12

7.5K 462 9
                                    

Happy reading

Arsen berdiri dari jongkok lalu mencium bibir Rangga membuat mata Rangga membulat sempurna dengan rona merah di pipinya.

"Ish apa apaan sih Lo!" sewot Rangga dengan memukul dada bidang Arsen yang dipukul terkekeh.

"Gue tau itu kemauan Lo bukan bayi, dan juga gue udah lama nggak nyobain bibir manis Lo."

"Mesum Lo!"

"Mesum gue cuma sama lo doang." Rangga mencubit pinggang Arsen dengan gemas, yang dicubit tertawa terbahak-bahak.

"A iya iya ampun lepas sakit." perintah Arsen.

"Mangkanya jangan macem macem!"

"Iya nggak lagi, gue pulang ya." ucap Arsen dan diangguki Rangga.

"Iya, hati hati." ucap Rangga yang diangguki Arsen lalu berjalan keluar rumah.

Rangga duduk di sofa panjang lalu menghela nafas, ketika ia ingin memejamkan matanya dari belakang ada yang menepuk pundak.

"Ayoh loh ngapain," ucap Arka yang hanya dibales decakan oleh Rangga.

"Ck, Berisik!" gerutu Rangga.

Arka berjalan menuju Rangga lalu duduk disampingnya.

"Ngapa sih sensi banget." tanya Arka.

"Kepo lu!" jawab Rangga.

"Lo mah gitu sama Kaka sendiri."

"Bodo emang gue peduli?" ucap Rangga. membuat Arka gemas sendiri lalu mencubit pipi Rangga sampai merah.

"Tengil banget sih Lo."

"Ih sakit tau gak!"

"Papa sama mama kapan pulang?" tanya Rangga lalu menatap Kaka nya itu. papa dan mama nya pergi karena ada urusan pekerjaan diluar kota.

"Minggu depan maybe, kenapa emang?"

"Gue kangen sama mamah," jawab Rangga dengan nada memelas.

"Lebay kayak nggak pernah ditinggal aja."

"Bodo!"

Hening....

Arka memperhatikan Rangga sangat dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Ga, sekarang Lo gendutan?" tanya Arka yang membuat Rangga terdiam mematung.

"Emang gue keliatan gendut?"

"Nggak juga sih, tapi kok gue liatin perut Lo gede?"

"Mana ada! Perasaan lu aja kali." jawab Rangga.

"Iya, mungkin kali ya?"

Arka manggut-manggut lalu mereka pun diam.

"Ga."

"Huh?"

"Yang tadi sama lo itu temen Lo? Orang yang pas nganterin Lo waktu itu bukan?" tanya Arka.

"Iya dia orang nya."

"Tapi kok gue liat liat kalian ini bukan sebatas temen aja, kaya ada hubungan sesuatu."

"Ck, hubungan apa coba jangan aneh-aneh deh lu!"

"Santai aja kali, kalo emang gak ada hubungan apa-apa."

"Masalahnya pertanyaan lo mancing tai!"

"Iya iya maap dah."

Rangga tidak menanggapi itu lalu beranjak dari duduknya lalu berjalan menuju kamar nya.

"Mau kemana lo?"

Janin menyatukan kita berdua Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang