19

6.6K 358 14
                                    

Arsen keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggangnya, ia menatap kearah Rangga yang sedang duduk diatas kasur menyenderkan kepalanya.

Arsen melihat pemandangan Rangga yang menggunakan kaos putih yang tipis membuat puting nya menonjol, dan celana hot pants, membuatnya sangat sexy.

Arsen mendekat kearah Rangga yang sedang asik menonton film kesukaannya.

"Rangga?" panggil Arsen membuat Rangga menoleh kearah sebentar lalu menatap televisi kembali.

"Hm?"

"Kamu ngapain pake celana kek gitu?" tanya Arsen dengan mata yang terus menatap kearah paha Rangga.

"Nggak papa lagi pengen aja." jawab Rangga santai, padalah yang satunya udah panas dingin.

Arsen mendekat kearah Rangga menatap manik mata Rangga dengan jarak yang sangat dekat, mereka bisa merasakan napas satu sama lain.

"Ngapain si kamu deket deket?" tanya Rangga. Ia merasakan aura yang berbeda dari Arsen.

"Rangga, boleh nggak malem ini aku ketemu sama bayi?" tanya Arsen dengan puppy eyes.

Rangga mengerti maksud ucapan Arsen, tapi apa boleh melakukan itu saat sedang hamil?

"Umm? Boleh engga?"

"Emang boleh begituan pas aku lagi hamil?" tanya Rangga memastikan.

"Boleh kok aku udah pernah nanya sama dokternya." tanya Arsen sedikit bersemangat.

"Kapan kamu nanya nya?"

"Pas kamu check up kehamilan."

"Boleh ya??" mohon Arsen karena Junior nya sudah tidak tahan dengan keseksian Rangga.

"I-iya tapi jangan kasar, pelan pelan aja."

"Iya janji kalo aku kasar pukul aja ya."

Rangga mengangguk.

Arsen langsung mencium Rangga dengan terburu buru.

Cup

"Engh ah..." desah Rangga.

Arsen masih mencium bibir Rangga dengan rakus, setelah puas ia turun ke leher dan membuat tanda kepemilikan dileher Rangga sebanyak mungkin.

"Engh... g-gelii sen ahh.."

Arsen mengangkat baju yang menutupi puting Rangga yang menggoda, langsung melahap puting itu seperti bayi yang kehausan.

"Nghh ah...j-jangan digigit enghh.."

Tidak ada respon dari Arsen, ia terus menghisap puting Rangga seakan akan puting itu mengeluarkan susu yang sangat enak.

Setelah puas ia turun kebawah dan sampai pada milik Rangga yang masih tertutupi celana hotpants.

Ia tarik celana itu dan dibuang sembarang, Arsen memegang milik Rangga yang sangat berbeda dengan miliknya.

"Punya kamu kecil ternyata, Ga." ucap Arsen dengan tersenyum menatap wajah Rangga yang tersinggung dengan ucapan nya itu.

"Bacot! udah buruan selesaiin." sewot Rangga.

Arsen melanjutkan kegiatannya yang tertunda tadi, ia kocok milik Rangga yang mungil.

"Ah.. ah.. engh enak sen.." desah Rangga tidak karuan karena keenakan.

Arsen tersenyum dan menambahkan kecepatan kocokannya, membuat Rangga menggeliatkan tubuhnya.

"Enghh s-sen aku mau keluar ahh.." desah Rangga panjang, dan cairan putih kental miliknya muncrat mengenai tangan Arsen.

Rangga mengambil napas dengan terburu buru setelah ejakulasi nya tadi.

Janin menyatukan kita berdua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang