15

6.2K 404 5
                                    

Happy reading


Beberapa hari berlalu hari setelah Arsen mengajaknya menikah semenjak itu Rangga selalu memikirkan hal itu, dan ditambah oleh Arsen yang selalu bertanya 'kamu sudah siap?' tapi Rangga hanya membalas dengan gelengan kepala.

Seperti biasa Rangga sudah siap dengan seragam sekolah nya yang selalu ia tutup dengan Hoodie oversize miliknya, agar menutupi perutnya yang sudah cukup besar.

Ia berjalan menuruni anak tangga menuju meja makan, ia melihat mamah nya yang sedang sarapan.

"Sini sayang, duduk." suruh mamah nya.

Lalu mamah Rangga mengoles kan selai pada roti tawar setelah sudah ia berikan kepada Rangga.

"Sayang, mamah perhatiin kok kamu setiap sekolah selalu pake Hoodie ya? Cuaca lagi panas terik malah sekarang," pertanyaan mamahnya membuat Rangga tersedak susu yang ia minum.

"Jangan buru buru dong sayang kalo minum, ke sedak kan jadinya."

"I-iya mah."

"Jadi alasan kamu selalu pakai Hoodie itu kenapa?" tanya mamah seperti sangat penasaran dengan jawaban Rangga.

"Gak papa kok mah kan lagi tren baju sekolah di dobel Hoodie."

"Oh iya kah sayang, mamah kok gak tau ya tren itu?"

"Itu si mamah kurang tau tren jaman sekarang, ya udah mah Rangga pamit sekolah dulu ya."

"Iya iya hati hati ya."

"Iya." jawab Rangga dengan berjalan membuka pintu.

Setelah keluar dari rumahnya ia menghela nafas karena akhirnya dia lolos dari bertanya mamah nya itu.

Rangga berjalan menuju garasi mobil lalu ia menaiki mobil nya, ia pernah memakai mobil ini saat dinner bersama keluarga besarnya dulu.

Rangga lebih sering memakai motor kesayangan nya, tapi demi keselamatan nya dan baby akhirnya ia memutuskan untuk memakai mobil itu.

Setelah beberapa menit akhirnya ia sudah sampai disekolah, ia turun dari mobil lalu berjalan menuju kelas nya.

Sesampainya dikelas ia langsung disambut oleh pertanyaan pertanyaan Elang.

"Ga, lu berangkat bareng siapa?"

"Nanti pulang bareng siapa?"

Rangga yang baru saja duduk ia langsung menatap Elang. "Tar dulu apa nanya nya nunggu gue duduk dulu kek!" sewot Rangga.

"Ya maaf kepo gue soalnya."

"Gue berangkat sendiri."

"Pulang pun kek nya sendiri."

"Lu berangkat sendiri emang boleh sama Arsen?" tanya Elang sedikit pelan diakhirinya.

"Gue gak bilang sama dia."

"Emang Arsen kemana? Biasanya jemput lu?"

"Gue nggak tau."

"Selamat pagi anak anak..."

Percakapan mereka pun tertunda karena guru yang memasuki kelasnya.

.
.
.

Jam istirahat pun tiba Rangga dkk berjalan menuju kantin sekolah.

"Eh kalian tau gak?" ujar Elang.

"Nggak, lu belum cerita." jawab Rangga.

"Gue ketemu Jagat sama Jordan di mall berduaan,"

Janin menyatukan kita berdua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang