4. Smoothies dan rasa manisnya

73 13 1
                                    

Aku membawa semua barang-barang klinik dari mobil kak chan. Saat ini kak chan baru pulang dari membeli perlengkapan untuk melengkapi klinik ini yang belum terlalu banyak barang dan aku bersama seungmin di minta membantunya untuk membawa barang ke dalam.

"Kak ini aku taruh mana ya?"

"Di situ aja, nanti mau dimasukin ke ruang praktek"

Aku mengangguk dan menuruti untuk meletakan rak berukuran sedang di pojok ruangan.

Pagi ini klinik ramai dengan kegiatan kami membereskan banyak barang, sampai tidak sadar ada seseorang yang datang.

"Selamat pagi"

Seungmin berucap membuat aku menoleh lalu tersenyum senang. "Selamat pagi"

Seseorang yang kami sapa ikut membalaskan senyum sambil membawa pet cargo untuk diletakan di meja utama.

"Wah toko udah ramai aja ya, padahal masih pagi gini"

Yeji, gadis yang membawa pet cargo berisi kucing cantiknya yang sering dipanggil aiko. Aku menghampiri yeji dan berdiri di balik meja, membujuk aiko untuk keluar dari kandangnya.

Awalnya cukup sulit tetapi lama-lama kucing betina tersebut mau keluar dengan bujukan snack yang aku ulurkan. Aiko sudah sering dititipkan disini tetapi belakangan ini yeji jarang membawa aiko membuat kucing tersebut pasti merasa asing lagi.

"Halo aiko cantik. Udah lama banget ya kamu ga main kesini"

"Iya nih, gua lagi sibuk banget belakangan ini jadi ga sempet bawa aiko buat periksa rutin tapi belakangan ini aiko lagi gamau makan. Takut dia sakit"

Aku mengangguk melihat yeji yang terlihat lelah. Pekerjaan gadis itu sebagai seorang designer butik pastinya menyita waktu sekali.

"Yaudah, aku bawa aiko ke dalam ruangan ya biar di periksa sama dokter"

Yeji mengangguk lalu aku mengangkat aiko yang anteng di gendonganku menuju ruang praktek. Disana sudah ada kak chan serta seungmin yang sibuk membereskan ruang praktek.

"Diambil alih sama seungmin dulu ya. Mau ngerapihin barang di depan lagi"

"Oke"

Seungmin mengambil alih aiko dan aku memilih untuk kembali ke depan. Membereskan barang-barang sambil bersenandung kecil.

Hari ini cerah membuat suasananya lebih menyenangkan. Walaupun aku saat ini belum bertemu dengan kak minho sama sekali tetapi aku merasa kondisi tubuhku sedang baik sekali.

"Huh, siang nanti aku ke cafe kak minho aja kali ya. Aku kangen smoothies disana"

Aku bergumam, memikirkan smoothies buatan kak minho yang sangat lezat. Oke keputusanku nanti siang akan ke cafe kak minho sekalian memberikan makan siang yang aku buat tadi.

Aku ingin melihat wajah gembul kak minho karena makananku. Itu adalah hiburan untukku saat sedang lelah di klinik.

"Jadi kangen kak minho"

"Sana buruan samperin pacar lo. Klinik gua yang pegang dulu mumpung ga rame"

Aku mengangguk senang mendnegar seungmin mau mengalah untuk membiarkan aku pergi makan siang di luar.

Bergegas aku meraih sweater untuk menutupi seragam klinik berwarna hijau ini. Membawa tubuhku menelusuri jalan menuju cafe yang memang jaraknya masih bisa di tempuh menggunakan jalan kaki.

Selama berjalan aku sibuk bersenandung sambil menggerakan tanganku yang membawa paperbag, tidak sabar segera sampai di tempat tujuan.

Tetapi sayangnya langkahku sedikit pelan saat mendapati cafe cukup ramai. Ya setidaknya masih ada meja kosong yang bisa aku tempati, maka dari itu aku masuk ke dalam yang langsung dapat sambutan dari beberapa karyawan kak minho.

Aku berjalan menuju kasir untuk memesan sambil memperhatikan pintu dapur tempat membuat aneka cemilan disana, memastikan bahwa kak minho ada saat ini.

"Ada yang bisa dibantu"

"Mau cookies red velvet yang besarnya dua sama smoothies strawberrynya satu"

"Ada tambahan lagi?"

Aku menggeleng. "Itu aja cukup kok"

"Baik silahkan di tunggu"

Aku berbalik untuk duduk di salah satu kursi yang kosong. Tidak henti-hentinya aku melihat kearah pintu dapur cafe untuk menunggu kak minho.

Dan benar saja yang aku cari keluar sambil membawa seloyang chiffon cake. Sepertinya baru di keluarkan dari oven.

Aku takjub melihat kak minho dengan apron coklat serta sedikit peluh yang membanjiri keningnya membuat laki-laki itu semakin terlihat tampan. Kenapa bisa hanya membuat kue dapat menjadi tampan seperti itu.

Aku terdiam sampai kak minho selesai menaruh seloyang chiffon cake di etalasi kue lalu menangkap keberadaanku dengan tidak sengaja. Kak minho memberi isyarat untuk menunggu sebentar yang langsung aku berikan anggukan tanda setuju.

Tidak butuh waktu lama menunggu. Kak minho datang sambil membawa pesananku dan meletakan di hadapanku sambil ikut duduk.

"Strawberry lagi?"

Aku mengangguk bersemangat. "Kangen smoothies buatan cafe kakak"

"Padahal kamu bisa minta aku buatin di rumah nanti"

"Gapapa, aku kangen juga sama cafe kamu soalnya udah lama ga kesini"

Kak minho mengangguk dan membiarkan aku menikmati pesananku. Kami terdiam ditemani hirup-pikuk cafe yang lumayan ramai saat makan siang ini. Tiba-tiba aku teringat tujuan awalku kesini.

"Buat kaka" Aku meraih paperbag dan memberikan kepada kak minho.

"Ini apa?"

"Makan siang, tadi aku buat banyak sebelum berangkat ke klinik. Bisa kaka angetin terlebih dahulu sih di microwave"

Kak minho tersenyum. "Makasih ya. Kamu jadi repot karena bawain makanan buat aku terus"

"Engga kok. Aku malah seneng bisa buatin makanan buat kaka" Protesku ditanggapi tawa manis kak minho membuat aku yang tadinya mengerucutkan bibir jadi tersenyum.

"Selalu lucu. Pengen aku culik"

"Jangan dong, nanti ayah nyariin aku"

"Hehehe iya iya, engga bakal aku culik tapi aku cubit aja pipinya boleh ga?"

Aku menggeleng kuat dan menjauhkan tubuhku sebelum pipiku jadi sasaran kegemasan kak minho. Aku tidak mau pulang dengan pipi sakit karena kak minho kalau sudah gemas tidak akan melepaskanku dengan mudah walau sedang di tempat umum.

"Hahahaha, engga aku cubit kok. Udah lanjutin makannya sana"

Aku kembali menikmati makan siangku yang sejujurnya hanya sebagai pengganjal saja. Aku terlalu malas untuk makan nasi, lagipula makanan kecil ini sudah lebih dari cukup untukku.

"Hannie, kamu libur kapan?"

"Kayanya sabtu ini aku libur. Kenapa emang kak?"

"Jalan-jalan yuk"

"Kemana?"

Kak minho terdiam sebentar seperti berfikir. "Gimana kalo lari pagi di sekitar stadion? Kayanya disana juga banyak jajan pinggir jalan"

"Boleh"

Aku menahan senyum sambil menatap kak minho yang sedang memandangi keadaan cafenya.

Rasanya tidak sabar untuk segera hari sabtu datang karena aku ingin menghabiskan waktu bersama kak minho hanya berdua saja.











Maaf ya baru sempet update lagi soalnya kemarin hetic banget sampe ga sempet buka akun ini sama sekali :(

[4] SWEET LEMON • MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang