutnya.

"Sekarang banget sen?" Tanya Jordan.
Dan diangguki oleh Arsen.

Lalu mereka bertiga mendekat ke sekelompok remaja laki-laki itu.

TBC

Ceritanya ngawur maaf banget.

Sampe sini dulu ya, nanti kita lanjut besok lagi, dan sorry banget kalo ada yang typo aku juga manusia jadi bisa salah hehe, dan ini juga karya pertama aku temen-temen😆,
Jadi minta di koreksi, dan kalo aku ada yang typo kalian kasih tau aku ;),

01.10.22

Janin menyatukan kita berdua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang