11

7.8K 501 7
                                    

Happy reading


Rangga melihat jam yang ada di handphone miliknya lalu menatap Arsen, Arsen yang ditatap menaikan alisnya.

"Bosen, mau pulang." ucap Rangga dengan menyelusup dileher Arsen.

Posisi Rangga berada dipangkuan Arsen, dan Arsen yang memeluk pinggang Rangga.

"Mau pulang? Ade mau pulang?" tanya Arsen dengan mengelus perut Rangga. Rangga mengangguk.

"Bayi udah mulai keliatan ya?" ucap Arsen yang masih mengelus elus perut Rangga.

"Iya, gue juga udah gampang pegel. Dia kalo malem suka main bola diperut gue, anak Lo nakal!" adu Rangga, Arsen terkekeh kecil.

"Ade, kamu nggak boleh nakal didalam perut, kasian ibu kamu kesakitan kalo kamu tendang katanya, boleh tendang tapi jangan keras-keras." Arsen menasihati anak nya itu. Arsen menatap Rangga.

"Apa Lo bilang ibu?!"

"Iya, kan lo ibunya."

"Tapi gue gak mau dipanggil ibu."

"Terus mau nya dipanggil apa?"

"Em... Papa aja cocok kan?" tanya Rangga.

"Lo nggak cocok dipanggil papa cocoknya dipanggil ibu atau mommy."

"Terus nanti lo dipanggil apa?"

"Daddy."

"Ish masa lo bagus panggilan nya?!" kesal Rangga lalu memukul dada bidang Arsen. Arsen tertawa.

"Iya iya yaudah, kehamilan lo udah masuk berapa bulan?" tanya Arsen.

"Enggak tau, gue belum pernah cek ke dokter."

"Beneran belum Pernah cek kondisi bayi?"

"Iya, abis nya gue males." ucap Rangga enteng.

"Nggak boleh gitu, yaudah besok sehabis pulang sekolah kita pergi cek kandungan." ucap Arsen yang hanya diangguki Rangga.

"Lang, jagat sama Jordan mana?" tanya Rangga yang melihat Elang yang masih main bareng sama Andre.

"Itu itu bangsat! Ngapa malah diem aja sih Lo! Ah beban! Eh a-apa Ga?" Andre menatap Elang "Bukannya Lo yang beban? Masa mati duluan." jawab Andre dalam batin.

"Mangkanya kalo orang tanya didengerin. Jordan sama Jagat mana?"

"Kagak tau mungkin ada dikamar tuh," ucap Elang lalu lanjut melanjutkan game nya.

"Bener ada dikamar? Berduaan gitu?"

"Ya iya lah masa bertigaan, orang kita berlima ada diruang tengah."

Benar Elang dan Andre sedari tadi mendengarkan pembicaraan mereka berdua, tapi mereka hanya diam dan fokus bada gamenya itu.

"Kalo Dion dimana?"

"Noh bocah nya lagi tidur disopa."

"Jadi pulang nggak?" tanya Arsen.

"Jadi ayo pulang!" jawabnya lalu berdiri dari pangkuan Arsen.

"Mau kemana kalian?"

"Pulang lah, emangnya lu gak pulang juga?" ucap Rangga.

"Enggak, gue males pulang."

Rangga keluar dari basecamp peace diamond lalu berjalan menuju mobil Arsen, Arsen membuntuti dari belakang. Rangga masuk kedalam mobil diikuti oleh Arsen.

"Mau beli sesuatu?" tanya Arsen dengan melirik sedikit lalu langsung meluruskan pandangan kembali.

"Pengen rujak." jawab Rangga dengan menatap Arsen.

Janin menyatukan kita berdua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang