9

8.4K 485 2
                                    

Happy reading


Rangga terbangun dan duduk lalu melihat kesamping ia mengerutkan keningnya kemana Arsen pikirnya ia hanya mengangkat bahu acuh tak acuh, lalu ia lihat jam menunjukkan pukul 06.47 ia melotot dan langsung berlari kecil ke kamar mandi.

Setelah selesai membersihkan badan ia langsung memakai seragam lalu mengambil tas dan kunci motornya.

"Sayang, sini sarapan dulu."

Rangga mengangguk dan berjalan mendekat meja makan. Mamah Rangga mengoleskan selai strawberry lalu mamah menaruh sepotong roti tawar yang sudah dikasih selai itu dipiring.

Rangga langsung mengambil roti dan memakannya dengan cepat.

"Makannya pelan pelan dong sayang," omel mamah Rangga.

"Mah, Rangga pergi ya udah siang soalnya," pamit Rangga. Ia mencium pipi mamahnya tapi sebelum benar benar pergi ia mengambil segelas air lalu meneguknya sampai habis.

Rangga menaiki motor kesayangannya ia menyuruh satpam rumahnya untuk membukakan gerbang, setelah itu ia menjalankan motornya berjalan keluar setelah sudah benar benar keluar ia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.

Agar tidak ketahuan oleh guru ia menaruh motornya di salahsatu warung yang tidak jauh dari sekolahnya, dan ia akan masuk melalu gerbang belakang.

Ia berjalan di koridor mencari kelasnya setelah sampai ia masuk kedalam kelas yang ternyata sedang tidak ada guru yang mengajar Rangga berjalan menuju tempat duduknya lalu duduk disamping Elang.

"Lang, jam kos?" tanya Rangga.

"Iya, guru lagi pada rapat,"

"Tumben bener lu dikelas enggak ke kantin?"

"Gue kan anak baik jadi dikelas, lagian juga gak dibolehin keluar sebelum jam istirahat,"

"Dari pada dengerin lu ngebacot mulu mending kekantin,"

"Bodo lah yok." Rangga berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju pintu dengan Elang yang membuntutinya.

Ketika dikantin Rangga memesan nasi goreng dan Elang yang memesan bakso dan tidak lupa  minumnya.

"Buset udah ngejogrog di sini aja lu pada," omel Jordan dan dibelakang nya ada Andre, dan Arsen yang sedari tadi menatap Rangga dalam diam.

"Lah lu ngapain ke sini?" tanya Elang.

"Ya terserah gue lah mau kesini kek mau nggak." jawab Jordan dan duduk disamping Elang. Elang tidak menggubris perkataan Jordan ia lanjut memakan bakso.

Andre hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku temannya itu.

Arsen duduk disamping Rangga dan si empunya tidak mempersalahkan itu dan masih melahap makanannya.

"Mau?" tanya Rangga menyodorkan suapan nasi goreng kearah Arsen.

Arsen menggeleng kepala dan fokus kembali menatap ibu dari anaknya itu yang terlihat lucu pikirnya.

"Gue liat liat lu berdua sekarang deket banget, ada apaan sih?" penasaran Jordan karena dulunya Arsen dan Rangga tidak sedekat sekarang.

"Lah lu masa gak tau kalo Rangga ha— aduh sakit Ga!"

"N-nanti aja gue jelasin di basecamp." Rangga menginjak kaki Elang cukup keras membuat Elang mengaduh kesakitan dan menghentikan ucapannya.

"Yaudah iya dah." jawab Jordan dengan mengambil bakso milik Elang.

"Lu modal dikit ngapa masa beli bakso aja kaga mampu!" marah Elang.

Andre dan Arsen hanya menyimak pembicaraan mereka tanpa minat ingin bergabung.

Janin menyatukan kita berdua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang